Mitos atau Fakta Terapi Radiasi Picu Basal Cell Carcinoma

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   15 April 2020
Mitos atau Fakta Terapi Radiasi Picu Basal Cell CarcinomaMitos atau Fakta Terapi Radiasi Picu Basal Cell Carcinoma

Halodoc, Jakarta – Sinar matahari memiliki banyak manfaat baik bagi kesehatan khususnya kesehatan kulit namun tetap perhatikan aturan berjemur yang baik agar kamu tidak mengalami gangguan pada kesehatan kulit. Terus-menerus mengalami paparan sinar matahari tanpa pelindung apa pun meningkatkan risiko mengalami kanker kulit.

Baca juga: Bisakah Basal Cell Carcinoma Terjadi di Payudara Wanita?

Melansir Web MD, ada beberapa jenis kanker kulit yang dapat dialami oleh seseorang dengan tingkat paparan matahari yang tinggi, seperti karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan kanker kulit melanoma. Lalu, benarkah melakukan terapi radiasi meningkatkan risiko seseorang mengalami karsinoma sel basal?

Kenali Karsinoma Sel Basal Lebih Lanjut

Karsinoma sel basal terjadi ketika adanya mutasi DNA pada salah satu sel basal pada kulit, yang kemudian berkembang menjadi sel-sel basal yang  bentuknya berubah dan berkembang menjadi banyak.

Salah satu tandanya adalah munculnya benjolan yang mudah berdarah dan ukurannya bertambah besar. Umumnya, benjolan yang muncul tidak menyebabkan pengidapnya merasa nyeri atau sakit. Selain itu, benjolan muncul pada bagian-bagian kulit yang mengalami paparan sinar matahari.

Jangan panik jika kamu mendapati perubahan pada kulit, seperti munculnya benjolan. Segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk memastikan benjolan yang muncul pada kulit. Penanganan dan diagnosis lebih awal tentunya membuka peluang untuk pulih lebih besar. Selain itu, kenali gejala karsinoma sel basal yang umumnya dialami oleh pengidap penyakit ini.

Dilansir dari Web MD, benjolan yang disebabkan oleh karsinoma sel basal akan berupa seperti pertumbuhan kulit yang memiliki pembuluh darah di dalamnya. Selain itu, warna benjolan berbeda pada tiap pengidap, namun umumnya benjolan akan berwarna kecoklatan, hitam, atau merah muda. Gejala lain yang harus diperhatikan dari karsinoma sel basal adalah terkadang muncul lesi putih seperti bekas luka tanpa batas yang jelas.

Baca juga: Benarkah Sering Tanning Rentan Terkena Basal Cell Carcinoma?

Lalu, apa penyebab karsinoma sel basal? Melansir Mayo Clinic, karsinoma sel basal terjadi ketika salah satu sel basal pada kulit mengalami mutasi pada DNA. Sel basal ditemukan pada bagian bawah epidermis yang merupakan lapisan kulit terluar. Sel basal berfungsi untuk menghasilkan sel baru pada kulit dan mendorong sel kulit mati ke permukaan kulit untuk dihilangkan.

Nah, proses menciptakan sel kulit yang baru ini yang dijalankan oleh DNA sel basal. Mutasi yang terjadi pada DNA sel basal menyebabkan pertumbuhan sel kulit baru berkembang dengan cepat dan terakumulasi hingga terjadi penumpukan. Penumpukan sel-sel yang abnormal ini yang menyebabkan benjolan dan muncul lesi pada permukaan kulit.

Terapi Radiasi dapat Sebabkan Karsinoma Sel Basal

Mutasi DNA yang terjadi diduga akibat paparan sinar ultraviolet dari paparan sinar matahari secara langsung yang berlangsung cukup lama. Selain paparan sinar matahari, ada faktor lain yang meningkatkan risiko seseorang mengalami karsinoma sel basal, yaitu:

1. Terapi Radiasi

Terapi radiasi umumnya digunakan untuk menjalankan beberapa pengobatan. Melansir dari Mayo Clinic, terapi radiasi dapat meningkatkan risiko karsinoma sel basal.

2. Riwayat Keluarga

Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan karsinoma sel basal akan lebih rentan mengalami kondisi yang serupa. Tidak ada salahnya untuk mencegah kondisi ini dengan menggunakan tabir surya atau pakaian yang tertutup saat akan beraktivitas di luar ruangan.

3. Paparan Arsenik

Arsenik adalah salah satu logam beracun yang dapat ditemukan pada lingkungan. Seseorang yang mengalami paparan arsenik dengan intensitas tinggi berisiko mengalami karsinoma sel basal.

Baca juga: Bagaimana Mencegah Penyakit Karsinoma Sel Basal?

Menghindari paparan sinar matahari menjadi pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah karsinoma sel basal. Selain itu, tidak ada salahnya untuk mengunjungi dokter kulit jika kamu mengalami perubahan pada kulit. Buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Hal ini memudahkan pemeriksaan kesehatan yang akan kamu lakukan.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Basal Cell Carcinoma
Web MD. Diakses pada 2020. Skin Cancer
Web MD. Diakses pada 2020. Basal Cell Carcinoma