Mitos atau Fakta, Susu Sapi Sebabkan Kanker Payudara?
Halodoc, Jakarta – Kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit yang cukup menakutkan bagi sebagian besar wanita. Kanker payudara terjadi akibat tumbuhnya sel-sel pada bagian payudara secara tidak normal dan tidak terkendali. Sel ini yang menyebabkan benjolan pada payudara yang umumnya menjadi tanda awal dari kanker payudara.
Baca juga: Gejala Kanker Payudara yang Perlu Diketahui
Ada berbagai penyebab yang meningkatkan risiko wanita mengalami kondisi kanker payudara, seperti usia, paparan radiasi, mengalami kelebihan berat badan, hingga pola gaya hidup yang tidak sehat, seperti kerap mengonsumsi alkohol. Lalu, apakah benar sering mengonsumsi susu sapi meningkatkan risiko kanker payudara?
Kenali Gejala Kanker Payudara
Dilansir dari Healthline, umumnya kanker payudara tidak terlihat gejalanya di awal kondisi ini muncul. Pada beberapa kasus, benjolan yang muncul sangat kecil sehingga tidak dapat langsung terdeteksi. Ketika sudah menunjukan gejala, umumnya, pengidap kanker payudara akan mengalami beberapa gejala, seperti munculnya benjolan atau penebalan jaringan pada area payudara, payudara terasa nyeri, dan kulit payudara menjadi kemerahan.
Kulit sekitar payudara dan puting juga dapat mengalami pengelupasan, perubahan bentuk payudara yang terjadi secara tiba-tiba, puting yang masuk ke dalam, serta munculnya benjolan atau pembengkakan pada area bawah lengan serta ketiak.
Itulah gejala yang dialami oleh pengidap kanker payudara. Segera lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat untuk memastikan kesehatan payudara. Dilansir dari National Health Service UK, ada pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan penyebab gejala yang dialami, seperti pemeriksaan payudara dan fisik, mamografi, dan mengambil jaringan pada payudara untuk dilakukan tes laboratorium (biopsi).
Baca juga: 3 Komplikasi Kanker Payudara yang Perlu Diketahui
Susu Sapi Rentan Tingkatkan Risiko Kanker Payudara, Benarkah?
Kanker payudara tidak hanya dapat dialami oleh wanita. Nyatanya, pria juga dapat mengalami kondisi serupa. Namun, jenis kelamin wanita memang lebih berisiko mengalami penyakit ini. Selain jenis kelamin, ada beberapa faktor risiko lainnya yang membuat seseorang rentan mengalami kanker payudara, seperti faktor usia.
Dilansir dari Mayo Clinic, seseorang yang memasuki usia lanjut lebih rentan mengalami kondisi ini. Riwayat keluarga menjadi faktor risiko seseorang mengalami kondisi yang serupa. Sehingga, tidak ada salahnya menjaga pola makan dan gaya hidup agar terhindar dari penyakit kanker payudara.
Ya, gaya hidup dapat menjadi kebiasaan yang meningkatkan risiko penyakit kanker payudara. Lantas, benarkah rutin mengonsumsi susu sapi dapat tingkatkan risiko seseorang alami kanker payudara?
Dilansir dari laman Canceractive, penelitian dari Karolinska Institute di Swedia mengungkapkan terdapat hubungan antara pengonsumsian susu sapi pada laki-laki dengan kanker prostat. Semakin banyak susu sapi yang dikonsumsi, kondisi ini meningkatkan risiko laki-laki mengalami kanker prostat. Hal ini berbeda dengan kondisi kanker payudara. Penelitian ini belum terbukti secara valid pada kanker payudara.
Baca juga: Bisakah Kanker Payudara Sembuh Tanpa Penangkatan?
Namun, Gosia Desmond, Direktur Nutrisi dan dosen di Inggris serta Irlandia, mengatakan, peningkatan risiko kanker payudara disebabkan karena konsumsi lemak jenuh yang berlebihan pada masa remaja dan bukan disebabkan oleh susu sapi. Jadi, tidak ada salahnya untuk minum susu sapi secukupnya agar manfaatnya dapat kamu rasakan.
Jika ada yang masih ingin ditanyakan lagi tentang faktor risiko kanker payudara, segera tanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja. Download aplikasinya sekarang juga!