Mitos atau Fakta, Sering Masturbasi Bisa Kena Kanker Prostat

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   07 Februari 2022
Mitos atau Fakta, Sering Masturbasi Bisa Kena Kanker ProstatMitos atau Fakta, Sering Masturbasi Bisa Kena Kanker Prostat

“Kanker prostat adalah salah satu masalah yang rentan terjadi pada pria. Disebut-sebut jika gangguan ini berisiko tinggi pada seseorang yang sering melakukan masturbasi. Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui fakta terkait hal ini!”

Halodoc, Jakarta - Masalah pada sistem reproduksi sering kali membuat pria merasa cemas. Salah satu masalah yang dapat terjadi pada bagian tersebut adalah kanker prostat. Namun, masih banyak pria yang mempertanyakan jika masturbasi dapat menyebabkan seseorang terkena kanker prostat atau tidak. Ketahui jawabannya di sini!

Fakta Terkait Masturbasi Dapat Sebabkan Kanker Prostat

Ada banyak penyakit yang bisa menyerang sistem reproduksi pria dan kanker prostat merupakan kondisi yang perlu diwaspadai, sebab bisa berakibat fatal. Sebab, gangguan pada prostat dapat mengganggu produksi kelenjar prostat yang berfungsi untuk menetralkan cairan asam pada vagina, sehingga sperma dapat bertahan hingga mencapai sel telur.

Selain itu, prostat sendiri memiliki peran untuk membantu menghasilkan cairan yang menyuburkan dan melindungi sperma. Ketika ejakulasi, prostat akan mengeluarkan cairan ini menuju uretra. Kemudian, cairan yang dikeluarkan akan mengalir bersama dengan sperma sebagai air mani.

Lalu, bagaimana risiko seseorang yang kerap masturbasi terhadap kanker prostat? Apakah ada hubungannya satu sama lain?

Perlu diketahui, biang keladi utama dari kanker prostat adalah mutasi pada DNA sel prostat. Dengan kata lain, masturbasi tak berhubungan secara langsung dengan kanker prostat. Namun, memang ada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa laki-laki berusia di bawah 50 tahun, insidensi kanker prostat lebih tinggi ditemukan pada orang yang sering melakukan masturbasi.

Sayangnya, hubungan di antara kedua kondisi ini belum diketahui pasti. Sebab, ada penelitian lain yang menyebutkan lelaki di atas 50 tahun, insidensi kanker prostat lebih rendah ditemukan pada mereka yang sering melakukan masturbasi.

Nah, kesimpulannya, bukan aktivitas masturbasinya yang menyebabkan kanker. Namun, ada dugaan kalau produksi hormon androgen yang tinggi bisa meningkatkan risiko kanker prostat. Hormon androgen ini juga berperan dalam pengaturan hasrat seksual, termasuk hasrat melakukan masturbasi.

Dengan kata lain, risiko kanker prostat akan lebih tinggi pada pria yang memiliki aktivitas hormon androgen berlebih. Kondisi ini dapat ditandai dengan keinginan melakukan aktivitas seksual yang cukup tinggi, salah satunya masturbasi.

Meskipun begitu, pria yang tak sering masturbasi pun, bila dirinya memiliki hasrat seksual dan aktivitas hormon androgen yang berlebih, maka juga memiliki risiko tinggi untuk terserang kanker prostat. Selain itu, kamu juga perlu tahu berbagai gejala dari kanker prostat saat timbul agar penanganan dini dapat dilakukan.

Berbagai Gejala dari Kanker Prostat

Kamu juga perlu mengetahui berbagai gejala yang bisa ditimbulkan kanker prostat. Dalam beberapa kasus, kanker prostat bisa tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala kanker prostat baru timbul ketika prostat membesar atau membengkak dan mulai memengaruhi uretra. 

Beberapa gejala kanker prostat yang timbul, yaitu:

  • Sering berkemih, terutama saat malam hari.
  • Nyeri atau panas pada Mr P saat buang air kecil atau ejakulasi.
  • Kandung kemih terasa selalu penuh.
  • Adanya darah dalam urine atau air mani.
  • Tekanan saat mengeluarkan urine berkurang.
  • Sulit untuk menahan buang air kecil.

Dalam beberapa kasus stadium lanjut, kanker prostat sering menjalar (bermetastasis) ke tulang. Akibatnya, kondisi ini menimbulkan rasa nyeri hebat pada tulang belakang, tulang panggul, atau pangkal paha.

Awasi Juga Penyebab Kanker Prostat

Sampai saat ini penyebab pasti dari kanker prostat masih belum diketahui pasti. Namun, pada tingkat dasar kanker prostat ini disebabkan oleh perubahan pada DNA sel prostat normal. Selain itu, kanker ini lebih sering memengaruhi pria yang berusia lanjut.

Nah, berikut beberapa faktor lainnya yang bisa meningkatkan risiko kanker prostat?

  • Riwayat kesehatan keluarga atau genetik.
  • Makanan, sering mengonsumsi makanan dengan kalsium tinggi.
  • Obesitas.
  • Ras, lebih sering menyerang pria dari ras Afrika-Amerika dan Karibia.
  • Lokasi, lebih sering ditemui di belahan Amerika Utara, Eropa Barat Laut, Australia, dan Kepulauan Karibia.
  • Menjalani vasektomi.
  • Penyakit menular seksual, seperti gonore atau klamidia.
  • Paparan bahan kimia.
  • Peradangan prostat.

Nah, itulah pembahasan mengenai masturbasi dapat sebabkan kanker prostat termasuk mitos atau fakta. Sangat penting untuk mengetahui faktanya agar kamu tidak mudah termakan oleh berita yang salah. Kamu juga dapat menjadi lebih berhati-hati terhadap segala faktor yang dapat meningkatkan risiko terhadap kanker prostat.

Jika kamu ingin memeriksakan kondisi diri terkait risiko kanker prostat, pemeriksaan di rumah sakit perlu dilakukan. Nah, berikut rekomendasi dokter berpengalaman yang dapat membantu kamu untuk memeriksakan kondisi diri, yaitu:

  1. dr. John Sammy Leids Alfawin Pieter, Sp.B(K)Onk

dr. John Sammy Leids Alfawin Pieter, Sp.B(K)Onk adalah seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Siloam Makassar, RS Stella Maris Makassar. dr John Sammy Leids Alfawin Pieter mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Hasanuddin, Makassar pada tahun 2017.

Beliau yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI),Perhimpunan Bedah Onkologi Indonesia sebagai anggota ini bisa memberikan layanan medis terkait Kemoterapi, Konsultasi Kanker, Mammografi, Skrining Kanker, USG Mammae dan lain lain.

  1. dr. Ismairin Oesman, Sp.B(K)Onk

dr. Ismairin Oesman, Sp.B(K)Onk adalah seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Mayapada Jakarta Selatan, RS Puri Cinere, dan RS Pondok Indah. dr. Ismairin mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia, Depok.

Beliau yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia bisa memberikan layanan Konsultasi, dan Tindakan terkait Bedah Onkologi (Kanker).

  1. dr. I Made Chandra Ari Kumara, Sp.B(K)Onk

dr. I Made Chandra Ari Kumara, Sp.B(K)Onk adalah seorang Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Omni Pulomas dan RS EMC Sentul. dr. I Made Chandra Ari Kumara mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Udayana, Bali.

Beliau yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI) sebagai anggota ini bisa memberikan layanan konsultasi seputar bedah khususnya terkait onkologi (kanker).

Jika kamu ingin melakukan pemeriksaan dengan dokter yang telah disebutkan, pemesanannya bisa dilakukan melalui aplikasi Halodoc. Pemesanan untuk pemeriksaan terkait kanker prostat ini bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja melalui aplikasi Halodoc. Maka dari itu, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Web MD. Diakses pada 2022. Can Sex, Masturbation Affect Prostate Cancer Risk?
Healthline. Diakses pada 2022. Does Frequent Ejaculation Reduce Your Risk for Prostate Cancer?