Mitos atau Fakta, Batu Empedu Bisa Sebabkan Pankreatitis Akut
Halodoc, Jakarta – Batu empedu termasuk penyakit yang dikenal masyarakat. Penyakit ini terjadi akibat adanya gumpalan material atau kristal dalam kantong empedu. Kantong empedu berfungsi membantu tubuh mencerna lemak dengan cara menyimpan dan melepaskan empedu ke usus kecil.
Meski bisa terjadi pada siapa saja, batu empedu lebih banyak dialami wanita dibandingkan pria. Pasalnya hormon estrogen yang dimiliki wanita bisa meningkatkan jumlah kolesterol dalam empedu dan menghambat proses pengosongan empedu.
Baca Juga: 5 Fakta tentang Penyakit Batu Empedu
Jumlah dan ukuran batu empedu tiap orang berbeda-beda. Biasanya gejala batu empedu muncul saat ukurannya cukup besar dan telah menyumbat saluran kantong empedu ataupun saluran cerna lainnya. Gejalanya berupa demam, mual, muntah, feses berwarna putih atau pucat, serta nyeri perut kanan atas, perut tengah, punggung, dan bahu kanan.
Batu Empedu Bisa Sebabkan Pankreatitis Akut
Dugaan bahwa batu empedu bisa sebabkan pankreatitis akut bukan sekadar mitos. Komplikasi ini terjadi saat batu empedu keluar dan menyumbat saluran pankreas. Gejala yang muncul berupa nyeri hebat pada bagian tengah perut dan bisa menyebar ke bagian punggung, terutama setelah makan. Gejala lainnya berupa diare, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, demam tinggi, dan sakit kuning.
Rasa nyeri akibat pankreatitis akut bisa diatasi dengan memosisikan tubuh bungkuk atau meringkuk. Meski tidak bisa diatasi dengan pengobatan khusus, penanganan pankreatitis akut tetap perlu dilakukan untuk menopang fungsi tubuh hingga peradangan mereda. Bila perlu, pengidap pankreatitis akut mendapatkan perawatan khusus di rumah sakit sekitar satu minggu, meliputi pemberian cairan infus, terapi oksigen, pemberian obat pereda sakit, dan pengaturan pola makan.
Baca Juga: Khawatir Mengidap Batu Empedu? Pastikan Lewat 5 Tes Ini
Kenali Komplikasi Lain Batu Empedu
Selain pankreatitis akut, batu empedu menyebabkan komplikasi lain seperti gangguan hati dan gangguan pencernaan. Selain itu, ada juga komplikasi lain yang berpotensi mengancam nyawa, seperti:
1. Radang Kantong Empedu Akut
Disebut juga kolesistitis, terjadi saat cairan empedu menumpuk dalam kantong empedu karena adanya penyumbatan pada saluran keluarnya cairan akibat batu empedu. Gejala radang kantong empedu akut berupa nyeri perut bagian atas, demam tinggi, dan jantung berdenyut lebih cepat dibanding normal.
2. Abses Kantong Empedu
Meski jarang terjadi, nanah bisa muncul dalam kantong empedu akibat infeksi yang parah. Jika ini terjadi, pengobatan antibiotik perlu disertai penyedotan nanah.
3. Peritonitis
Merupakan peradangan pada lapisan perut dalam, dikenal dengan peritoneum. Komplikasi ini terjadi akibat kantong empedu pecah.
4. Penyumbatan Saluran Empedu
Dalam istilah medis, disebut kolangitis akut. Gejalanya berupa nyeri perut bagian atas yang menjalar ke tulang belikat, sakit kuning, demam tinggi, meriang, gatal pada kulit, dan kebingungan.
5. Kanker Kantong Empedu
Pengidap batu empedu berisiko lebih besar mengidap kanker kantong empedu. Meski begitu, komplikasi ini jarang terjadi. Biasanya risiko kanker dikurangi dengan prosedur pengangkatan kantong empedu, dianjurkan bagi orang yang memiliki tingkat kalsium tinggi di dalam kantong empedu. Gejalanya mirip dengan penyakit batu empedu seperti sakit perut, demam tinggi, dan sakit kuning.
Baca Juga: Begini Metode untuk Menangani Kasus Batu Empedu
Itulah komplikasi batu empedu yang perlu diketahui. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar batu empedu, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!