Minum Kopi Saat Hamil Bisa Membuat Bayi Lahir Obesitas, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Januari 2019
Minum Kopi Saat Hamil Bisa Membuat Bayi Lahir Obesitas, Benarkah?Minum Kopi Saat Hamil Bisa Membuat Bayi Lahir Obesitas, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Ketika sedang mengandung, ibu harus memperhatikan setiap makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Bukan tanpa alasan, karena hal tersebut turut menyumbang pengaruh terhadap tumbuh kembang janin di dalam rahim. Seperti halnya kopi. Minuman satu ini hampir menjadi jenis minuman yang tak bisa lepas dari menu harian, terutama di pagi hari.

Namun, minuman kaya kafein ini harus ibu batas konsumsinya, karena kabarnya, konsumsi kopi kala hamil bisa membuat si jabang bayi rentan alami obesitas. Lantas, bagaimana hal tersebut bisa saling berhubungan?

Ternyata, asupan kafein yang berlebihan ketika ibu sedang hamil menunjukkan pengaruh yang cukup signifikan pada tahun pertama kehidupan sang buah hati. Pengaruh ini berkaitan dengan pertumbuhan anak yang berlebihan. Tidak hanya itu, anak juga berisiko mengalami kenaikan berat badan atau obesitas. Bukan saat itu juga, tetapi beberapa waktu kemudian, tepatnya menginjak usia 8 tahun.

Baca juga: Sulit Konsentrasi, Ini 6 Tanda Kecanduan Kopi

Ketika ibu hamil menguonsumsi kopi, kafein yang masuk ke dalam tubuh akan menuju ke plasenta. Kondisi ini berpengaruh pada penyerapan asupan nutrisi dan pencernaan di dalam tubuh calon bayi. Pada akhirnya, berat badan janin turut terkena dampaknya.

Jika janin sudah mengalami pertumbuhan berat badan yang tinggi selama masih di dalam kandungan, ketika lahir dan menuju fase anak-anak, berat badannya juga akan sulit dikendalikan. Ini membuatnya rentan mengalami berbagai penyakit ketika usianya beranjak dewasa, mulai dari jantung, stroke, hingga diabetes.

Jumlah Kafein yang Dibolehkan untuk Ibu Hamil

Namun, bukan berarti ibu tidak boleh minum kopi sama sekali. Tetap boleh kok, tetapi ada batasan maksimumnya. Selama mengandung, asupan kafein yang diperbolehkan untuk ibu adalah sebanyak dua cangkir saja.

Dampaknya mungkin akan terasa, terlebih bagi ibu yang bergantung pada minuman dengan rasa pahit ini. Ibu mungkin mengalami sakit kepala, lelah, mudah mengantuk, hingga sulit berkonsentrasi. Tetapi, hal ini wajar karena memang tubuh akan memberikan respon pada setiap perubahan kebiasaan yang dilakukan.

Baca juga: Kopi Bisa Memperpanjang Usia, Benarkah?

Supaya janin tumbuh dan berkembang dengan sehat, serta lahir dalam kondisi normal, ibu dianjurkan untuk mengganti kopi atau minuman tidak sehat lainnya dengan minuman seperti susu, air putih, atau jus buah rendah gula. Konsumsi kopi berlebihan tak hanya membuat anak berisiko mengalami obesitas, tetapi juga risiko terjadinya keguguran.

Jangan salah, selain kopi, beberapa minuman lain yang memiliki kandungan kafein, meski jumlahnya tidak setinggi kopi. Jenisnya seperti teh hitam, teh hijau, minuman bersoda, dan minuman berenergi. Lalu, makanan yang mengandung kafein seperti misalnya cokelat perlu ibu batasi konsumsinya. Teh hijau terlihat menyehatkan karena manfaat lain yang dimilikinya, tetapi ibu tetap harus membatasi konsumsinya.

Baca juga: Ini Alasan Harus Kurangi Minum Kopi di Pagi Hari

Ternyata, konsumsi kopi tidak hanya membahayakan janin, tetapi juga meningkatkan risiko yang cukup berbahaya pada kondisi ibu sendiri. Jadi, mulai sekarang batasi konsumsinya demi kesehatan ibu dan sang jabang bayi dalam kandungan. Selain itu, jangan lupa perhatikan juga nutrisi harian dari makanan yang ibu konsumsi ya.

Kalau ada yang ingin ibu tanyakan seputar makanan dan minuman sehat selama hamil, ibu bisa download aplikasi Halodoc dan langsung bertanya pada dokter spesialis kandungan. Tidak hanya itu, aplikasi Halodoc ini bisa ibu pakai untuk Beli Obat dan Cek Lab di mana saja dan kapan saja. Semoga bermanfaat.