Begini Metode Pengobatan Syok Anafilaktik
Halodoc, Jakarta - Bagi beberapa orang yang memiliki alergi parah, ketika tubuh terkena paparan pada sesuatu yang membuat alergi, tubuh akan mengalami reaksi yang berpotensi mengancam jiwa yang disebut reaksi anafilaksis. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh melepaskan bahan kimia yang membanjir ke seluruh tubuh. Inilah yang menyebabkan syok anafilaktik.
Ketika tubuh mengalami syok ini, tekanan darah menurun secara drastis dibarengi dengan penyempitan saluran udara yang menyebabkan terhalangnya pernapasan secara normal. Kondisi ini sangat berbahaya.
Anafilaksis disebabkan karena reaksi berlebihan sistem imunitas tubuh terhadap zat alergen atau sesuatu yang membuat kamu mengalami alergi. Pemicunya beragam, seperti obat-obatan jenis tertentu, gigitan serangga, makanan (kerang, susu, telur), dan pada kasus yang jarang terjadi, olahraga dan aktivitas aerobik seperti berlari juga bisa memicu terjadinya syok.
Baca juga: Biduran Bisa Sebabkan Anafilaksis, Ini 13 Gejalanya
Terkadang, penyebab terjadinya reaksi ini tidak pernah teridentifikasi. Jenis anafilaksis ini disebut idiopatik. Adapun faktor risiko untuk anafilaksis berat dan syok anafilaktik meliputi reaksi sebelumnya, alergi atau asma, dan riwayat kesehatan keluarga terhadap syok anafilaksis.
Pengobatan Syok Anafilaktik
Syok anafilaktik adalah gangguan kesehatan yang serius. Kondisi ini membuat saluran udara terhambat sehingga mengganggu pernapasan. Hal ini juga mengganggu fungsi hati karena penurunan tekanan darah yang mencegah jantung menerima oksigen dalam jumlah cukup. Berikut jenis pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan ini:
-
Injektor Otomatis Adrenalin
Orang yang berpotensi alergi serius sering diresepkan injektor adrenalin otomatis setiap saat. Ini dapat membantu menghentikan reaksi anafilaksis yang mengancam jiwa. Obat ini harus digunakan setelah diduga muncul reaksi serius terhadap zat alergen. Kamu bisa menanyakan bagaimana menggunakan obat ini, baik pengidap maupun bukan, untuk memberikan pertolongan pertama.
Baca juga: Cara Mendeteksi Syok Anafilaktik Sejak Dini
Ada tiga jenis injektor adrenalin yang bisa digunakan, tetapi masing-masing memiliki penggunaan yang berbeda, yaitu EpiPen, Jext, dan Emerade. Biasanya, instruksi diberikan bersamaan dengan injektor yang menjadi panduan untuk menggunakan alat ini.
-
Posisi dan Resusitasi
Seseorang yang mengalami syok anafilaktik harus ditempatkan pada posisi yang nyaman. Berbaring rata adalah posisi yang dianjurkan. Jika pengidap sedang hamil, baringkan miring untuk menghindari tekanan terlalu besar pada pembuluh darah yang menuju ke jantung. Bagi pengidap yang mengalami kesulitan bernapas harus ditempatkan pada posisi duduk.
Sementara itu, orang yang tidak sadarkan diri harus ditempatkan pada posisi berbaring dengan dagu sedikit terangkat untuk membuka jalan napas. Hindari perubahan mendadak ke posisi tegak seperti berdiri atau duduk karena bisa menyebabkan penurunan tekanan darah yang berbahaya.
-
Pengobatan di Rumah Sakit
Terkadang, kamu membutuhkan pengobatan di rumah sakit untuk observasi, biasanya antara 6-12 jam, karena gejalanya dapat kembali selama periode ini. Ketika di rumah sakit, bisa menggunakan masker oksigen untuk membantu pernapasan. Sementara itu, cairan bisa langsung diberikan melalui infus, begitu pula dengan pemberian antihistamin dan steroid, serta tes darah.
Baca juga: Alergi Berakibat Fatal, Perlu Tahu Fakta Tentang Syok Anafilaktik
Itu tadi beberapa jenis pengobatan syok anafilaktik yang bisa kamu lakukan. Jangan ragu untuk menanyakan pada dokter bagaimana mencegah terjadinya syok ini, sehingga kamu bisa mendapatkan penanganan dini jika terjadi gejala. Gunakan aplikasi Halodoc untuk memudahkan kamu. Segera download aplikasi Halodoc!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan