Menjaga Kebersihan Lingkungan, 5 Penyakit Ini Tak Akan Muncul

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 Januari 2023

“Ada banyak penyakit yang dapat muncul apabila kebersihan lingkungan tidak terjaga. Salah satunya adalah diare kronis atau berkepanjangan yang dapat berlangsung hingga lebih dari dua minggu.”

Menjaga Kebersihan Lingkungan, 5 Penyakit Ini Tak Akan MunculMenjaga Kebersihan Lingkungan, 5 Penyakit Ini Tak Akan Muncul

Halodoc, Jakarta – Tahukah kamu bahwa menjaga kebersihan lingkungan merupakan salah satu upaya untuk menjaga kesehatan. Dengan menjaga lingkungan tetap bersih, kamu bisa terhindar dari kuman penyebab berbagai penyakit.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa lingkungan yang kotor bisa menimbulkan banyak dampak negatif, mulai dari sampah yang menggunung, bau tak sedap, hingga polusi. Tak hanya itu, kondisi tersebut juga dapat memicu terjadinya banyak penyakit.

Yuk, ketahui penyakit apa saja yang bisa terjadi bila kebersihan lingkungan tidak terjaga berikut ini!

Penyakit yang Dapat Muncul Akibat Lingkungan Kotor

Melansir dari laman resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut ini beberapa penyakit yang berkaitan dengan higienitas yang buruk: 

1. Diare kronis

Lingkungan yang kotor dan kurangnya praktik kebersihan diri yang baik bisa meningkatkan risiko terjadinya diare.

Kuman penyebab penyakit tersebut bisa masuk ke dalam tubuh melalui tangan yang kotor maupun makanan dan minuman yang terkontaminasi.

Diare sendiri merupakan gangguan pada saluran pencernaan yang menyebabkan pengidapnya sering buang air besar dengan tinja encer atau berair.

Kondisi ini biasanya berlangsung singkat dan bukan merupakan masalah kesehatan yang serius. 

Namun, bila kondisi tersebut berlangsung hingga lebih dari dua minggu, itu berarti kamu mengalami diare kronis.

Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan dengan baik. Sebab, diare berkepanjangan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius dan berakibat fatal.

Nah, kamu bisa mencegah kondisi ini dengan mencuci tangan secara rutin dan hindari  Area yang Sering Disentuh dan Paling Penuh Kuman ini.

2. Scabies

Kudis atau scabies merupakan infeksi kulit yang terjadi akibat serangga tungau. 

Jenis tungau yang biasa menyebabkan infeksi kulit ini adalah sarcoptes scabiei var. Hominis yang berukuran mikro.

Cara penularannya, tungau scabies biasanya menyebar melalui kontak langsung, berkepanjangan, kulit ke kulit dengan orang yang terinfeksi.

Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penularan penyakit ini, seperti berbagi barang-barang tertentu dengan pengidap, dan tinggal dalam lingkungan yang padat, seperti di panti asuhan, atau rumah dengan banyak orang.

Ketika hinggap pada kulit seseorang, serangga tersebut akan menggali ke dalam lapisan atas kulit tempat serangga ini dapat hidup dan bertelur.

Gejala kudis yang paling umum adalah rasa gatal yang hebat dan ruam kulit seperti jerawat. 

3. Infeksi ringworm (Tinea)

Penyakit selanjutnya yang dapat muncul akibat lingkungan kotor adalah infeksi ringworm atau tinea. Penyakit ini juga populer dengan sebutan kurap dan merupakan infeksi kulit umum yang terjadi akibat jamur.

Adapun gejala dari infeksi kurap adalah munculnya ruam melingkar berbentuk cincin. Ruam akibat kurap akan berwarna merah dan gatal.

Siapa saja dapat terserang kurap, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sebab, jamur penyebab infeksi ini dapat hidup di kulit, permukaan tertentu, dan barang-barang rumah tangga seperti handuk, selimut hingga pakaian, khususnya pada area yang lembap.

Itulah mengapa menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan penting agar terhindar dari infeksi ini. Selain itu, buang barang rumah tangga yang tidak terpakai. 

4. Kaki atlet

Athlete’s foot (kaki atlet) atau tinea pedis adalah infeksi jamur kulit yang biasanya berawal di sela-sela jari kaki.

Penyakit ini biasanya terjadi pada orang yang kakinya menjadi sangat berkeringat saat terkurung dalam sepatu ketat.

Tanda dan gejala kaki atlet meliputi ruam yang gatal dan bersisik. Kondisi ini menular dan dapat menyebar melalui lantai, handuk, atau pakaian yang terkontaminasi.

Kaki atlet sangat erat kaitannya dengan infeksi jamur lain seperti kurap dan gatal di selangkangan. 

Nah, menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan baik merupakan cara efektif untuk mencegah infeksi jamur kulit ini.

Contohnya, jaga kuku kaki tetap pendek dan bersih, hindari berjalan tanpa alas di tempat umum, kenakan kaos kaki dengan bahan yang menyerap keringat.

5. Filaria limfatik 

Ini adalah penyakit yang terjadi akibat cacing filaria yang berukuran mikroskopis seperti benang.

Filariasis limfatik menular dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk. Ketika menginfeksi seseorang, cacing filaria dewasa akan hidup di sistem getah bening manusia.

Padahal, sistem getah bening menjaga keseimbangan cairan tubuh dan melawan infeksi.

Orang dengan penyakit ini dapat mengidap lymphedema dan kaki gajah dan pada pria, pembengkakan skrotum atau hidrokel. 

Nah, membiarkan lingkungan kotor bisa memicu munculnya nyamuk-nyamuk yang membawa cacing filaria.

Karena itu, cegah penyakit ini dengan melakukan 3M, menguras tempat penampungan air, menutupnya, dan mengubur barang bekas.

Agar lebih jelas, coba simak Menjaga Kebersihan Lingkungan Bisa Cegah Demam Berdarah.

Itulah beberapa penyakit yang bisa terjadi jika tidak menjaga kebersihan lingkungan dengan baik.

Nah, bila mengalami keluhan kesehatan tertentu, jangan ragu untuk bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
Center for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Hygiene-related Diseases, Parasites – Lymphatic Filariasis. 
Healthline. Diakses pada 2023. What Does It Mean to Have Bad Hygiene?
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Athlete’s foot. 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan