Mengidap Uveitis, Ini 2 Cara Pengobatan yang Bisa Dilakukan
Halodoc, Jakarta – Uveitis adalah penyakit yang terjadi karena peradangan pada uvea atau lapisan tengah mata. Uvea merupakan lapisan yang ada di bagian tengah mata, bagian ini terdiri atas selaput pelangi mata (iris), lapisan pembuluh darah mata (koroid), dan jaringan ikat antara iris dan koroid yang disebut sebagai badan siliar. Uvea terletak di antara bagian putih mata yang disebut sklera dan retina, yaitu bagian belakang mata yang menangkap cahaya.
Umumnya, kondisi ini menyerang orang dewasa antara usia 20–50 tahun. Meski demikian, ada kemungkinan penyakit ini juga dialami anak-anak. Uveitis ditandai dengan perubahan pada salah satu atau kedua mata menjadi terlihat sangat merah.
Baca juga: Bukan Cuma Paru-Paru, Asap Rokok Bisa Mengganggu Kesehatan Mata
Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan dan menanyakan gejala apa saja yang dirasakan. Setelahnya, baru akan dilakukan pemeriksaan secara fisik, terutama pada mata.
Jika dibutuhkan, mungkin akan dilakukan pemeriksaan lanjutan meliputi tes darah, analisis cairan mata, angiografi mata, hingga pemeriksaan pencitraan fotografi fundus mata. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur ketebalan retina dan mengetahui ada atau tidaknya cairan di dalam retina.
Jika seseorang terbukti mengidap uveitis, pengobatan harus segera dilakukan untuk menghindari terjadinya komplikasi. Ada beberapa komplikasi uveitis yang bisa terjadi, misalnya katarak, glaukoma, ablasio retina, edema makula kistoid, hingga sinekia posterior. Selain mencegah komplikasi, pengobatan penyakit ini juga bertujuan untuk mengurangi peradangan pada mata. Ada dua cara pengobatan pada uveitis:
1. Konsumsi Obat-Obatan
Mengatasi gangguan ini bisa dilakukan dengan konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat untuk mengurangi peradangan, obat untuk melawan bakteri atau virus, serta obat yang memengaruhi sistem imun atau menghancurkan sel.
2. Operasi
Pada uveitis yang sudah parah dan menunjukkan gejala serius, biasanya dibutuhkan penanganan berupa prosedur operasi. Tindakan ini baru akan diambil jika ternyata pemberian obat sudah dianggap tidak efektif mengatasi gejala.
Baca juga: 7 Cara Mudah Dalam Menjaga Kesehatan Mata
Gejala dan Penyebab Uveitis
Seperti gangguan kesehatan pada umumnya, uveitis juga memiliki gejala yang muncul sebagai tanda penyakit. Gejala penyakit uveitis bisa muncul secara tiba-tiba atau berkembang secara bertahap dalam jangka waktu beberapa hari.
Gejala yang sering muncul sebagai tanda penyakit ini adalah rasa nyeri pada sekitar mata, terutama saat mata sedang menatap fokus pada satu objek, penglihatan menjadi kabur, mata merah, dan menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Uveitis juga bisa memicu gejala penyempitan lapang pandang, yaitu menurunnya kemampuan mata untuk melihat benda yang letaknya di samping, serta muncul titik kecil yang menghalangi penglihatan.
Sebagian besar kondisi uveitis sering dikaitkan dengan penyakit autoimun, yaitu suatu penyakit yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi malah menyerang tubuh. Meski demikian, terkadang kondisi ini juga tidak diketahui apa penyebabnya dan bisa terjadi pada orang yang sehat sekalipun.
Penyakit autoimun yang sering dikaitkan dengan uveitis adalah rheumatoid arthritis, psoriasis, sarkoidosis, penyakit Kawasaki, kolitis ulseratif, hingga crohn’s disease. Selain itu, ada beberapa kondisi yang juga bisa menyebabkan uveitis, yaitu cedera atau operasi mata, kanker mata, dan infeksi yang meliputi herpes, tuberkulosis, toksoplasmosis, sifilis, hingga HIV/AIDS.
Baca juga: Bintik Melayang-layang pada Penglihatan? Waspada Floaters
Cari tahu seputar uveitis dan cara mengobatinya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa menanyakan seputar penyakit mata lain melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi kesehatan dan tips menjaga mata tetap sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan