Mengidap Hipoksia, Ketahui 3 Cara Pengobatannya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Mei 2019
Mengidap Hipoksia, Ketahui 3 Cara PengobatannyaMengidap Hipoksia, Ketahui 3 Cara Pengobatannya

Halodoc, Jakarta - Kondisi saat jaringan tubuh kekurangan oksigen sehingga oksigen di dalam darah menjadi lebih rendah disebut hipoksia. Saat tubuh tidak mendapat asupan oksigen sama sekali, maka otak menjadi organ pertama yang mengalami kerusakan. Kerusakan otak ini bisa terjadi 2 menit setelah seseorang tidak menerima asupan oksigen sama sekali.

Walaupun seseorang yang mengalami hipoksia lebih dari 2 menit dapat diselamatkan, namun kemungkinan terjadi kerusakan pada sebagian daerah di otak yang mengganggu kesadaran seseorang tersebut. Cara mengobati hipoksia bisa dilakukan dengan pemberian oksigen serta mengobati penyakit penyebab pasokan oksigen berkurang.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Inilah Komplikasi Akibat Hipoksia

Kenali Penyebab Hipoksia

Otak bergantung pada darah untuk menyediakan pasokan oksigen yang konstan. Jadi gangguan pada bagian tubuh yang berperan dalam suplai darah atau oksigen menyebabkan hipoksia. Empat penyebab utama seseorang terkena hipoksia antara lain:

  • Tidak ada suplai darah ke otak. Hal ini terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai darah ke otak benar-benar terhalang. Hal ini disebut dengan stroke ischemic, jarang terjadi, dan bila terjadi biasanya berakibat fatal.
  • Suplai darah ke otak yang rendah. Suplai darah rendah dapat terjadi ketika pembuluh darah utama yang menyuplai otak terhalang sebagian, seperti yang sering terjadi pada stroke yang dialami kebanyakan orang. Bentuk hipoksia ini sering mempengaruhi wilayah spesifik pada otak, yang mana akan terjadinya gangguan fungsi yang diatur oleh wilayah tersebut.
  • Tidak adanya suplai oksigen dari luar. Seperti saat seseorang tidak dapat menghirup oksigen, akibatnya suplai oksigen dari luar tubuh sama sekali tidak ada dan menyebabkan hipoksia.
  • Berkurangnya kadar oksigen dalam darah. Untuk dapat mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, komponen darah yang disebut hemoglobin berfungsi untuk mengikat darah dan membawanya ke seluruh tubuh untuk mencukupi kebutuhan oksigen. Pada keadaan tertentu seperti anemia yang menyebabkan kadar hemoglobin rendah, dapat menyebabkan seseorang mengalami hipoksia.

Sementara beberapa penyakit yang diduga menjadi penyebab hipoksia antara lain penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK), emfisema, bronkitis, edema paru, anemia, dan keracunan sianida.

Baca Juga: Ini 6 Penyebab Ibu Hamil Mengalami Sesak Napas

Gejala dari Hipoksia

Gejala hipoksia bisa bervariasi pada setiap orang. Namun, tanda-tanda dan gejala hipoksia yang paling umum antara lain:

  • Masalah saluran pernapasan seperti sesak napas, napas cepat, batuk, dan mengi.
  • Masalah saluran kardiovaskular seperti denyut jantung yang cepat.
  • Masalah otak atau masalah kesadaran, sakit kepala dan kebingungan.
  • Perubahan warna kulit, mulai dari biru ke merah ceri.
  • Gelisah dan berkeringat.

Langkah Pengobatan Hipoksia

Jika kamu merasakan gejala kekurangan oksigen, maka kamu harus segera ke rumah sakit agar segera mendapatkan perawatan yang tepat. Mendapatkan kembali pasokan oksigen yang optimal ke dalam tubuh dan mengatasi penyebab dari hipoksia adalah penanganan yang paling penting. Beberapa cara pengobatan hipoksia antara lain:

  • Pemberian Oksigen Tambahan. Pengidap dipasok oksigen tambahan menggunakan selang atau masker yang disambungkan ke tabung oksigen. Semakin cepat kadar oksigen dalam tubuhnya kembali normal, semakin kecil risiko kerusakan organ tubuh.
  • Alat Bantu Napas atau Ventilator. Saluran pernapasan disambungkan dengan mesin ventilator, menggunakan selang yang dimasukkan dari tenggorokan sampai melewati pita suara.
  • Terapi Oksigen Hiperbarik (TOHB). Pengidap hipoksia disebabkan oleh keracunan karbon monoksida dimasukkan ke dalam ruangan bertekanan tinggi (hiperbarik) dengan oksigen murni.

Baca Juga: Ini Akibatnya Kalau Tubuh Kehabisan Oksigen (Anoksia)

Itulah penyebab dan cara mengobati hipoksia yang wajib kamu tahu. Apabila memiliki pertanyaan lain seputar penyakit ini, tanyakan saja ke dokter Halodoc. Gunakan fitur  Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!