Mengidap Encephalomalacia, Bisakah Disembuhkan?
Halodoc, Jakarta - Selama hidup, kamu punya banyak tugas penting, salah satunya adalah menjaga organ-organ dalam tubuhmu dari kerusakan atau penyakit yang berbahaya. Pasalnya, beberapa organ bersifat tunggal, artinya tidak ada transplantasi atau penggantian jika terjadi kerusakan atau kondisi yang membuat organ tersebut gagal, seperti halnya encephalomalacia.
Pelunakan otak, begitulah encephalomalacia disebut, adalah kondisi kerusakan otak yang serius, karena mengakibatkan lunak atau menghilangnya jaringan yang berada di otak. Kerusakan ini bisa terjadi di bagian otak mana saja, termasuk lobus frontal, temporal, parietal, hingga oksipital dengan disertai defisit sensorik dan motorik. Oleh karena menyerang bagian terpenting dari tubuh, bisakah encephalomalacia ini disembuhkan?
Bisakah Encephalomalacia Disembuhkan?
Kamu harus tahu jaringan otak bersifat non-regeneratif. Artinya, ketika salah satu sel atau jaringan ini hilang, tidak ada lagi regenerasi karena ketidakmampuannya untuk membangun sel baru ketika terjadi kerusakan. Oleh karena itu, perawatan didasarkan pada mengurangi kerusakan lebih lanjut sekaligus mencegah kerusakan terjadi.
Baca juga: Awas, Si Kecil Rentan Terkena Encephalomalacia
Perawatan dari encephalomalacia ditentukan dari kondisi yang menyebabkan perubahan pada jaringan otak. Bisa juga dilakukan pengangkatan jaringan otak yang rusak pada kasus yang sangat parah, dan terapi sel induk atau stem cell. Sayangnya, tidak ada jaminan kembalinya fungsi tubuh setelah jaringan otak yang rusak ini diangkat. Mungkin, kamu harus bertanya pada dokter secara langsung supaya lebih memahami kondisi ini. Buat janji saja di rumah sakit terdekat, atau manfaat fitur Tanya Dokter yang ada di aplikasi Halodoc.
Sebenarnya, Apa yang Menyebabkan Encephalomalacia?
Ternyata, rusaknya jaringan otak bisa terjadi karena banyak hal, beberapa di antaranya:
-
Stroke
Stroke dianggap sebagai penyebab encephalomalacia yang paling umum, karena terganggunya suplai darah ke jaringan otak atau perdarahan di pembuluh darah otak. Darah yang kaya oksigen penting untuk fungsi dan pemeliharaan sel otak, dan ini menjadi rusak atau mati jika pasokannya tidak segera pulih.
Baca juga: Masih Muda, Bisa Juga Kena Stroke
-
Akumulasi Darah yang Tidak Normal
Ini terjadi ketika aliran darah di otak menjadi terganggu. Biasanya, terganggunya akumulasi ini terjadi karena pembengkakan otak yang tidak normal atau pengangkatan tumor otak yang mengakibatkan kerusakan otak.
-
Munculnya Jaringan Parut
Kerusakan jaringan otak karena kondisi seperti stroke mengakibatkan pembentukan jaringan parut. Area jaringan ini mengalami kontraksi dan membentuk encephalomalacia di otak.
-
Cedera Otak Traumatis
Trauma memungkinkan terjadinya kerusakan otak jika kekuatan cederanya sangat kuat. Cedera ini mengakibatkan pasokan darah ke otak menjadi tersumbat. Selain benturan, bentuk lain dari trauma tembus seperti luka tembak atau tertusuk pisau juga mengembangkan encephalomalacia.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Trauma Kepala Berat dan Trauma Kepala Ringan
Hati-Hati, Komplikasi dari Encephalomalacia yang Tidak Ditangani
Kerusakan otak adalah kondisi yang serius dan membutuhkan perawatan medis segera. Pasalnya, tanpa adanya penanganan, encephalomalacia membuat seseorang kehilangan kemampuan fungsionalnya, mengalami kejang, koma, bahkan hingga kematian. Jadi, jangan pernah mengabaikan kondisi ini, ya!
Namun, belum ada cara yang praktis dan terbukti efektif untuk mencegah encephalomalacia, karena tidak mungkin mengetahui dengan pasti kapan seseorang mengalami trauma parah atau cedera kepala, juga kapan stroke akan menyerang. Meski begitu, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah menghindari berbagai pemicunya sebisa mungkin.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan