Mengidap 7 Gejala Ini? Awas, Bisa Jadi Menandai Chlamydia
Halodoc, Jakarta - Penyakit klamidia (Chlamydia) merupakan salah satu penyakit menular seksual yang perlu diwaspadai. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bernama chlamydia trachomatis, yang dapat menular melalui hubungan intim. Pada sebagian orang, penyakit klamidia bisa saja tidak menimbulkan gejala apapun. Oleh sebab itu, pengetahuan tentang penyakit ini diperlukan, sebab bisa saja gejala yang muncul tidak kamu sadari, atau bahkan kamu abaikan.
Baca juga: Begini Penularan Infeksi Chlamydia dari Tubuh ke Tubuh
Penyakit menular seksual ini dapat terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita. Pada tahap awal, penyakit klamidia jarang menunjukkan gejala yang signifikan. Namun, gejala dan tanda yang umum dialami ketika seseorang mengidap penyakit ini adalah:
-
Demam ringan.
-
Pembengkakan di area Miss V (pada wanita) atau testis (pada pria).
-
Sakit di perut bagian bawah.
-
Cairan Miss V yang tidak normal.
-
Sakit ketika berhubungan intim.
-
Perdarahan di antara masa menstruasi dan setelah berhubungan intim.
-
Rasa sakit pada testis (pada pria).
Gejala-gejala tersebut biasanya baru akan muncul dalam satu hingga tiga minggu sejak terinfeksi. Jika kamu mengalami satu atau lebih gejala-gejala tersebut, jangan diabaikan. Deteksi dini sangat diperlukan untuk mencegah perkembangan penyakit, dan komplikasi yang mungkin ditimbulkan.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Jika tidak segera ditangani, penyakit klamidia dapat berkembang yang memicu berbagai komplikasi, sebagai berikut:
1. Pelvic Inflammatory Disease (Radang Panggul)
Pelvic inflammatory disease (PID) atau yang dikenal juga dengan nama radang panggul, terjadi ketika bakteri telah menyebar, menginfeksi serviks, rahim, saluran tuba, dan ovarium. Radang panggul dapat berlanjut dengan infertilitas, kehamilan ektopik (sebuah keadaan serius ketika sel telur dibuahi di luar uterus), atau nyeri panggul kronik.
Baca juga: 6 Faktor Pemicu Penyakit Radang Panggul yang Harus Diwaspadai
2. Cystitis
Cystitis merupakan inflamasi atau peradangan pada kandung kemih, yang disebabkan oleh bakteri. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita, karena ukuran uretra (saluran utama untuk pembuangan urine ke luar tubuh) pada wanita yang lebih pendek dibandingkan dengan pria.
3. Prostatitis
Prostatitis adalah sebuah pembengkakan dan peradangan pada kelenjar prostat. Prostatitis hanya dapat terjadi pada pria, karena pria yang memiliki kelenjar prostat. Kelenjar prostat berada di bawah kandung kemih dan memiliki fungsi sebagai penghasil cairan semen yang memberi nutrisi pada sperma dan memiliki fungsi sebagai media transportasi dari sperma.
4. Reiter’s Syndrome
Reiter’s syndrome alias arthritis reaktif adalah nyeri sendi dan bengkak yang dipicu oleh infeksi di bagian lain dari tubuh, yang paling sering di usus, alat kelamin, atau saluran kemih. Penyakit ini menimbulkan kerusakan pada beberapa organ seperti konjungtivitis, saluran kemih, usus, dan ginjal.
Baca juga: 5 Penyakit Kelamin yang Biasa Mengidap Anak Muda
5. Berbagai Infeksi
Selain berbagai kondisi serius yang telah dijabarkan tadi, penyakit klamidia juga dapat memicu timbulnya infeksi di lapisan saluran kencing pada laki-laki, serta area lain seperti dubur dan mata.
Itulah sedikit penjelasan tentang penyakit klamidia, gejala, dan komplikasi yang dapat ditimbulkannya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan