Mengenal Sarkoma Jaringan Lunak, Tumor yang Menyerang Jaringan Lunak Tubuh
Halodoc, Jakarta - Gangguan sarkoma jaringan lunak merupakan tumor ganas (kanker) yang menunjang dan menghubungkan struktur di sekeliling tubuh. Jaringan yang dimaksud antara lain lemak, otot, pembuluh darah, saraf, tendon, dan lapisan pada tulang sendi.
Sarkoma jaringan lunak dapat menyerang bagian tubuh mana pun. Walaupun begitu, biasanya kondisi ini menyerang area perut, lengan, dan tungkai. Sarkoma ini juga dapat menyerang semua usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, kasus ini lebih sering terjadi pada lansia, dan risiko mengalami sarkoma jaringan lunak akan meningkat seiring pertambahan usia.
Kanker terjadi sebagai akibat perubahan atau mutasi DNA di dalam sel yang berkembang di luar kendali. Sel-sel abnormal ini kemudian membentuk tumor yang dapat menyerang jaringan sekitarnya, dan menyebar ke bagian tubuh lain. Namun, penyebab mutasi DNA tidak dapat diketahui secara pasti.
Mutasi dapat terjadi pada berbagai jenis sel dalam tubuh. Jenis kanker yang tumbuh bergantung pada jenis sel yang mengalami mutasi tersebut. Beberapa jenis sarkoma jaringan lunak menurut jenis sel yang mengalami mutasi genetik antara lain:
-
Rhabdomyosarcoma, yang terjadi pada jaringan ikat dan otot.
-
Osteosarcoma, yang dapat terjadi pada pembuluh getah bening (lymphanhioarcoma) dan atau pembuluh darah (hemangiosarcoma).
-
Angiosarcoma (terjadi pada pembuluh getah bening atau sel darah).
-
Fibrosarcoma yang terjadi pada jaringan ikat fibrosa. Sarkoma jenis ini biasanya dimulai di lengan, tungkai, atau batang tubuh.
-
Liposarcoma yang terjadi pada jaringan lemak. Liposarcoma umumnya muncul di paha, belakang lutut, atau perut.
-
Leiomyosarcoma yang terjadi pada jaringan otot.
-
Gastrointestinal stromal tumor yang terjadi pada saluran pencernaan.
Selain dari jenis sel yang dapat mengalami mutasi genetik, terdapat sarkoma yang terjadi karena virus, yaitu Kaposi’s sarcoma. Kanker yang jarang terjadi ini disebabkan oleh virus herpes manusia tipe 8 dan menyerang seseorang dengan sistem imunitas yang lemah. Di samping itu, beberapa faktor juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini, di antaranya:
-
Kelainan genetik yang diturunkan dari orangtua, seperti pada penyakit retinoblastoma herediter, neurofibromatosis, tuberous sclerosis, familial adenomatous polyposis, sindrom Li-Fraumeni, dan sindrom Gardner.
-
Terkena paparan zat kimia, seperti arsenik, dioksin, dan herbisida.
-
Terkena paparan radiasi yang dapat diperoleh dari pengobatan kanker yang menggunakan terapi radiasi,
-
Terkena paparan radiasi, misalnya dari pengobatan kanker yang menggunakan radioterapi.
-
Lansia lebih berisiko mengalami sarkoma jaringan lunak.
-
Mengidap penyakit paget, yaitu suatu jenis gangguan pada tulang.
Pada tahap awal, sarkoma jaringan lunak tidak menimbulkan gejala apapun dan sulit ditemukan, karena tumor ini dapat tumbuh pada bagian tubuh mana pun. Gejala baru dapat terlihat saat tumor membesar. Gejala tersebut ditunjukkan dengan benjolan atau pembengkakan, dan rasa nyeri jika tumor menekan saraf atau otot. Kondisi ini menimbulkan rasa tidak nyaman atau sesak napas.
Cara mencegah gangguan sarkoma jaringan lunak yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari paparan terhadap risiko dari sarkoma. Misalnya paparan radiasi dan paparan bahan kimia tertentu. Sayangnya, kebanyakan sarkoma muncul tanpa faktor risiko yang jelas.
Kamu bisa menanyakan tentang cara mencegah gangguan sarkoma jaringan lunak pada dokter di Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat kamu terima dengan praktis dengan download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!
Baca juga:
- https://www.halodoc.com/penyebab-kanker-sarkoma-jaringan-lunak
- Penyebab Kanker Sarkoma Jaringan Lunak
- Kenali 7 Jenis dan Gejala Sarkoma Jaringan Lunak