Mengenal Polusi Suara dan Efeknya pada Kesehatan
Halodoc, Jakarta - Jika membahas polusi, mungkin yang langsung kamu ingat adalah polusi udara, air, dan semacamnya. Padahal, ada salah satu jenis polusi juga yang cukup memengaruhi kesehatan, yakni polusi suara. Sebetulnya polusi suara bukanlah hal yang baru. Sejak 1856 pun ada sebuah editorial di London's Times yang mengeluhkan suasana kota yang berisik, pusing, terpencar-pencar, salah satunya akibat peluit kereta uap.
Tidak hanya membuat sedikit kesal, suara-suara berisik seperti itu juga membawa pengaruh buruk bagi kesehatan. Lantas, seperti apa sih efeknya pada kesehatan? Mari simak ulasannya berikut!
Baca juga: 5 Dampak Polusi Suara yang Berbahaya Bagi Kesehatan, Apa Saja?
Cara Polusi Suara Memengaruhi Kesehatan
Mengutip Prevention, pada 2019 sebuah organisasi yang melacak tingkat kebisingan sekitar di Paris menemukan bahwa rata-rata penduduk di daerah yang paling bising kehilangan lebih dari tiga "tahun hidup sehat" karena kondisi yang disebabkan atau diperburuk oleh polusi suara. Mungkin kamu ragu akan fakta ini, tetapi beberapa penyakit seperti penyakit jantung, obesitas, diabetes, gangguan kognitif, gangguan tidur, masalah pendengaran, dan tinitus semuanya terkait dengan paparan kebisingan kronis.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kerusakan akibat polusi suara akan tampak terwujud dalam dua cara, antara lain:
- Efek Langsung: Akan ada efek langsung pada saraf akustik dan, akibatnya, pada sistem saraf lainnya. Organ telinga bagian dalam berisi cairan yang disebut koklea mengubah getaran suara menjadi impuls listrik yang langsung menuju ke otak. Kebisingan yang konstan, terutama jika suaranya keras, dapat membebani dan membahayakan koneksi berbasis saraf tersebut, yang menyebabkan gangguan pendengaran.
- Efek Tidak Langsung: Stres emosional tingkat rendah yang diinduksi oleh suara memiliki efek tidak langsung pada tubuh dan pikiran. Stres dapat menyebabkan produksi kortisol yang berlebihan, hormon yang pada tingkat lebih tinggi telah dikaitkan dengan penyakit jantung dan sebagian besar kondisi lain yang dikaitkan dengan paparan kebisingan kronis.
Baca juga: Gunakan Headset Terlalu Lama Bisa Berbahaya?
Ini Cara Meminimalkan Efek Polusi Suara
Meski pada dasarnya suara sangat penting untuk refleks yang membantu aktivitas, jika kamu bekerja atau tinggal di area dengan tingkat polusi suara yang cukup mengganggu, sebaiknya jangan dianggap sepele. Ingat, kamu pasti akan lebih merasa tenang saat berada di suasana seperti di pedesaan, seperti merasakan suara angin sepoi-sepoi yang menembus pepohonan, suara air hujan, dan kicau burung. Beberapa suara ini jelas akan menurunkan tingkat stres, tidak seperti suara bising khas perkotaan.
Para ahli merekomendasikan untuk membuat lingkungan tempat kamu tinggal atau kerja dibuat setenang mungkin. Namun, jika dirasa hal tersebut berat untuk dilakukan, gunakan headphone peredam bising yang akan memberikan kelegaan. Sepasang penyumbat telinga busa yang tertutup dan berkualitas juga dapat bekerja dengan sangat baik untuk meredam polusi suara. Bila perlu, pasangkan tirai tebal di kamar untuk meredam suara jalanan.
Dan jika kamu berada di lingkungan yang terlalu sepi, cari "suara alam" di internet untuk diputar. Ada banyak rekaman gratis, bahkan ada beberapa jenis yang berdurasi hingga 10 jam. Pilihlah musik latar yang kamu suka untuk menemani kamu bekerja, tetapi pastikan bahwa musik tersebut juga membantu kamu fokus.
Baca juga: Mendengarkan Musik Terlalu Keras Bisa Picu Vertigo?
Kamu juga bisa tanyakan pada dokter di Halodoc mengenai cara ampuh untuk meredam polusi suara di kantor atau tempat tinggalmu. Dokter akan senantiasa memberikan semua saran kesehatan yang kamu butuhkan untuk terhindar dari stres akibat polusi suara. Ambil smartphone kamu sekarang dan nikmati kemudahan bicara langsung dengan dokter lewat aplikasi Halodoc!