Mengenal Albumin & Manfaatnya bagi Ibu Hamil
Halodoc, Jakarta – Albumin mungkin asing dan tidak banyak dikenal. Namun tahukah kamu bahwa albumin ternyata sangat penting bagi tubuh? Apa sih sebenarnya albumin?
Albumin merupakan sebuah protein yang ada dalam darah manusia. Peran utama protein yang diproduksi oleh organ hati ini adalah mengatur tekanan osmotik dalam darah. Jumlah albumin dalam darah haruslah seimbang agar tidak menyebabkan cairan dalam darah menyebar ke bagian tubuh lain.
Selain itu, albumin juga berperan dalam mengangkut nutrisi dalam tubuh serta dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi pada jaringan sel. Nyatanya Albumin memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan cairan dalam tubuh. Maka penting untuk memastikan tubuh memiliki kadar albumin yang cukup. Terutama pada ibu hamil.
Pasalnya saat wanita tengah hamil, segala hal termasuk kecukupan gizi dan kondisi tubuh menjadi sangat penting. Karena hal itu akan menentukan tumbuh kembang janin. Saat seorang ibu hamil kekurangan albumin, perkembangan janin menjadi terhambah, bahkan bisa menyebabkan bayi lahir dalam keadaan kurang gizi. Sayangnya tak banyak calon ibu yang menyadari hal tersebut sehingga angka ibu hamil yang mengalami kurang albumin pun masih tinggi.
Selain memengaruhi perkembangan janin, kurang albumin juga bisa menyebabkan masalah selama masa kehamilan. Ibu hamil yang memiliki kadar albumin rendah memiliki risiko mengalami preeklamsia lebih tinggi. Seperti kejang, tekanan darah tinggi hingga akumulasi cairan di dalam jaringan alias edema.
Bahaya yang mengancam saat kadar albumin rendah
Tak hanya bagi ibu hamil, menjaga agar kadar albumin dalam darah tetap seimbang adalah hal yang perlu untuk dilakukan oleh siapapun. Sebab sebaik apapun asupan nutrisi seseorang, jika almbumin yang dimiliki rendah maka nutrisi tak akan dapat terangkut secara sempurna.
Jika kekurangan protein dalam darah terjadi pada anak-anak, maka perkembangannya mungkin akan terganggu. Kurang albumin pada anak dapat menyebabkan kerusakan sel-sel saraf dalam otak sehingga bisa membuat anak jadi kurang cerdas.
Pada pria dewasa, memiliki albumin yang rendah dapat menyebabkan ketidaksuburan, yaitu menurunnya kualitas sperma. Kondisi lain yang juga bisa terjadi adalah mudah lelah, cemas, tak berenergi hingga penuaan dini.
Mengatasi kekurangan albumin dalam darah sebenarnya bisa dilakukan dengan cara memperbaiki pola makan atau dengan mengonsumsi obat. Namun obat albumin biasanya tidak bisa digunakan sembarangan dan harus dilakukan dengan didammpingi tenaga medis.
Sementara lewat makanan, protein darah bisa didapat dari putih telur, ikan gabus dan kacang-kacangan. Kurangnya kadar albumin dalam darah disebut sebagai hipoalbumin. Kondisi ini biasanya terjadi karena pasokan asam amino kurang memadai sehingga menyebabkan penyerapan protein tidak optimal. Kadar normal protein ini dalam darah adalah sebanyak 3,4 - 5,4 desi liter.
Nah, terbuktikan menjaga pola makan dan memenuhi asupan gizi bisa berguna untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Salah satunya adalah albumin yang tidak banyak diketahui oleh orang selama ini.
Ibu hamil pun sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan kandungan secara teratur. Sediakan pula selalu aplikasi Halodoc untuk memudahkan ibu untuk menghubungi dokter. Lewat fitur Contact Doctors, ibu bisa menghubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Selain itu, membeli obat dan produk kesehatan lain juga sangat mudah dengan Halodoc. Pesanan akan diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Tersedia pula fitur Lab Test untuk merencanakan pemeriksaan laboratorium setelah mendapat rekomendasi dari dokter. Mudah dan lengkap bukan? Yuk, download Halodoc sekarang di Google Play dan App Store.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan