Ini Alasan Mengapa Pakai Masker saat Aktivitas Itu Penting
Halodoc, Jakarta – Kebiasaan menggunakan masker di Indonesia masih sangat jarang, apalagi karena iklim yang panas dan lembap bisa membuat penggunaan masker menjadi tidak nyaman. Namun, ketidaknyamanan ini bisa menjaga kamu terjangkit penyakit secara tidak sengaja dari orang-orang di sekitar.
Terutama buat kamu pengguna transportasi umum yang sering berhimpitan dengan orang banyak. Bukan tak mungkin satu dua orang yang bersisian jalan denganmu mengidap penyakit tertentu. Pun, buat pengguna sepeda motor, masker bisa menyelamatkanmu dari bahaya debu jalanan. Yuk, cari tahu mengapa penggunaan masker saat beraktivitas sangat penting.
Baca juga: Agar Lebih Optimal, Ini Cara Pakai Masker Wajah yang Benar
Jadikan Kebiasaan
Mengenakan masker saat polusi udara sedang buruk-buruknya dapat melindungi diri dari paparan polutan, terutama jika kamu memiliki paru-paru kronis atau penyakit jantung. Masker N95 disarankan digunakan karena sistem respiratornya yang lebih maksimal ketimbang masker hijau biasa. Masker N95 dapat dibeli di apotek dan supermarket besar
Siapa yang harus mengenakan masker?
-
Orang dengan gejala infeksi pernapasan.
-
Orang yang merawat pasien dengan gejala infeksi pernapasan
-
Orang yang mengunjungi klinik atau rumah sakit.
-
Petugas kesehatan.
-
Pekerja yang menangani makanan.
-
Staf operasional angkutan umum.
-
Orang-orang di tempat yang ramai atau berventilasi buruk.
-
Murid dan staf di sekolah.
Jika kamu memiliki infeksi saluran pernapasan, penggunaan masker dapat membantu mencegah penyebaran penyakit. Mengenakan masker hanyalah salah satu cara untuk membantu mencegah infeksi saluran pernapasan.
Yang terpenting adalah memperhatikan kebersihan pribadi yang baik. Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun cair. Selalu cuci tangan setelah bersin, batuk, membersihkan hidung; pergi ke toilet; dan sebelum menyentuh mata, hidung dan mulut, atau menyiapkan makanan. Kamu juga dapat membangun kekebalan tubuh dengan mengembangkan gaya hidup sehat melalui pola makan yang baik, banyak istirahat, berolahraga, jangan merokok.
Baca juga: Tak Sekadar Gaya, Pentingnya Pakai Masker saat Beraktivitas
Sebisa mungkin kurangi aktivitas di luar ruangan, terutama olahraga di luar ruangan. Karena bukannya jadi sehat, ini malah bisa memicu sakit pernapasan. Dan paparan signifikan dari polutan.
Kalau kamu mencurigai terkena penyakit pernapasan akibat polusi udara, bisa tanyakan langsung ke ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Tingkatkan Imun Sistem
Menurut Centers for Disease Control, polusi udara bisa memicu penyebaran penyakit terhadap masyarakat dan ini sangat meresahkan. Pembatasan aktivitas di luar rumah tidak selamanya bisa dilakukan. Karenanya, peningkatan sistem imun tubuh adalah upaya terbaik melindungi tubuh.
Berikut ini beberapa cara sederhana sebagai jalan meningkatkan kekebalan tubuh, yaitu:
Baca juga: 6 Masker Alami untuk Mencerahkan Wajah
-
Tidur yang cukup dan atasi stres
Kurang tidur dan stres yang berlebihan meningkatkan hormon kortisol, peningkatan yang berkepanjangan yang menekan fungsi kekebalan tubuh.
-
Hindari asap tembakau
Ini merusak pertahanan kekebalan dasar dan meningkatkan risiko bronkitis dan pneumonia pada semua orang, dan infeksi telinga tengah pada anak-anak.
-
Makan banyak sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian, yang akan memberi tubuh nutrisi yang dibutuhkan sistem kekebalan tubuh
Meningkatkan asupan buah dan sayuran meningkatkan respons antibodi terhadap vaksin Pneumovax, yang melindungi terhadap Streptococcus pneumonia.
-
Pertimbangkan probiotik
Produk susu fermentasi juga telah terbukti mengurangi infeksi pernapasan pada orang dewasa dan anak-anak.
Referensi:
Everyday Health (Diakses pada 2019). 10 Simple and Natural Ways to Boost Your Immune System
HealthHub (Diakses pada 2019). When a Mask is a Must
Info Gov HK (Diakses pada 2019). Wearing Mask