Mengapa Kanker Darah Sulit untuk Disembuhkan?
"Kanker darah nyatanya termasuk ke dalam salah satu penyakit yang cukup sulit untuk bisa disembuhkan. Ini karena kebanyakan pasiennya tidak mampu menemukan donor yang cocok untuk mereka sementara kondisi kian hari kian memburuk. Oleh karena itu, jika salah satu anggota keluarga ada yang mengalami kanker darah, maka kamu memiliki risiko yang juga tinggi."
Halodoc, Jakarta - Kanker darah adalah salah satu dari jenis kanker yang cukup mematikan. Pasalnya sel kanker ini akan memengaruhi sel darah yang fungsinya banyak sekali untuk tubuh. Sebagian besar kanker ini bermula di sumsum tulang, yakni tempat sel darah diproduksi.
Meskipun telah dirawat intensif, tetapi beberapa pengidap kanker darah tidak bisa diselamatkan, misalnya saja mendiang Ibu Ani Yudhoyono, yakni mantan ibu negara Republik Indonesia. Ada beberapa alasan mengapa kanker darah sulit untuk disembuhkan, mulai dari kegagalan transplantasi sel dan hal lainnya. Berikut ulasan selengkapnya!
Baca juga: Tangkal Hoax, Kenali 5 Fakta Penyakit Kanker Darah Leukemia
Alasan Kanker Darah Sulit Diatasi
Di dalam proses pengobatan kanker darah, transplantasi sel induk menjadi bagian dari perawatan wajib untuk para pengidapnya. Sel induk donor ini memunculkan sistem kekebalan tubuh yang baru sehingga dapat berpotensi melihat sel kanker sebagai ancaman kemudian mendorong proses pemberantasan sel kanker.
Namun sayangnya, sebagian besar pengidap kanker darah yang membutuhkan transplantasi tidak memiliki donor yang cocok, bahkan dalam keluarga mereka sendiri. Akhirnya, sebagai alternatif para pengidapnya hanya bisa bergantung pada program tertentu, seperti Program Donor Sumsum Nasional.
Sayangnya program donor nasional seperti ini juga bukan langkah yang menjanjikan, karena dari sekitar 11 juta donor yang terdapat dalam program nasional tersebut dan tercatat enam dari 10 pengidapnya tidak dapat menemukan kecocokan genetik. Peluang kecocokan antara pengidap dan pendonornya tersebut relatif rendah. Jadi, banyak pasien yang kondisinya semakin memburuk dan tidak terselamatkan karena belum ditemukan donor yang cocok untuk mereka.
Bagi para pendonor rata-rata satu dari 500 pendaftar dipilih untuk menyumbangkan sel punca mereka melalui salah satu dari dua cara yang bisa dilakukan. Cara pertama dengan donasi sel punca darah tepi melalui prosedur rawat jalan non-bedah. Di dalam proses ini, akan dikumpulkan sel punca selama periode enam jam melalui darah tepi.
Sementara cara yang kedua adalah dengan mendonorkan sumsum tulang dengan prosedur bedah selama 1 hingga 2 jam. Mekanisme ini dilakukan dengan anestesi di mana sel-sel sumsum dikumpulkan dari tulang panggul menggunakan jarum suntik.
Baca juga: Mimisan Bisa Jadi Tanda Kena Kanker Darah?
Lantas, Apa yang Jadi Penyebab Kanker Darah?
Kanker darah bisa terjadi akibat pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel darah. Normalnya, sel-sel darah di dalam tubuh mengikuti jalur pertumbuhan teratur, pembelahan, dan kematian. Namun, sel kanker darah tidak akan mati secara otomatis. Tak hanya itu, sel-sel kanker darah yang tidak normal bisa menyebar ke daerah lain, menekan sel darah normal, dan menghambat fungsinya.
Hingga kini para ahli belum menemukan penyebab pasti dari kanker darah. Para ahli menduga bahwa perubahan DNA bisa membuat sel-sel darah yang sehat menjadi kanker. Kanker ini juga memiliki kecenderungan genetik. Jadi, jika keluarga terdekat kamu, seperti orangtua, saudara kandung, kakek, ataupun nenek memiliki riwayat penyakit ini, maka kamu memiliki risiko tinggi untuk mengalaminya.
Jika anggota keluarga kamu ada yang mengidap kanker darah, maka sebaiknya kamu periksakan diri ke dokter untuk mencari tahu seberapa besar risiko kamu mengalaminya. Kamu bisa lakukan pemeriksaan di rumah sakit terdekat dan buat janji dahulu di Halodoc supaya lebih praktis. Selama pemeriksaan, kamu bisa tanyakan pada dokter gejala apa yang perlu diwaspadai dan langkah pencegahan apa yang kelak bisa dilakukan.
Baca juga: Ini 6 Fakta tentang Kanker Darah
Apa Saja Faktor yang Meningkatkan Risiko Terjadinya Kanker Darah?
Tidak hanya itu, ada juga faktor-faktor lain yang bisa meningkatkan risiko seseorang alami kanker darah, antara lain:
- Berjenis kelamin pria.
- Berusia di atas 55 tahun.
- Mengidap gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS.
- Mengonsumsi obat imunosupresan.
- Terinfeksi virus Epstein-Barr atau pylori.
- Terpapar senyawa kimia, seperti pestisida.
- Memiliki kebiasaan merokok.