Menekuk Kaki setelah Olahraga Bisa Kena Varises?
Halodoc, Jakarta - Mungkin kamu pernah mendengar saran seperti: “Setelah olahraga kaki jangan ditekuk, nanti bisa varises”. Banyak orang yang percaya bahwa menekuk kaki setelah berolahraga dapat menyebabkan varises kaki. Namun, apakah benar faktanya begitu?
Sebelumnya kamu perlu tahu bahwa varises merupakan kondisi membengkak dan melebarnya pembuluh darah vena yang biasanya terjadi di bagian kaki karena penumpukan darah. Pembuluh vena terlihat menonjol dan berwarna biru atau ungu tua pada orang yang mengidap penyakit ini. Pada beberapa kasus, bentuknya bisa menyerupai simpul atau tali berpilin.
Akibat Katup Pembuluh Darah yang Lemah
Varises terjadi karena katup yang lemah atau rusak. Arteri membawa darah dari jantung ke seluruh jaringan, dan vena mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung, sehingga darah dapat disirkulasi ulang. Untuk mengembalikan darah ke jantung, pembuluh darah di kaki harus bekerja melawan gravitasi.
Baca juga: Pentingnya Penanganan dan Pengobatan Varises yang Tepat
Kontraksi otot di kaki bagian bawah berfungsi sebagai pompa, dan dinding vena yang elastis membantu darah kembali ke jantung. Katup-katup kecil di pembuluh darah terbuka ketika darah mengalir ke jantung kemudian ditutup untuk menghentikan daerah mengalir mundur. Jika katup ini lemah atau rusak, darah dapat mengalir mundur dan menyatu dalam vena, menyebabkan pembuluh darah meregang atau memuntir.
Di sisi lain, terdapat faktor risiko yang meningkatkan penyebab seseorang dapat mengalami varises:
- Usia. Risiko varises meningkat dengan bertambahnya usia. Penuaan menyebabkan keausan pada katup di pembuluh darah yang membantu mengatur aliran darah. Akhirnya, keausan itu menyebabkan katup-katup membiarkan sejumlah darah mengalir kembali ke pembuluh darah, di tempat pembuluh darah itu terkumpul bukannya mengalir ke jantung kamu.
- Wanita lebih mungkin mengalami kondisi ini. Perubahan hormon selama kehamilan, pra-menstruasi atau menopause mungkin menjadi faktor karena hormon wanita cenderu membuat dinding vena rileks. Perawatan hormon, seperti pil KB, dapat meningkatkan risiko varises.
- Kehamilan. Selama kehamilan, volume darah dalam tubuh akan meningkat. Perubahan ini mendukung pertumbuhan janin, tetapi juga dapat menghasilkan efek samping yang tidak menguntungkan, yaitu pembesaran pembuluh darah di kaki. Perubahan hormon selama kehamilan juga dapat berperan.
- Riwayat keluarga. Jika anggota keluarga lain memiliki varises, ada kemungkinan kamu juga akan berpotensi lebih besar.
- Obesitas. Kelebihan berat badan menambah tekanan pada pembuluh darah.
- Berdiri atau duduk untuk waktu yang lama. Darah tidak mengalir jika kamu berada di posisi yang sama dalam waktu yang lama.
Baca juga: Varises Sebabkan Penyumbatan Pembuluh Darah, Benarkah?
Varises Sebaiknya Dicegah
Kemunculan varises sebaiknya dicegah dengan langkah-langkah berikut:
- Olahraga secara teratur. Tetap bugar adalah cara terbaik untuk menjaga otot kaki yang kencang, darah mengalir, dan berat badan terkendali.
- Jika kamu memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, sebaiknya turunkan berat badan. Kontrol berat badan dapat mencegah penumpukan tekanan berlebih pada vena tungkai dan kaki.
- Hindari mengenakan pakaian ketat yang dapat menyempitkan aliran darah di selangkangan, lipatan tubuh, atau kaki.
- Hindari menggunakan sepatu hak tinggi untuk waktu yang lama. Sepatu hak datar atau rendah lebih baik untuk sirkulasi darah karena dapat meningkatkan tonus otot betis.
- Hindari duduk atau berdiri dalam waktu lama untuk mendorong aliran darah. Jika rutinitas mengharuskan kamu terus-menerus berdiri, pertimbangkan untuk menggunakan sepatu yang nyaman. Regangkan dan latih kaki sesering mungkin untuk meningkatkan sirkulasi dan mengurangi penumpukan tekanan.
Baca juga: Adakah Bedanya Selulitis dan Varises?
Seperti itulah sebenarnya penyebab varises. Jika kamu mengalami gangguan kesehatan yang diakibatkan varises, sebaiknya segera bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai penanganan yang tepat. Komunikasi dengan dokter lebih praktis melalui aplikasi Halodoc karena bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasinya sekarang!