Memang Menggemaskan tapi Jangan Asal Sentuh dan Cium Bayi
"Bayi baru lahir memang sangat menggemaskan, apalagi jika ia adalah anggota keluarga baru, sebagai kerabat kamu pasti tak tahan ingin mencium atau menggendongnya. Namun, jika kamu sedang tidak fit, sebaiknya hindari berkontak langsung dengan bayi guna mencegahnya tertular penyakit yang kamu bawa."
Halodoc, Jakarta - Hampir semua orang pasti sangat senang akan kelahiran bayi. Bayi kecil dan menggemaskan ini akhirnya berhasil dilahirkan dengan sehat sehingga pasti semua anggota keluarga ingin sekali untuk mengenalnya lebih dekat.
Namun, bukan berarti kamu bisa menyentuh, mencium, atau menggendong bayi baru lahir dengan bebas. Sebab ada risiko kesehatan saat bayi berkontakan dengan orang dewasa yang sedang sakit. Faktanya, menyentuh dan mencium bayi yang sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna bisa meningkatkan risiko tertular virus meningitis, herpes simplex, dan penyakit-penyakit berbahaya lainnya.
Baca juga: Tips Perawatan untuk Bayi Baru Lahir
Bahaya Tersembunyi Saat Berkontak Langsung dengan Bayi
Mengutip sebuah kisah dari laman The Healthy, bayi berusia 18 hari akhirnya meninggal dunia setelah ia tertular virus herpes. Awalnya saat dilahirkan, bayi ini tampak sangat sehat, tetapi kondisinya mendadak memburuk. Dan saat dokter melakukan pemeriksaan, diketahui bahwa bayi telah tertular virus herpes simplex.
Padahal, kedua orangtuanya tidak mengidap virus ini. Jadi, besar kemungkinan bahwa si bayi mendapatkannya dari paparan orang luar. Biasanya, virus ini tidak membahayakan nyawa orang dewasa, tetapi bisa menjadi serius dan mematikan pada bayi, terutama bayi baru lahir.
Itulah alasannya kenapa orangtua dilarang membiarkan orang-orang mencium dan menyentuh bayinya. Selain itu, kamu sebagai orang luar juga, sebaiknya menahan diri untuk tidak menyentuh bayi yang baru lahir demi mencegah mereka dari infeksi virus yang mungkin tanpa disadari menempel pada tubuh.
Apabila kamu melihat gejala yang tidak wajar terjadi pada bayi baru lahir, maka jangan tunda untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Segera buat janji dengan dokter di rumah sakit menggunakan aplikasi Halodoc supaya lebih praktis. Ingat, setiap kondisi kesehatan akan lebih mudah diatasi jika ditangani lebih awal.
Baca juga: Pahami 5 Etika Menjenguk Bayi yang Baru Lahir
Selain itu, ketakutan ini bukan tanpa alasan, menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh NSW Health, anak-anak berada pada peningkatan risiko terkena penyakit menular tertinggi. Ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang dengan baik. Bayi dalam kondisi sakit atau dengan kelahiran prematur lebih tinggi tertular penyakit.
Oleh karena itu, orangtua perlu membatasi kontak bayi dengan orang luar ataupun orang asing setelah beberapa minggu meninggalkan rumah sakit. Pun, kalau ada yang datang berkunjung ke rumah, pastikan para tamu sudah mencuci tangan dengan air hangat dan sabun sebelum menyentuh bayi.
Pastikan juga orang tua tidak menerima kunjungan teman ataupun kerabat yang sedang sakit. Hindari juga membawa bayi ke tempat ramai yang memiliki pendingin ruangan, seperti pusat perbelanjaan, stasiun, ataupun tempat-tempat umum yang sirkulasi udaranya tertahan.
Baca juga: Tahapan Penting Tumbuh Kembang Bayi di Tahun Pertama
Risiko yang Bisa Diperoleh Bayi dari Sentuhan dan Ciuman
Berikut ini beberapa kondisi yang bisa terjadi pada bayi jika mereka berkontakan langsung dengan orang lain melalui ciuman dan sentuhan:
Herpes Oral
Bayi cukup rentan mengalami herpes oral. Ini disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 1 (HSV 1) dan dimulai sebagai lepuh kecil di sekitar bibir atau mulut. Dari area tersebut, penyakit ini bisa menyebar ke area wajah yang lebih luas, seperti hidung, pipi, dan dagu. Masalahnya tidak berhenti di situ, ketika virus masuk ke dalam tubuh, virus itu akan bertahan seumur hidup.
Penyakit Pernafasan akibat Paparan RSV (Respiratory Syncytial Virus)
RSV mengarah ke suatu kondisi di mana paru-paru bayi terinfeksi yang membuat bayi sulit bernapas.
Alergi
Banyak anak-anak dan orang dewasa mengalami alergi yang disebabkan oleh beberapa benda atau makanan lainnya. Orang luar biasanya tidak begitu paham kalau bayi perlu terbebas dari makanan yang bisa menimbulkan alergi.
Bahkan ketika seseorang datang berkunjung menggunakan produk makeup tertentu, mereka tidak tahu kalau ada gluten dalam lipstiknya. Gluten dapat menyebabkan respons autoimun dalam tubuh yang bisa menempatkan anak pada risiko kesehatan.
Sama halnya juga dengan paraben, formaldehyde, warna buatan dan banyak lagi. Zat ini dianggap sebagai pengganggu endokrin dan bahkan telah ditemukan berkaitan dengan risiko kanker. Karena itu, disarankan agar orang yang menggunakan produk seperti itu menghindari mencium bayi. Dengan cara ini, orangtua dapat melindungi bayi dari paparan kosmetik yang mengandung bahan kimia beracun tersebut.