Memang Cantik, Tapi Kenali Bahaya Bleaching Rambut

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 April 2018
Memang Cantik, Tapi Kenali Bahaya Bleaching RambutMemang Cantik, Tapi Kenali Bahaya Bleaching Rambut

Halodoc, Jakarta – Sebagai wanita, sesekali mengubah warna rambut enggak ada salahnya agar tampilan terlihat baru dan lebih segar. Namun, untuk mendapatkan warna rambut yang kamu inginkan, kamu harus melewati proses bleaching, yaitu memutihkan helai rambut agar warna cat rambut bisa keluar dengan maksimal. Proses ini menggunakan bahan kimia yang cukup keras, sehingga bisa memberi dampak buruk untuk rambut. Apakah kamu wanita yang sering gonta ganti warna rambut? Hati-hati dampak bleaching rambut ini, ya.

Bleaching rambut dilakukan dengan cara membuka lapisan kutikula rambut melalui proses oksidasi, sehingga zat hidrogen peroksida pada krim bleaching bisa meresap dan memutihkan batang helai rambut. Kandungan hidrogen peroksida dalam krim bleaching juga mengoksidasi pigmen rambut dan menghilangkan melanin pada tiap batangnya. Semakin tinggi tingkat bleaching-nya, semakin terang juga warna yang dihasilkan. Hasil warna yang bisa didapatkan dari bleaching mulai dari kuning, abu-abu, sampai putih. Proses ini umumnya menghabiskan waktu selama 30 sampai 45 menit.

Mengaplikasikan bahan kimia pada kulit tubuh tentunya akan menimbulkan efek samping. Begitu juga dengan proses bleaching. Yuk, cari tahu dampak bleaching rambut berikut ini:

  1. Merusak Rambut

Salah satu dampak bleaching rambut yang pertama adalah pada kerusakan rambut yang jadi kering. bleaching membuat rambut lebih kering, lebih rapuh, dan kurang elastis dibanding sebelumnya. Akhirnya, rambut bisa menjadi rusak dan sulit untuk diperbaiki.

  1. Membuat Warna Rambut Jadi Memudar

Selain itu, proses membuka lapisan kutikula saat bleaching juga bisa membuat rambut jadi mudah kusut. Bila terlalu lama dilakukan, bleaching akan membuat warna rambut semakin memudar akibat terbukanya keratin protein terlalu lama.

  1. Rambut Bisa Rontok

Tidak hanya membuat rambut menjadi rapuh dan mudah patah, sering melakukan bleaching rambut juga bisa menyebabkan rambut patah atau rontok dari akarnya. Kamu pun berisiko mengalami kerontokan yang parah jika proses bleaching tidak dilakukan dengan cara yang benar, misalnya dengan menggunakan krim yang konsentrasinya terlalu tinggi.

  1. Risiko Iritasi sampai Kanker

Mewarnai rambut dengan menggunakan bahan kimia saja sudah bisa menyebabkan kulit kepala menjadi iritasi. Apalagi ditambah dengan melakukan proses bleaching sebelumnya. Beberapa peneliti menemukan adanya kaitan antara bahan kimia yang digunakan untuk bleaching dengan risiko penyakit kanker seperti leukimia, limfoma, dan kanker kandung kemih.

Tips Melakukan Bleaching Rambut

Untuk meminimalisir dampak negatif bleaching dan agar kamu bisa mendapatkan hasil yang maksimal, perhatikan tips-tips berikut:

  • Perhatikan Jenis Rambu

Sebelum memutuskan untuk bleaching rambut, sebaiknya kamu perhatikan dulu jenis rambut. Bila jenis rambut kering dan cenderung mudah rusak, ada baiknya kamu lakukan perawatan untuk mengembalikan kesehatan rambut sebelum bleaching.

  • Pilih Warna Rambut yang Cocok

Agar kamu enggak menyesal, sehingga harus mengganti warna rambut yang salah dengan warna lain, jadi sebaiknya pastikan kamu memilih warna yang cocok dengan warna kulit. Mencari warna cat rambut yang pas dengan kulit bisa kamu lakukan dengan mencoba berbagai macam warna rambut palsu, lho.

  • Perawatan Ekstra

Setelah melakukan proses pewarnaan, kamu tentunya perlu merawat rambut dengan perhatian ekstra. Tapi, kamu dianjurkan untuk tidak langsung keramas setelah bleaching rambut, karena krim bleaching memiliki kadar asam sulfonat yang tinggi yang membuat rambut lebih rapuh dari sebelumnya, sehingga membutuhkan pelembap. Jadi, kamu sebaiknya menggunakan conditioner terlebih dahulu segera setelah bleaching, agar rambut tetap lembap dan berkilau. Kamu juga sebaiknya menggunakan sampo khusus rambut berwarna untuk keramas.

Kalau kamu mengalami masalah pada kulit kepala setelah melakukan bleaching, coba bicarakan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter untuk meminta saran kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.