Mau Tes Darah? Ketahui Dulu Jenis-Jenisnya
Halodoc, Jakarta - Selain tes urine dan tes feses, ada juga tes darah sebagai pemeriksaan penunjang untuk membantu dokter dalam menegakkan diagnosis. Tes darah ini merupakan pemeriksaan sampel darah yang diambil pada jari atau melalui pembuluh darah di bagian tubuh tertentu.
Tes darah ini punya tujuan penting. Mulai dari mendeteksi penyakit, racun, obat, atau zat tertentu, mengetahui fungsi organ, hingga memeriksa kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga: Alasan Harus Puasa Sebelum Cek Darah
Tes ini memiliki berbagai jenis. Nah, berikut jenis tes darah yang perlu diketahui sebelum melakukannya.
1. Tes Darah Lengkap
Jenis tes darah ini juga disebut dengan tes hitung darah lengkap. Sebenarnya tes ini tak memberikan diagnosis yang definitif terhadap suatu kondisi. Tapi, pemeriksaan ini bisa memberikan petunjuk penting mengenai masalah kesehatan yang ada dalam diri seseorang.
Tes darah lengkap akan melihat tinggi-rendahnya hemoglobin, hematokrit, sel darah putih, hingga jumlah keping darah (trombosit).
2. Tes Koagulasi
Tes koagulasi merupakan jenis tes darah untuk melihat ada-tidaknya masalah pada pembekuan darah. Misalnya, seperti yang dialami oleh pengidap von Willebrand dan hemofilia. Tes ini dilakukan untuk melihat seberapa cepat darah menggumpal.
Baca juga: Ibu Hamil Wajib Lakukan Pemeriksaan Darah, Kenapa?
3. Tes Uji Protein C - Reaktif
Jenis tes darah ini bertujuan untuk mengetahui ada-tidaknya peradangan. Protein C-reaktif (CRP) sendiri merupakan protein yang diproduksi oleh hati. Nah, bila kadar CRP lebih dari normal, artinya terjadi peradangan di dalam tubuh.
4. Tes Elektrolit
Tes darah ini bertujuan untuk menilai kadar elektrolit di dalam tubuh setelah mendapatkan terapi untuk mengatasi gangguan elektrolit. Perubahan level elektrolit (mineral di dalam tubuh) bisa terjadi karena berbagai sebab, seperti diabetes, dehidrasi, gagal ginjal, gangguan jantung, hingga penyakit hati.
5. Tes Laju Endap Darah
Tes ini juga dikenal sebagai tingkat sedimentasi eritrosit. Jenis tes darah ini dilakukan untuk menelisik seberapa parah peradangan yang terjadi di dalam tubuh. Pemeriksaan ini dikerjakan dengan melihat seberapa cepat sel darah merah mengendap ke dasar tabung pengujian. Semakin cepat, semakin tinggi tingkat peradangan.
Baca juga: Trombosit dalam Darah Tinggi Bisa Menjadi Penyakit
Kapan Sebaiknya Melakukan Cek Darah?
Sebenarnya, kita enggak harus menunggu tubuh terinfeksi penyakit, untuk melakukan pemeriksaan darah. Sebab, tes darah ini sah-sah saja dilakukan atas kesadaran diri terhadap kondisi kesehatan tubuh. Singkat kata, tak perlu menunggu arahan atau rekomendasi dari dokter. Pemeriksaan darah bisa dilakukan secara rutin setiap satu atau dua bulan sekali, namun ada pula yang melakukannya setiap satu tahun sekali.
Tapi, cek darah harus dilakukan secara rutin bagi seseorang yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, jantung, hipertensi, kanker, atau penyakit yang berhubungan dengan darah lainnya. Selain itu, pemeriksaan darah juga harus segera dilakukan jika mengalami demam tinggi yang tak kunjung mereda selama tiga hari berturut-turut, diare dan muntah, demensia untuk para lanjut usia, dan sakit kepala yang tak kunjung mereda.
Tak ketinggalan, ibu hamil juga harus melakukan cek darah secara rutin. Tujuannya jelas, untuk mengecek kondisi kesehatan ibu dan janin di dalam kandungan, dan mendeteksi adanya penyakit yang bisa berdampak pada kehamilan ibu.
Mau tahu lebih jauh mengenai tes darah? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan