Mana Lebih Baik, Diet Karbo atau Diet Telur?
Halodoc, Jakarta – Kebanyakan orang melakukan diet untuk menurunkan berat badan. Namun sebenarnya, diet juga bisa dilakukan untuk menjaga pola makan yang berdampak positif pada kesehatan. Dua jenis diet yang akan dibahas adalah diet karbo dan diet telur. Keduanya dinilai dapat menjadi cara untuk menurunkan berat badan. Apakah ada yang lebih baik antara kedua jenis diet tersebut? Simak penjelasannya di sini.
Cara Melakukan Diet Karbo
Diet karbo dilakukan dengan membatasi asupan karbohidrat harian. Tujuannya untuk menurunkan berat badan karena jika dikonsumsi berlebihan, karbohidrat memicu peningkatan gula darah secara drastis dan disimpan sebagai lemak. Saat asupan karbohidrat dibatasi, tubuh mendapatkan sumber energi dari proses pembakaran lemak (fase ketosis). Manfaat lain diet karbo adalah mencegah masalah kesehatan (seperti sindrom metabolik, diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit kardiovaskuler), serta meningkatkan kadar kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL) yang baik untuk kesehatan jantung.
Baca Juga: Ini 5 Fungsi Karbohidrat untuk Tubuh
Diet karbo hanya boleh dilakukan sebentar, setidaknya satu tahun. Jika dilakukan dalam jangka panjang, diet karbo berisiko menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi penting (vitamin dan mineral), tulang keropos, dan gangguan pencernaan. Berikut ini cara melakukan diet karbo yang dianjurkan:
-
Batasi asupan karbohidrat. Asupan yang dianjurkan sekitar 0 - 30 gram total porsi makan. Lebih dianjurkan konsumsi karbohidrat sehat, seperti biji-bijian, kentang, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.
-
Tambahkan asupan protein dan lemak yang tidak mengandung kolesterol pada menu harian, seperti minyak zaitun dan alpukat untuk memenuhi kebutuhan energi.
-
Kurangi asupan manis, seperti permen, cokelat, biskuit, kue, dan minuman dengan pemanis buatan. Jika dikonsumsi berlebihan, makanan dan minuman manis memicu kenaikan berat badan dan risiko kerusakan gigi.
-
Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan harian tubuh kamu.
Cara Melakukan Diet Telur
Diet telur juga menganjurkan konsumsi makanan rendah karbohidrat, sama seperti diet karbo. Hal yang membedakan adalah, diet ini menekankan konsumsi telur sebagai sumber protein utama. Orang yang melakukan diet ini memulai hari dengan mengonsumsi telur, kemudian mengonsumsi makanan berprotein (seperti telur, ayam, dan ikan) dalam porsi kecil pada waktu makan berikutnya. Buah yang dikonsumsi selama diet telur antara lain brokoli, jamur, anggur, dan bayam.
Baca Juga: Jumlah Protein yang Dibutuhkan untuk Diet
Efek samping diet telur yang perlu diwaspadai adalah kekurangan energi, gangguan pencernaan, dan risiko penyakit kardiovaskuler. Telur mengandung kolesterol tinggi, sehingga studi yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition menyebut, konsumsi telur lebih dari 6 buah per minggu meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Kunci Utama Diet: Asupan Gizi Seimbang
Berat badan ideal diperoleh dengan menerapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang, serta melakukan aktivitas fisik. Apa pun jenis diet yang dijalani, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga kamu perlu memastikan kebutuhan nutrisi harian lainnya (protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral) terpenuhi. Kamu bisa mengakalinya dengan mengganti jenis makanan yang lebih sehat dan memiliki manfaat yang sama dengan jenis nutrisi tertentu. Misalnya pada diet karbohidrat, kamu memilih jenis karbohidrat yang mengandung serat agar kenyang lebih lama, seperti nasi merah dan roti gandum. Sedangkan pada diet telur, pastikan kamu konsumsi protein nabati yang lebih sehat untuk mengimbangi asupan daging harian.
Baca Juga: Protein Hewani atau Protein Nabati, Manakah yang Lebih Ampuh untuk Diet?
Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar diet karbo dan diet telur, tanya dokter Halodoc untuk mendapatkan jawaban terpercaya. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan