Makanan yang Dikonsumsi Anak Menentukan Karakternya Kelak?
Halodoc, Jakarta – Pernahkah dengar pepatah you are what you eat? Katanya, makanan yang masuk ke dalam tubuh dapat menentukan dan membentuk karakter seseorang. Benarkah hal tersebut?
Sejauh ini belum ada penelitian yang menemukan adanya hubungan langsung antara pemilihan jenis makanan dengan karakteristik dan perilaku seseorang. Meski begitu, banyak orang tua yang percaya bahwa memberi makan anak dengan makanan yang baik, dapat membentuknya jadi orang yang baik pula.
Pasalnya masa kanak-kanak adalah waktu paling tepat untuk membangun karakter dan sifat. Sebenarnya ada 4 faktor yang secara langsung dapat menuntukan karakteristik seseorang, yaitu:
- Faktor genetik, faktor ini biasanya diwariskan dari orang tua kepada anak.
- Pola asuhan dan cara orang tua mendidik anak.
- Faktor lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang.
- Kreativitas dan faktor dari dalam diri anak tersebut.
Meski belum dapat dibuktikan secara ilmiah, bukan berarti kebiasaan makan tak memiliki kaitan sama sekali dengan pembetukan karakteristik. Sebab kebiasan orang tua dalam menyajikan makanan tentu berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan pemenuhan gizi anak. Dan hal ini adalah salah satu komponen yang dapat membentuk seseorang.
Mengutip situs Glamour, nyatanya hubungan antara kebiasaan makan seseorang tak bisa dipisahkan dengan kepribadiannya. Seorang psikolog menyebut karakter seseorang bisa ditebak dari gaya makan yang diterapkan. Mau tahu seperti apa?
- Makan dengan Lambat
Seseorang yang makan dengan lambat biasanya mencerminkan sikap yang lebih memperhatikan kualitas daripada kecepatan. Karena orang yang makan dengan lambat biasanya menunjukkan bahwa ia menikmati setiap kualitas dari santapan.
- Makan Cepat
Terbiasa makan dengan cepat adalah ciri dari seseorang yang biasanya bisa mengerjakan banyak hal sekaligus alias multitasking. Biasanya orang dengan kebiasaan makan seperti ini pintar dalam memecah konsentrasi dan menyelesaikan setiap tugas tepat pada waktu yang sudah ditentukan.
Sayangnya kebiasaan makan cepat sering pula diidentikkan dengan seseorang yang suka menyendiri. Ia pun lebih suka mempersilakan orang lain melakukan hal lebih dulu agar dia memiliki waktu untuk sendiri.
- Makan dengan Aktif
Aktif yang dimaksud adalah perasaan tak ragu untuk memilih jenis makanan apapun yang terhidang di meja. Orang yang memiliki kebiasaan makan seperti ini disebut memiliki hasrat yang tinggi untuk berpetualang.
Mereka pun biasanya tidak mengenal rasa takut dalam menyampkaikan pendapat serta berani mengambil risiko.
- Pemilih
Suka berada di zona nyaman dan tidak berani menghadapi hal baru adalah ciri dari orang yang biasa memilih-milih makanan. Meski demikian, rasa ingin tahu yang tinggi adalah hal yang patut dibanggakan dari orang dengan gaya makan ini. Hal itu membentuk mereka lebih aktif bertanya dan memiliki pengetahuan yang luas.
- Membagi Makanan di Piring
Pernah liat orang yang biasa memisahkan dan membagi tempat untuk makanan di piring mereka? Yaitu memisahkan tempat antara nasi, sayuran dan lauk pauk karena tak suka jika makanan tersebut saling bercampur. Kebiasaan ini merupakan tanda orang yang cenderung berhati-hati dalam mengambiil keputusan serta suka mengerjakan pekerjaan sesuai petunjuk.
- Mencampur Makanan
Bagi pencinta kuliner, ada istilah “dicampur” atau “dipisah”. Hal ini merujuk pada cara penyajian dan menikmati makanan. Seperti makan bubur diaduk, atau makan soto dan nasi di dalam satu mangkuk yang sama.
Orang-orang yang punya kebiasaan makan dicampur memiliki kepribadian yang ramah, mudah bergaul, santai serta bisa bertanggung jawab pada banyak masalah.
Jadi, kamu termasuk tim yang mana? Apapun gaya makan yang kamu pilih, pastikan untuk selalu memenuhi jumlah gizi dari makan, ya. Hal itu penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Menjaga kesehatan juga bisa dilakukan dengan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter dengan mudah lewat Video/Voice Call dan Chat lewat Halodoc. Bisa juga untuk beli obat dan pemeriksaan laboratorium. Nah, download sekarang di App Store dan Google Play, ya.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan