Makan Siang di Meja Kerja Bisa Kena Pembekuan Darah di Pembuluh Vena
Halodoc, Jakarta - Sebagai pekerja kantoran, pekerjaan yang menumpuk dan deadline yang semakin mendekat kadang membuat orang melupakan aspek kesehatan. Mereka yang khawatir akan asupan harian mungkin bisa menyiasatinya dengan memesan katering makanan sehat yang kini banyak tersedia. Namun, masalah sebetulnya tidak berhenti di sana..
Kebiasaan duduk terlalu lama juga sebetulnya menjadi penyebab gangguan kesehatan. Tidak hanya sering menyebabkan pegal-pegal, kondisi ini juga bisa menyebabkan seseorang mengalami pembekuan darah dan akhirnya menyumbat aliran darah dan penyakit serius.
Salah satu jenis pembekuan darah yang mungkin terjadi karena kebiasaan duduk lama akan terjadi di pembuluh vena. Gumpalan darah akan membuat aliran darah menjadi lambat, sehingga area yang tersumbat mengalami pembengkakan, kemerahan, dan terasa nyeri. Selain itu, jika gumpalan darah ini bergerak ke paru-paru, maka akan menyebabkan emboli paru, yakni kondisi saat vena di paru-paru menjadi tersumbat.
Jika dibiarkan, maka menyebabkan permasalahan pernapasan yang cukup serius. Pembekuan darah ini sebetulnya dapat menyerang siapapun, tapi penyakit ini lebih rentan menyerang lansia, ibu hamil, dan mereka yang kurang aktif.
Gejala Pembekuan Darah
Pada beberapa kasus, pembekuan darah yang menyebabkan penyakit Deep Vein Thrombosis (DVT) dapat terjadi tanpa menunjukkan gejala. Namun, sebagian orang juga mengaku mengalami beberapa gejala, seperti:
-
Tungkai terasa hangat.
-
Nyeri yang semakin memburuk saat menekuk kaki.
-
Bengkak pada salah satu tungkai, terutama di betis.
-
Kram yang biasanya bermula di betis, terutama di malam hari.
-
Perubahan warna kaki menjadi pucat, merah, ataupun lebih gelap.
Pengobatan Pembekuan Darah
Berbagai pilihan pengobatan untuk mengatasi deep vein thrombosis, antara lain:
-
Pengobatan dilakukan dengan penyuntikan langsung obat pengencer darah (heparin) untuk mengencerkan darah dan mencegah penggumpalan darah. Heparin bisa diberikan melalui intravena atau disuntikkan di bawah kulit (subkutan).
-
Dokter juga mungkin akan meresepkan pil pengencer darah (warfarin) untuk mencegah pembesaran dan pembentukan gumpalan darah yang baru.
-
Inhibitor trombin dapat digunakan untuk mengobati penggumpalan darah jika heparin tidak cocok.
-
Selain itu, jika pengencer darah atau pengobatan tersebut tidak bekerja dengan baik, dokter dapat merekomendasikan filter vena cava. Filter dimasukkan di dalam vena besar yang disebut vena cava. Filter menangkap gumpalan darah sebelum gumpalan tersebut bergerak ke paru-paru, sehingga dapat mencegah emboli paru. Namun, filter tidak dapat menghentikan penggumpalan darah yang baru.
-
Dokter mungkin juga merekomendasikan stocking khusus untuk mengontrol pembengkakan di kaki.
Pencegahan Pembekuan Darah
Berbagai tindakan di bawah ini juga dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya DVT, antara lain:
-
Bila melakukan perjalanan panjang yang mengharuskan duduk dalam waktu lama, dapat lakukan gerakan kaki sederhana, seperti menekuk punggung kaki ke atas, atau sesekali bangun dari tempat duduk untuk jalan (bila memungkinkan), serta banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
-
Berhenti merokok.
-
Makan makanan dengan gizi seimbang.
-
Olahraga teratur.
-
Mempertahankan berat badan ideal.
Itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang pembekuan darah dan penyakit Deep Vein Thrombosis. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar darah dan kelainan darah lainnya, tanyakan saja kepada dokter Halodoc. Sebab melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa bertanya kapan saja dan di mana saja kepada dokter Halodoc melalui Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca Juga:
- DarahMenggumpal Saat Menstruasi, Normalkah?
- 5 Hal ini Bisa Sebabkan Darah Menggumpal di Pembuluh Vena