Lupus Bisa Sebabkan Limfoma Non Hodgkin
Halodoc, Jakarta – Lupus adalah salah satu penyakit yang pasti sudah tidak asing kamu dengar. Tapi, apakah kamu sudah tahu betul tentang penyakit ini? Lupus termasuk penyakit autoimun, ketika penyakit ini disebabkan oleh mutasi genetik langka, sehingga sistem kekebalan tubuh pengidapnya menyerang jaringan-jaringan sehat.
Penyakit ini dapat mengacaukan sistem kekebalan tubuh, lupus berisiko mengembangkan berbagai kondisi lain, salah satunya limfoma non Hodgkin. Limfoma non Hodgkin adalah salah satu jenis kanker yang memengaruhi kelompok sistem limfatik atau kelenjar getah bening. Lantas, mengapa lupus dapat mengembangkan kondisi ini?
Baca Juga: 3 Jenis Penyakit Lupus, Apa Saja?
Alasan Mengapa Lupus Bisa Sebabkan Limfoma Non Hodgkin
Kemunculan limfoma non Hodgkin dimulai ketika tubuh memproduksi terlalu banyak limfosit, sejenis sel darah putih. Normalnya, limfosit melewati siklus hidup yang dapat diprediksi oleh tubuh kita. Ketika limfosit yang lama sudah mati, maka tubuh otomatis menciptakan yang baru untuk menggantikannya.
Saat limfoma non Hodgkin terjadi, siklus ini menjadi kacau, di mana limfosit tidak mati dan malah terus tumbuh dan membelah. Kelebihan pasokan limfosit ini kemudian berkerumun ke kelenjar getah bening, sehingga kelenjar getah bening pun membengkak. Melansir dari John Hopkins Lupus Center, peningkatan risiko limfoma terjadi akibat proses penyakit lupus, yakni akibat stimulasi berlebihan sel-B ditambah dengan kecacatan pada sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, penggunaan obat imunosupresif pada pengidap lupus diduga meningkatkan risiko limfoma dan kanker darah lainnya. Perkembangan kanker biasanya terjadi setelah pengidap lupus menggunakan obat imunosupresif selama 5 tahun atau lebih.
Baca Juga: Ketahui 4 Stadium Limfoma Non Hodgkin
Faktor Risiko Limfoma Non Hodgkin
Meskipun penggunaan imunosupresif diduga bisa mengembangkan limfoma, hal ini masih terus diteliti lebih lanjut. Dikutip dari Very Well Health, pengidap lupus yang mengembangkan limfoma umumnya memiliki faktor risiko berikut ini:
- Mayoritas adalah perempuan;
- Rentang usia biasanya antara 57-61 tahun;
- Rata-rata mengidap lupus selama 18 tahun;
- Gejala, temuan dan tes laboratorium limfoma tahap awal tumpang tindih dengan apa yang terlihat pada lupus;
- Pembengkakan kelenjar getah bening terkadang menjadi satu-satunya tanda limfoma.
Apabila kamu punya pertanyaan terkait kondisi lupus yang ada kaitannya dengan penyakit limfoma non Hodgkin, kamu bisa menanyakannya lebih lanjut ke dokter Halodoc. Lewat Halodoc, kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja.
Apakah Bisa Diobati ?
Perawatan limfoma non Hodgkin tergantung pada jenis, stadium penyakit, dan kondisi kesehatan pengidap secara keseluruhan. Melansir dari Mayo Clinic, perawatan limfoma tidak selalu diperlukan jika penyakit tampak berkembang lambat. Selama perkembangannya tidak signifikan, pengidap mungkin hanya perlu menunggu dan selalu dipantau kesehatannya oleh dokter.
Baca Juga: Bisakah Limfoma Non Hodgkin Dicegah?
Jika limfoma non Hodgkin bersifat agresif dan menyebabkan tanda dan gejala, dokter mungkin baru dapat merekomendasikan perawatan. Opsi perawatannya mencakup kemoterapi, terapi radiasi, transplantasi sumsum tulang, dan terapi obat. Perawatan-perawatan ini perlu didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter sebab kondisi penyakit lupus juga harus dipertimbangkan.
Referensi :
John Hopkins Lupus Center. Diakses pada 2020. Lupus and Cancer.
Verywell Health. Diakses pada 2020. When Lymphoma Develops in People With Lupus.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Non-Hodgkin's lymphoma.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan