Lumpuh Otak Alias Cerebral Palsy Bisa Dikenali Sejak dalam Kandungan?
Halodoc, Jakarta - Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah gangguan fisik yang menyerang anak dengan berbagai cara, yang memengaruhi gerakan tubuh, kemampuannya untuk mengendalikan otot, koordinasi, refleks, postur, keseimbangan, dan terkadang kemampuannya untuk berkomunikasi.
Gangguan otak ini sifatnya bisa terjadi sangat parah sehingga membuat anak sulit berjalan, tetapi bisa juga ringan sehingga dampaknya tidak terlalu terlihat jelas bagi sebagian orang. Beberapa anak yang memiliki gangguan ini dapat juga mengidap epilepsi, gangguan pendengaran, kesulitan belajar, masalah penglihatan, dan gangguan intelektual. Sayangnya, penyakit ini tidak bisa disembuhkan.
Benarkah Lumpuh Otak Bisa Dikenali Sejak dalam Kandungan?
Cerebral palsy disebabkan oleh kerusakan atau cedera pada otak bayi sebelum, selama, atau setelah kelahiran. Namun, penyebab pasti kondisi ini belum diketahui pasti. Dipercaya ada serangkaian peristiwa yang bergabung untuk merusak otak bayi yang sedang berkembang, dan penyebabnya tidak hanya satu.
Baca juga: Faktor Penyebab Bayi Mengalami Lumpuh Otak
Kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, rubella dan infeksi virus lain yang menyerang ibu ketika hamil, bayi tidak mendapat cukup oksigen atau nutrisi di dalam rahim, golongan darah yang tidak sesuai dengan ibu, infeksi bakteri pada ibu atau janin, cedera pada otak, pukulan, dan penyakit kuning yang parah setelah bayi dilahirkan bisa menjadi faktor-faktor risiko berkembangnya lumpuh otak pada anak-anak.
Sayangnya, tidak ada tes khusus yang bisa mendiagnosis keberadaan cerebral palsy sejak dalam kandungan. Artinya, penyakit ini tidak bisa dideteksi atau dikenali selama kehamilan, tetapi perawatan yang tepat selama kehamilan bisa membantu mengurangi dampak negatif risiko dari kelainan ini.
Baca juga: 4 Gejala yang Menjadi Indikasi Orang Terkena Lumpuh Otak
Cerebral palsy dapat membutuhkan waktu untuk menunjukkan gejalanya. Bayi yang mengidap kelainan ini memiliki kekakuan otot dan sering kejang. Tanda lain yang perlu diwaspadai, seperti:
-
Tidak mampu mengangkat kepala sendiri pada tahap perkembangan yang seharusnya terjadi.
-
Tidak mampu duduk atau berguling pada tahap perkembangan tubuh yang normal.
-
Sulit makan atau menelan makanan.
Balita dengan lumpuh otak mungkin tidak mencapai tonggak normal seperti berjalan di usianya yang menginjak 18 bulan, dan berbicara dengan kalimat sederhana pada usia 3 tahun. Biasanya, untuk bayi hingga usia 5 bulan, diperlukan pemeriksaan berkaitan dengan penilaian gerakan umum untuk mendeteksi adanya kelainan ini. Dokter bisa merekomendasikan pemeriksaan MRI atau CT scan.
Baca juga: Waspada Lumpuh Otak yang Dapat Terjadi karena Kecelakaan
Adakah Cara Pencegahan Lumpuh Otak?
Sayangnya, belum ada cara pencegahan untuk melindungi anak dari bahaya lumpuh otak ini. Meski begitu, pemeriksaan kandungan rutin sangat berperan dalam menangkap potensi komplikasi kehamilan yang memengaruhi perkembangan anak ketika dalam kandungan. Cara lain yang bisa dilakukan adalah vaksin sebelum program hamil, menghindari konsumsi alkohol dan merokok, menghindari paparan virus yang memengaruhi kesehatan janin, dan mengendalikan masalah medis yang menyertainya.
Ini sangat penting, mengingat hamil merupakan kondisi yang sangat krusial, ketika bayi sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan di dalam janin. Kamu bisa kok, bertanya bagaimana pengobatan lumpuh otak, langsung melalui dokter di aplikasi Halodoc. Namun, kamu harus download dulu aplikasi Halodoc ini.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan