Lebih Baik Mana: Diet Cepat atau Diet Sehat?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 April 2018
Lebih Baik Mana: Diet Cepat atau Diet Sehat? Lebih Baik Mana: Diet Cepat atau Diet Sehat?

Halodoc, Jakarta – Secara umum, diet dilakukan untuk menjaga berat badan agar tak berlebih. Caranya juga beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan. Itu sebabnya setiap orang punya cara diet yang berbeda. Ada yang meningkatkan aktivitas fisik, membatasi asupan tertentu, hingga mengonsumsi makanan khusus.

(Baca juga: Ini Cara Diet untuk Orang yang Malas)

Jika didefinisikan, diet adalah kegiatan mengatur pola dan asupan makan untuk menjaga atau mencapai berat badan tertentu. Pola diet yang dilakukan juga bisa beragam, sebab ada orang yang lebih memilih diet cepat dan ada yang lebih memilih diet cepat. Bedanya, diet cepat lebih mengutamakan hasil tanpa mempertimbangkan dampak dari pola diet yang diterapkan. Sedangkan diet sehat lebih mengutamakan kesehatan meski hasil diet cenderung lambat. Agar kamu lebih yakin, yuk cari tahu perbedaan diet cepat dan diet sehat berikut ini:

Diet Cepat atau Diet Sehat?

Jawabannya adalah diet sehat. Sebab hasil dari diet cepat cenderung tidak bertahan lama dan membuat kamu berisiko mengalami masalah kesehatan, seperti tubuh mudah lelah, kekurangan nutrisi, berat badan cepat naik, rusaknya jaringan otot, hingga gangguan kesehatan lainnya. Lantas, bagaimana sih cara melakukan diet sehat?

(Baca juga: Kenalan dengan Diet Fleksibel untuk Turunkan Berat Badan)

1. Perhatikan Jenis Makanan

Cara diet sehat adalah dengan memilih makanan yang kamu konsumsi sehari-hari. Kamu bisa memperbanyak buah dan sayuran serta membatasi konsumsi makanan tertentu. Makanan yang perlu dibatasi saat diet diantaranya adalah makanan berlemak, berkalori, dan mengandung gula serta garam yang tinggi seperti makanan yang digoreng, makanan kemasan, dan makanan siap saji.

2. Atur Porsi Makan

Meskipun sedang diet, bukan berarti kamu boleh menghilangkan asupan tertentu. Sebab bagaimanapun, kamu tetap membutuhkan nutrisi lengkap yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral agar tubuh tetap berfungsi optimal. Kamu hanya perlu mengatur ulang porsi makan sesuai dengan program diet yang kamu jalankan. Kamu bisa memilih karbohidrat sehat (seperti beras merah. Kentang, dan oatmeal), protein rendah lemak (seperti telur, daging tanpa lemak, ikan, dan daging unggas), dan memperbanyak konsumsi buah, sayur, dan kacang-kacangan.

3. Aktif Bergerak

Saat diet, kamu juga perlu aktif bergerak untuk menjaga berat badan. Sebab studi dari Universitas Colorado menyebutkan bahwa olahraga bisa mencegah dari metabolisme yang melambat, sehingga kamu bisa terhindar dari kenaikan berat badan. Kamu bisa melakukan aktivitas apapun yang kamu sukai, misalkan menari, jalan kaki, berlari, bersepeda, futsal, dan aktivitas lainnya. Lakukan secara bertahap setidaknya 2-3 jam per minggu.

4. Perbanyak Minum Air Putih

Jangan lupa untuk perbanyak minum air putih saat diet setidaknya 8 gelas sehari atau disesuaikan dengan kebutuhan. Sebab sebuah studi menemukan bahwa kebiasaan minum air putih dapat membantu menurunkan berat badan sekitar 2 kilogram dalam periode 12 minggu. Studi lain juga menunjukkan bahwa kebiasaan minum air putih dalam jangka panjang dapat mencegah kenaikan berat badan sedikitnya 1,45 kilogram dalam periode 4 tahun.

Menjalankan diet bukanlah yang mudah, sebab dibutuhkan komitmen yang kuat agar diet yang kamu lakukan berhasil. Oleh karena itu, jika kamu punya pertanyaan lain seputar diet, ada baiknya kamu bertanya pada dokter terpercaya. Kamu bisa memanfaatkan fitur Contact Doctor untuk bertanya pada dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat, Voice Call, atau Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play sekarang juga. (Baca juga: Pasangan sedang Diet? Dukung dengan 6 Cara Ini)