Lansia Lebih Rawan Kena Kanker Usus
Halodoc, Jakarta - Kamu perlu waspada jika mengalami perubahan tekstur kepadatan pada feses kamu, adanya darah pada feses atau bahkan pendarahan pada anus, dan turunnya berat badan. Karena kondisi ini merupakan gejala-gejala kalau kamu mengidap kanker usus. Apa saja yang menjadi penyebab kanker usus? Dan benarkah jika lansia lebih rawan kena kanker usus?
Baca juga: 10 Faktor Pemicu Kanker Usus Besar
Apa Itu Kanker Usus?
Kanker usus bisa terjadi karena adanya pertumbuhan tumor di dalam usus besar. Kanker usus terjadi di dalam usus besar, yang merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan. Sebagian kasus penyakit ini diawali dengan adanya gumpalan-gumpalan sel berukuran kecil yang disebut dengan polip adenoma. Gumpalan ini kemudian menyebar secara tak terkendali seiring dengan waktu. Meskipun penyakit ini bisa saja terjadi pada segala usia, 90 persen kasus ini terjadi pada lansia berusia di atas 60 tahun.
Apa Gejala dari Kanker Usus?
Dengan mewaspadai gejala kanker usus, kamu bisa mendeteksi penyakit ini lebih awal. Deteksi dini yang kamu lakukan akan memberikan peluang yang lebih besar dalam proses penyembuhan. Gejala-gejala kanker usus dapat meliputi:
-
Adanya perubahan pada tekstur kepadatan feses yang berlangsung sekitar empat minggu.
-
Buang air yang disertai dengan pendarahan.
-
Penurunan berat badan secara drastis tanpa sebab yang jelas.
-
Anus berdarah.
-
Perut terasa kram, kembung, atau nyeri yang berlangsung secara terus-menerus.
-
Tubuh terasa kelelahan.
-
Anemia defisiensi besi, yaitu salah satu jenis anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat besi, sehingga terjadi penurunan jumlah sel darah merah yang sehat.
-
Irritable Bowel Syndrome (IBS), yaitu penyakit pencernaan yang memengaruhi kerja usus besar. Gejala dapat berupa kembung, sembelit atau diare, sakit perut, feses berlendir, dan buang air besar terasa tidak tuntas. Gejala-gejala ini dapat berlangsung dalam hitungan bulan.
Banyak orang dengan kanker usus besar tidak mengalami gejala pada tahap awal. Gejala yang muncul juga akan bervariasi, tergantung pada ukuran dan lokasi dari kanker itu sendiri.
Baca juga: 5 Tanaman Alami untuk Mengobati Kanker Prostat
Apa Penyebab Kanker Usus?
Dalam banyak kasus, belum jelas apa yang menyebabkan terjadinya kanker usus besar. Biasanya, kondisi ini terjadi ketika sel-sel sehat dalam usus besar tumbuh dan membelah secara teratur untuk menjaga tubuh tetap berfungsi normal. Namun, ketika sel-sel tersebut rusak dan berubah menjadi kanker, sel-sel terus membelah, bahkan ketika sel-sel baru tidak diperlukan. Sel-sel yang menumpuk ini akan membentuk tumor. Seiring dengan waktu, sel-sel kanker tumbuh menyerang dan menghancurkan jaringan normal di sekitarnya. Beberapa faktor risiko yang memicu terjadinya kanker usus besar, antara lain:
-
Lansia yang berusia lebih dari 60 tahun. Sebagian besar orang yang didiagnosis mengidap kanker usus berusia diatas 60 tahun.
-
Mengidap kanker kolorektal atau polip adenomatosa punya resiko lebih besar mengidap kanker usus.
-
Mengidap penyakit radang usus kronis, seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.
-
Kamu memiliki riwayat keluarga yang mengidap kanker usus besar.
-
Kamu menjalani diet rendah serat dan tinggi lemak.
-
Kamu kurang aktif dalam bergerak.
-
Mengidap diabetes. Orang dengan diabetes dan resistensi insulin memiliki peningkatan risiko kanker usus besar.
-
Obesitas.
-
Merokok.
-
Mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
Baca juga: Ini Makanan Sehat yang Tepat Jika Ingin Usus Sehat
Peluang sembuh pada pengidap kanker usus tergantung pada seberapa parah kanker yang telah menyebar. Jika kamu berusia di atas 60 tahun, lakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui perkembangan kesehatan kamu. Kamu punya pertanyaan seputar masalah kesehatan? Halodoc bisa jadi solusinya! Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan