Kutil di Leher Muncul karena Hormon atau Penyakit?
Halodoc, Jakarta – Kutil adalah benjolan kecil berdaging yang muncul pada kulit manusia. Salah satu bagian tubuh yang paling sering ditumbuhi kutil adalah leher. Meskipun ini adalah kondisi umum, tetapi mungkin kamu yang memiliki kutil di leher sempat merasa khawatir dan bertanya-tanya, sebenarnya apakah penyebab munculnya benjolan kecil ini? Apakah hanya disebabkan oleh hormon biasa atau memang ada penyakit di baliknya? Yuk, cari tahu jawabannya di sini.
Kutil bisa tumbuh di berbagai bagian tubuh manusia. Bila muncul di leher, kutil biasanya memiliki ciri-ciri, seperti berwarna kelabu, memiliki tekstur kasar, dan bulat. Selain itu, kutil di leher juga bisa terlihat seperti lipatan kulit atau mirip daging tumbuh seukuran jerawat. Kutil semacam ini biasanya berukuran kecil dengan warna yang mirip dengan warna kulit.
Kutil di leher ternyata muncul bukan disebabkan oleh hormon ataupun penyakit, melainkan karena virus human papillomavirus atau HPV pada lapisan atas kulit. Kutil yang muncul di leher mungkin diawali dengan luka goresan kecil yang disebabkan oleh garukan kuku. Luka yang terbuka ini kemudian memungkinkan virus untuk masuk ke dalam lapisan kulit. Ketika virus masuk, ia menyebabkan pertumbuhan sel yang sangat cepat pada lapisan luar kulit dan menciptakan kutil.
Virus HPV bisa ditemukan di mana-mana. Kamu bisa mendapatkan virus tersebut mungkin ketika berjabat tangan dengan orang lain, memutar gagang pintu, ataupun mengetik di keyboard laptop. Virus ini juga bisa bertahan hidup dan berkembang pada media yang memiliki suhu hangat dan lembap, seperti pakaian, handuk, pisau cukur, gunting kuku, dan sandal atau sepatu.
Baca juga: Ternyata, Ini Penyebab Kutil Muncul di Kulit Bayi
Kutil di Leher Bisa Menular
Tidak hanya mengganggu penampilan dan membuat pengidapnya tidak percaya diri, kutil di leher juga bisa menular! Orang lain bisa tertular bila menyentuh kutil di leher seseorang atau menyentuh langsung benda-benda yang dipegang atau dikenakan pengidap, seperti jubah mandi atau handuk. Oleh karena itu, penting untuk tidak menyentuh, apalagi menggaruk kutil di leher kamu dan segera cuci tangan bila menyentuh kutil tersebut.
Meskipun siapa saja berisiko memiliki kutil, tetapi anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh anak masih belum cukup kuat untuk melawan virus HPV. Selain anak-anak, orang-orang yang memiliki gangguan pada sistem imun, misalnya karena mengidap HIV/AIDS atau baru saja menjalani transplantasi organ, juga berisiko tinggi memiliki kutil.
Baca juga: Kutil Kelamin Mudah Menular, Lakukan Pencegahan dengan Cara Ini
Cara Mengatasi Kutil di Leher
Kutil sebaiknya segera diobati, karena bisa menyebar. Kutil di leher biasanya bisa ditangani sendiri dengan melakukan perawatan rumahan. Kamu bisa menggunakan obat kulit yang dijual bebas, seperti asam salisilat, glikolat atau tretinoin, ataupun sesuai resep dokter. Obat-obatan tersebut berfungsi untuk membantu pengelupasan kulit. Bila pergi ke dokter, dokter bisa memberikan suntikan obat bleomycin untuk menghilangkan kutil.
Selain itu, kuteks kuku bening atau selotip juga sering digunakan untuk mengatasi kutil. Namun, dari hasil penelitian, kedua cara tersebut sejauh ini masih belum terbukti efektif. Perlu diketahui, kutil juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain dengan jumlah yang berlipat ganda. Jadi, kamu dianjurkan untuk mengobati kutil sesegera mungkin dengan cara yang tepat.
Baca juga: Cuka Apel Dapat Mengatasi Kutil di Kulit, Benarkah?
Untuk membeli obat-obatan yang kamu butuhkan, gunakan saja aplikasi Halodoc. Enggak usah repot-repot keluar rumah, tinggal order melalui aplikasi dan obat pesanan kamu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. What Causes Common Skin Warts?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan