Kurang Kasih Sayang Ayah Pengaruhi Gairah Seksual Wanita
Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu menemui teman wanita yang memiliki pandangan unik terhadap dunia seksual? Atau kamu termasuk salah satunnya?
Pada dasarnya, soal selera dan ketertarikan seksual seseorang berbeda dengan orang lain. Ada beberapa faktor yang biasanya memengaruhi hal ini, dan sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa masa lalu seorang wanita ternyata juga berpengaruh. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari University of Utah and Texas Christian University, menunjukkan bahwa ketidakhadiran sosok ayah pada masa kecil dapat memengaruhi gairah seksual wanita saat dewasa kelak.
Bahkan, pada penelitian tersebut juga ditemukan bahwa kurang kasih sayang ayah berperan dalam menentukan sikap wanita tersebut dalam menghadapi kehidupan pernikahan. Peneliti menemukan bahwa wanita yang kurang kasih sayang ayah akan melampiaskan “kekosongan” lewat hubungan seksual. Artinya, mereka cenderung lebih aktif dan berpotensi melakukan hubungan seksual di usia dini.
Para peneliti menilai hal ini sebagai satu bentuk protes dan pelampiasan wanita atas ketidakhadiran sosok lelaki saat ia kecil. Tak berhenti di situ, sejumlah ahli pun mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul jika seorang anak perempuan dibesarkan tanpa sosok seorang ayah.
1. Masalah kesehatan seksual
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak perempuan yang dibesarkan tanpa ayah memiliki potensi lebih besar terkena masalah kesehatan seksual. Bahkan beberapa wanita ditemukan melakukan hubungan intim pertama kali di bawah usia 16 tahun, serta mengembangkan penyakit menular seksual.
2. Berpengaruh pada struktur otak
Penelitian pada tikus menunjukkan adanya perbedaan struktur otak tikus yang dibesarkan oleh orangtua lengkap dibanding yang dibesarkan hanya oleh ibu. Peneliti menggunakan objek tikus California, sebab tikus jenis ini memiliki kesamaan dengan manusia dalam hal membesarkan keturunannya bersama-sama. Lalu apa dampaknya pada struktur otak?
Seorang ahli dari McGill University Canada, Dr. Gabriella Gobbi, yang ikut melakukan penelitian menyebut ketidakhadiran ayah memberi dampak pada sisi neuribiologi. Ada perubahan pada bagian prefrontal cortex di otak, yaitu bagian yang berfungsi mengatur perilaku sosial dan kognitif, pada anak perempuan yang dibesarkan tanpa ayah.
3. Masalah di lingkungan sosial
Anak perempuan yang dibesarkan tanpa ayah cenderung sulit menyesuaikan diri di lingkungan sosial. Bahkan memiliki potensi mem-bully teman di sekitarnya. Dikutip dari Psychology Today, sebanyak 85% remaja yang berada di penjara dan terlibat kasus kriminal besar tanpa kehadiran sosok ayah.
4. Korban Pelecehan
Sebuah laporan menyebutkan bahwa anak yang tidak tinggal bersama orangtua kandung berisiko jadi korban kekerasan seksual hingga 40 kali lebih besar. Selain itu, beberapa kekerasan lain yang mungkin terjadi seperti pelecehan fisik maupun emosional.
5. Masalah akademis
Tak hanya dari segi seksualitas, anak yang dibesarkan tanpa sosok ayah pun sering mengalami kesulitan di bidang pendidikan. Beberapa masalah akademis yang sering terjadi seperti putus sekolah, hingga kesulitan dalam pelajaran membaca dan berhitung.
Untuk itu, ada baiknya ibu dan ayah memperhatikan betul-betul apa yang menjadi kebutuhan si kecil. Alih-alih memanjakan, namun usia emas anak adalah waktu terbaik untuk mencurahkan kasih sayang dan memberinya pengalaman manis tentang keluarga. Jadwalkanlah hari untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, selain membuat harmonis, sering menghabiskan waktu bersama pun dapat membuat ayah dan ibu mengetahui perkembangan dan kondisi kesehatan anak.
Jika menemukan masalah kesehatan yang dialami anak dan membutuhkan saran dokter, pakai aplikasi Halodoc saja. Bicara dengan dokter akan semakin mudah melalui Video/Voice Call dan Chat. Sejumlah produk kesehatan juga dapat dibeli lewat Halodoc. Yuk, segera download Halodoc di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan