Konsumsi Makanan Tidak Sehat Bisa Sebabkan Polip Usus?
Halodoc, Jakarta – Meski bisa dialami oleh siapa saja, tetapi polip usus lebih rentan menyerang orang berusia di atas 50 tahun, perokok, orang yang berat badannya berlebih, serta yang memiliki pola makan tidak sehat. Polip usus merupakan penyakit yang ditandai dengan munculnya benjolan kecil pada bagian dalam usus besar (kolon).
Pada kebanyakan kasus, polip usus disebabkan oleh perubahan atau mutasi genetik yang membuat sel di dalam usus menjadi abnormal. Itulah sebabnya penyakit ini juga memiliki kemungkinan untuk berkembang menjadi kanker usus besar, terutama jika pertumbuhan polip semakin aktif.
Baca juga: Mengidap Kanker Usus Besar, Ini Gejalanya
Selain memiliki pola makan tidak sehat dan beberapa faktor risiko yang disebutkan di awal, polip usus juga dapat terjadi pada orang yang mengidap beberapa jenis kelainan genetik, seperti:
- Familial adenomatous polyposis (FAP). Merupakan penyakit langka yang ditandai dengan tumbuhnya ratusan atau ribuan polip di usus besar.
- Sindrom Gardner. Sindrom ini merupakan salah satu varian FAP, yang ditandai dengan tumbuhnya polip di sepanjang usus halus dan usus besar. Pengidapnya juga dapat memiliki tumor jinak di bagian tubuh lain, seperti kulit, perut, atau tulang.
- Serrated polyposis syndrome. Kelainan ini memicu munculnya banyak polip yang bergerigi di usus besar, tepatnya di bagian perut kanan atas dan mudah berkembang menjadi kanker.
- MYH-associated polyposis (MAP). Serupa dengan FAP, tetapi MAP disebabkan oleh perubahan pada gen MYH.
- Sindrom Peutz-Jeghers. Ditandai dengan munculnya bercak-bercak kecokelatan di sekujur tubuh, termasuk di bibir, gusi, dan kaki.
- Sindrom Lynch. Disebabkan oleh faktor keturunan, jumlah polip pada penderita kelainan ini relatif lebih sedikit, tetapi dapat cepat berkembang menjadi ganas.
Baca juga: Inilah 3 Jenis Polip yang Perlu Diketahui
Gejala yang Dirasakan Pengidap Polip Usus
Banyak dari pengidap polip usus yang tidak menyadari kondisinya, karena gejala yang muncul tidak terlalu kentara. Namun pada beberapa kasus, pengidap polip usus dapat merasakan beberapa gejala, seperti:
- Perubahan frekuensi buang air besar selama lebih dari seminggu.
- Perubahan warna feses. Terjadi karena feses bercampur dengan darah, sehingga warnanya menjadi kehitaman atau bergaris merah.
- Nyeri perut. Disebabkan oleh menyumbatnya polip di sebagian usus, sehingga membuat pengidapnya kram dan nyeri perut.
- Anemia akibat kekurangan zat besi. Perdarahan akibat polip usus dapat membuat zat besi di dalam tubuh banyak terpakai, sehingga pengidap dapat mengalami anemia.
Jika kamu mengalami berbagai gejala tersebut, jangan ragu untuk membicarakannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, lewat fitur Chat atau Voice/Video Call, ya. Kalau ingin melakukan pemeriksaan langsung, kamu juga bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang!
Baca juga: Jangan Diabaikan, Kanker Usus Besar Juga Mengintai Anak
Bisakah Polip Usus Dicegah?
Pada kasus polip usus yang disebabkan oleh kelainan genetik memang sulit untuk dicegah. Namun, kondisi ini dapat dideteksi sejak dini dengan melakukan pemeriksaan skrining rutin. Sementara itu, untuk kasus polip usus yang disebabkan oleh faktor lain, upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
- Memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.
- Mengurangi konsumsi makanan berlemak, daging merah, dan daging olahan.
- Tidak merokok.
- Menghindari konsumsi minuman keras.
- Menjaga berat badan ideal.
- Berolahraga secara teratur, setidaknya 1 jam per minggu.
- Meningkatkan konsumsi kalsium untuk mencegah kambuhnya polip usus.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Colon Polyps.
WebMD. Diakses pada 2019. What You Should Know About Colon Polyps.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan