Kondisi Medis ini Mengharuskan Dokter Mengambil Tindakan Amputasi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Desember 2018
Kondisi Medis ini Mengharuskan Dokter Mengambil Tindakan AmputasiKondisi Medis ini Mengharuskan Dokter Mengambil Tindakan Amputasi

Halodoc, Jakarta - Kamu pasti pernah melihat seseorang yang bagian tubuhnya sudah tidak ada atau dipotong. Umumnya, hal tersebut disebabkan oleh amputasi yang dikarenakan cedera dan juga kondisi medis lain. Pada kondisi medis, amputasi dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran diabetes atau infeksi. Bagian yang biasanya terkena amputasi adalah jari, lengan, dan kaki.

Penyebab utama dari dilakukannya amputasi adalah kematian jaringan atau gangrene. Walau begitu, jari yang terputus mempunyai kemungkinan untuk disambungkan kembali. Contohnya, pada jari yang putus karena cedera mempunyai kemungkinan disambungkan kembali jika mendapatkan perawatan yang tepat. Namun, tergantung pada seberapa parah organ yang terputus tersebut.

Risiko terbesar untuk mengalami amputasi adalah orang-orang yang mempunyai masalah kesehatan, yaitu diabetes. Pada seseorang yang mengidap diabetes, sirkulasi darah mengalami masalah, sehingga terjadi kerusakan saraf dan penyembuhan lukanya juga memburuk. Hal tersebut dikarenakan gula darah yang tinggi dan membuat darah menjadi lebih tebal.

Kondisi-Kondisi Medis yang Mengharuskan Amputasi

Lalu, kondisi-kondisi medis yang mengharuskan pengidapnya untuk dilakukan pemotongan bagian tubuh atau amputasi, antara lain:

  1. Trauma

Trauma juga menjadi salah satu penyebab amputasi karena kondisi medis. Hal-hal yang menyebabkan amputasi karena trauma yang biasanya disebabkan oleh kecelakaan, yaitu patah tulang yang parah, luka bakar, hingga cedera neurovaskular yang parah. Keputusan amputasi biasanya diambil karena sudah tidak ada jalan lain yang efektif untuk menyembuhkan kondisi tersebut.

  1. Penyakit Arteri Perifer

Penyebab amputasi lainnya adalah penyakit arteri perifer. Penyakit ini terjadi karena sirkulasi yang sangat buruk pada darah, karena arteri mengalami penyempitan atau mengalami kerusakan. Hal tersebut menyebabkan jaringan mati dan membawa infeksi. Karena hal tersebut, jaringan yang mati tersebut harus dihilangkan atau dibuang dengan cara amputasi. Umumnya, penyakit ini terjadi pada kaki, tepatnya di atas atau bawah lutut.

  1. Infeksi pada Kaki Karena Diabetes

Infeksi pada kaki yang disebabkan oleh diabetes juga dapat menjadi penyebab amputasi. Seseorang yang mengalami diabetes berisiko besar mengalami infeksi, karena penyakit tersebut menekan sistem imun. Jika tubuh mengalami luka lalu terbuka, bakteri dapat dengan mudah masuk dan menyebar dengan cepat. Pada kebanyakan kasus yang terjadi, bagian tubuh yang mengalami infeksi harus diamputasi dengan perbandingan 1:5 pada pengidapnya.

  1. Mati Rasa pada Bagian Tubuh

Diabetes dapat membuat mati rasa pada bagian tubuh yang dapat menjadi penyebab amputasi. Hal tersebut disebabkan disfungsi saraf dan sangat berbahaya jika bagian tubuh sudah tidak dapat merasakan rasa sakit, karena hal tersebut berfungsi untuk melindungi tubuh. Ketika bagian tubuh tersebut mati rasa, kemungkinan tanpa sadar telah terjadi cedera, sehingga berubah menjadi parah dan meradang.

  1. Tumor

Tumor juga dapat menjadi alasan dilakukannya amputasi pada seseorang. Hal tersebut umumnya disebabkan oleh tumor tulang yang menyebabkan osteosarkoma dan kondrosarkoma, sehingga pengidapnya harus diamputasi. Tumor ganas tersebut bersifat agresif dan perlu untuk mendapat pengobatan segera. Amputasi dilakukan untuk menyelamatkan anggota tubuh lainnya agar tidak menyebar.

Itulah kondisi-kondisi medis yang menjadi penyebab amputasi pada seseorang. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal amputasi dan seputar hal tersebut, kamu dapat bertanya pada dokter-dokter dari Halodoc. Komunikasi dengan dokter bisa dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Selain itu, kamu juga dapat membeli obat yang sedang dibutuhkan dan pesanan akan langsung di antar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download segera di Google Play atau App Store!

Baca juga: