Komplikasi Erythema Nodosum yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta - Pernah mengalami kondisi kulit bengkak dan menyebabkan berwarna merah atau ungu di sekitar betis atau bagian tubuh lainnya? Kondisi ini bisa menjadi gejala kamu mengalami peradangan lapisan lemak di bawah kulit atau disebut erythema nodosum. Penyakit ini terjadi sebagai reaksi sistem imun tubuh terhadap infeksi atau reaksi obat tertentu.
Erythema nodosum adalah kondisi yang umum dialami mereka yang berusia 20 hingga 40 tahun. Dilaporkan juga bahwa wanita 6 kali lebih rentan mengalami kondisi ini ketimbang pria. Komplikasi yang terkait dengan penyakit ini berkaitan dengan kondisi awal yang menyebabkannya. Pada sebagian besar kasus, kondisi ini bisa sembuh secara spontan tanpa meninggalkan gejala yang serius.
Baca juga: Berbahayakah Erythema Nodosum?
Apa Saja Gejala yang Muncul saat Mengalami Erythema Nodosum?
Erythema nodosum menyebabkan munculnya benjolan kemerahan, nyeri, dan lunak. Iapaling umum terjadi di depan kaki di bawah lutut. Benjolan lunak, atau nodul, eritema nodosum memiliki ukuran mulai besar hingga kecil. Benjolan dapat meradang selama beberapa minggu, kemudian menyusut, menjadi rata kembali dan meninggalkan sedikit memar.
Sementara erythema nodosum kronis muncul lesi di tempat lain, untuk jangka waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Namun, eritema nodosum kronis dapat terjadi dengan atau tanpa adanya penyakit yang mendasarinya.
Jika punya gejala mencurigakan seperti yang tadi disebutkan, segera buat janji dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Kini kamu pun dapat melakukannya melalui aplikasi Halodoc. Tanpa perlu antre, kamu bisa langsung bertemu dokter.
Baca juga: 13 Faktor yang Memicu Erythema Nodosum
Apa yang Menjadi Penyebab dari Erythema Nodosum?
Sayangnya, hingga kini belum diketahui penyebab benjolan ini muncul. Benjolan ini dapat muncul setelah kamu mengalami infeksi atau saat baru mengonsumsi obat tertentu. Para ahli meyakini bahwa kondisi ini disebabkan oleh respon berlebihan dari sistem imun terhadap serangan bakteri atau zat asing lainnya yang masuk ke tubuh. Terdapat beberapa faktor risiko kemunculan penyakit ini, antara lain:
-
Infeksi, seperti radang tenggorokan atau tuberkulosis;
-
Reaksi obat antibiotik (sulfonamide dan penisilin), salisilat, iodide, bromide, dan pil KB;
-
Sarcoidosis, peradangan di sekujur tubuh;
-
Coccidioidomycosis, infeksi paru dan saluran pernapasan atas;
-
Radang iritasi usus (IBS), kolitis, atau penyakit Crohn;
-
Kehamilan;
-
Kanker.
Apa Saja Pemeriksaan untuk Diagnosis?
Saat gejala pembengkakan muncul, maka dokter melakukan pemeriksaan fisik dasar sekaligus bertanya seputar riwayat kesehatan. Dokter juga bertanya apakah kamu tengah mengonsumsi obat-obatan atau apakah kamu baru saja sembuh dari sebuah infeksi.
Biasanya dilakukan tes darah untuk memeriksa adanya peradangan dalam tubuh. Tes darah ini dilakukan untuk mencari tahu apakah kamu mengidap TBC atau infeksi lainnya. Sementara itu, tes lainnya untuk mendiagnosis erythema nodosum antara lain:
- Tes urine;
- Rontgen dada;
- Pemeriksaan feses.
Dokter juga mungkin mengambil sampel dari jaringan lemak di bawah kulit untuk kemudian diperiksa di laboratorium apakah ada kelainan tertentu atau tidak.
Baca juga: Ketahui 2 Jenis Eritema Multiformis
Apa Saja Langkah Pengobatan untuk Atasi Erythema Nodosum?
Kondisi ini diobati berdasarkan penyebabnya. Jika benjolan disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan obat antibiotik. Sementara jika benjolan disebabkan oleh obat, menghentikan dosis akan memulihkan kondisinya. Namun, bicarakan dulu dengan dokter sebelum menghentikan obat-obatan apapun. Selain itu, beberapa obat-obatan yang mengatasi rasa nyeri yang muncul, antara lain:
- Obat NSAID, seperti aspirin, naproxen, atau ibuprofen. Jangan gunakan obat-obatan ini apabila kamu memiliki penyakit Crohn, karena dapat memperburuk gejalanya;
- Kalium iodida;
- Steroid oral.
Sementara itu, terdapat juga perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan, antara lain:
- Istirahatkan kaki dengan mengangkatnya ke atas (lebih tinggi dari jantung) dan kenakan stoking khusus sementara benjolan dalam masa pemulihan.
- Hindari pakaian ketat atau yang berbahan kasar, karena bisa mengiritasi benjolannya.