Kiat Mengajarkan Anak Meminta Maaf

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 November 2017
Kiat Mengajarkan Anak Meminta MaafKiat Mengajarkan Anak Meminta Maaf

Halodoc, Jakarta – Meminta maaf adalah hal yang mudah namun tak semua orang bisa melakukan hal tersebut dengan tulus. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab seseorang tumbuh menjadi orang yang sulit meminta maaf. Dan biasanya hal  itu berhubungan dengan kenangan di masa kecilnya.

Anak-anak memang tidak memiliki pengalaman yang cukup untuk membuatnya bisa menjadi pemaaf yang ulung. Tentu peran orangtua serta orang dewasa di lingkungan berpengaruh untuk membentuk kepribadiannya kelak. Nah, untuk membentuk si kecil menjadi seorang yang tahu kapan harus minta maaf dengan tulus, ajarkan ia beberapa hal ini sejak dini.

  1. Jangan Memaksa

Hal pertama yang harus ibu hindari saat mengajarkan anak adalah memaksa. Termasuk saat mengajarkan anak cara meminta maaf. Jangan sekali-sekali orangtua memaksa anak meminta maaf tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Jika cara ini yang diterapkan, anak tidak akan pernah belajar mengenai salah apa yang ia lakukan.

Menurut seorang psikolog bernama Carl Pickhardt menyebut seorang anak yang dipaksa untuk meminta maaf tidak akan mendapat pelajaran. Anak pun tidak akan mampu memperbaiki kesalahannya jika permintaan maaf hanya di bibir.

  1. Pendekatan Khusus

Buat pendekatan khusus untuk membuat anak memahami perkara meminta maaf jika melakukan kesalahan. Ibu bisa mencoba menyentuh sensitivitas anak, seperti membuat dia memahami bahwa apa yang dia lakukan telah menyakiti seseorang.

Orangtua bisa memberi anak pelajaran dengan sebuah perbandingan. Seperti bertanya, apa yang akan dirasakan anak jika dia ada di posisi yang tersakiti. Jika anak bertengkar dengan temannya karena memperebutkan mainan, ibu bisa menggunakan hal itu. Tanya pada anak, apa yang kamu rasakan jika mainanmu yang diambil.

Melontarkan pertanyaan demikian dapat merangsang anak menjadi lebih sensitif dan memiliki empati tinggi. Sebab saat seorang anak tidak memiliki empati, ia akan sulit mengetahui apa efek dari perilaku buruk yang dilakukan. Empati pun dapat mendorong anak untuk menhindari perbuatan yang dapat menyakiti orang lain.

  1. Buat Si Kecil Mengerti

Tak perlu ragu untuk membuat anak tahu bahwa yang dia lakukan adalah hal yang salah. Namun ibu tetap harus menyesuaikan cara yang tepat, agar anak tak mengalami trauma atau merasa tertekan.

Cobalah dengan cara mengevaluasi apa yang dilakukan anak sehari-hari. Seperti komentari bagaimana cara dia berbicara dengan teman sebaya, kemudian koreksi jika ada hal yang kurang sesuai.

Evaluasi dapat memberi dampak penanaman moral dan menghindari anak dari perilaku buruk. Beritahu etika berbicara dan berteman yang baik, dan sampaikan pada anak bahwa setiap kesalahan perlu diselesaikan. Salah satu caranya adalah dengan meminta maaf.

Namun orang tua juga harus membuat variasi dalam metode ini. Jangan melulu menjadi pihak yang memberi tahu, sesekali lontarkan pertanyaan pada anak. Tanyakan, apakah perbuatan mereka adalah sesuatu yang benar dan pantas dilakukan. Cara ini akan memberi anak kesempatan untunk berpikir dan mengenali kenalan mereka sendiri. Tentu anak akan menjadi semakin peka dan sadar untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut. Sebab permintaan maaf yang tulus dapat dibuktikan dengan tidak melakukan kesalahan yang sama berulang kali.

  1. Makna Meminta Maaf

Setelah memastikan anak memahami perihal etika dan moral, saatnya orangtua memberikan solusi yang tepat. Ibu bisa mencoba dengan mengajukan pertanyaan “Apa yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki hubungan dengan temanmu?”

Kemudian beritahu anak makna dari permintaan maaf. Membiasakan anak untuk meminta maaf jika melakukan salah bisa membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab. Namun ibu tetap harus memberi tahu kesalahan seperti apa saja yang butuh permintaan maaf.

Buat penjelasan sesederhana mungkin agar anak  mudah memahami. Sambil mengajarkan anak meminta maaf, tak ada salahnya untuk menanyakan kondisi kesehatan anak. Apakah dia merasa sakit atau perubahan tertentu. Jika anak memiliki keluhan kesehatan, ibu bisa menanyakannya pada dokter lewat aplikasi Halodoc. Bicara dengan dokter melalui Voice/Video Call dan Chat. Kebutuhan kesehatan anak dan keluarga pun bisa dibeli dengan mudah lewat Halodoc. Pesanan akan diantar ke rumah dalam waktu satu jam, lho. Tunggu apa lagi, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!