Ketahui Tanda Mengidap Radang Otak
Halodoc, Jakarta - Radang otak adalah kondisi yang cukup mengkhawatirkan dan kondisi ini bisa menyerang siapa saja. Sayangnya, perkembangan penyakit ini sulit ditebak, tetapi dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat ditangani. Radang otak disebut juga sebagai ensefalitis, yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Orang yang terkena penyakit ini akan mengalami gangguan kesehatan yang serius, seperti gangguan bicara, ingatan, bahkan berujung kematian.
Penyebab Radang Otak
Infeksi serta sistem kekebalan tubuh yang rendah disinyalir menjadi penyebab mengapa penyakit ini terjadi. Infeksi yang dapat menyebabkan radang otak dibagi menjadi dua, yakni virus infeksi yang berasal dari dalam otak atau disebut radang otak primer, serta infeksi yang berasal dari luar otak atau radang otak sekunder.
Pada radang otak sekunder, infeksi akan terjadi dan menyebar serta menembus masuk ke dalam otak. Berbagai jenis infeksi, terutama infeksi virus yang dapat memicu kondisi ini, antara lain virus herpes simpleks, virus varicella zoster (penyebab cacar api), virus Epstein-Barr (penyebab penyakit mononukleosis), serta virus lain penyebab campak.
Selain karena infeksi, radang otak juga dapat disebabkan oleh masalah pada sistem kekebalan tubuh. Normalnya, sistem kekebalan tubuh akan berusaha melawan virus atau bakteri yang masuk ke tubuh supaya tidak menyebabkan penyakit yang serius. Meskipun jarang terjadi, tapi sistem kekebalan tubuh dapat mengalami gangguan, sehingga menyerang jaringan tubuh sendiri atau kondisi autoimun yang kemudian menyerang otak. Kesalahan sistem kekebalan tubuh ini dapat dipicu oleh beberapa hal, seperti pertumbuhan tumor atau efek samping dari vaksinasi.
Tanda Seseorang Terserang Radang Otak
Gejala-gejala umum dari ensefalitis atau radang otak kerap kali menyerupai gejala flu atau infeksi perut. Tanda atau gejala yang harus diwaspadai, antara lain:
-
Demam
-
Sedikit sakit kepala
-
Nyeri sendi atau otot
-
Kelelahan atau kehilangan indra pengecap
-
Perubahan mental, seperti linglung, mengantuk, dan disorientasi
-
Kejang
-
Perubahan mendadak pada perilaku dan kepribadian
-
Kehilangan penglihatan
-
Gangguan pada pendengaran atau bicara
-
Mual atau muntah
-
Tangis yang tidak terkendali pada bayi
Komplikasi Radang Otak
Perkembangan penyakit ini pada tiap orang mungkin akan berbeda, ada pasien yang akan sembuh total, tapi ada juga yang akan mengalami komplikasi. Di antara seluruh kasus radang otak yang terjadi, diperkirakan sekitar 10 persen meninggal dunia. Risiko komplikasi yang mungkin terjadi tergantung dari banyak faktor. Di antaranya adalah usia pasien, penyebab terjadinya infeksi, jenis dan tingkat keparahan radang otak, serta kecepatan penanganan. Beberapa komplikasi yang berpotensi muncul meliputi:
-
Kelelahan yang berkepanjangan.
-
Hilang ingatan.
-
Epilepsi.
-
Gangguan kemampuan fisik dan motorik.
-
Perubahan kepribadian dan perilaku.
-
Gangguan kemampuan bicara dan penguasaan bahasa.
-
Perubahan emosi, misalnya kecemasan dan emosi yang tidak stabil.
-
Gangguan konsentrasi.
Pengobatan Radang Otak
Perawatan radang otak biasanya bertujuan untuk mengendalikan infeksi dan komplikasi jangka panjang akibat demam. Berbagai jenis obat-obatan yang akan dibutuhkan, antara lain:
-
Obat-obatan anti-peradangan atau anti-viral dapat digunakan untuk meredakan gejala ringan, seperti demam atau sakit kepala. Obat-obatan juga dapat mencegah bekerjanya herpes simplex virus.
Pada beberapa kasus, kortikosteroid juga dapat digunakan untuk meredakan pembengkakan otak.
-
Apabila terjadi kejang, anti-konvulsan dapat diberikan oleh dokter.
-
Terapi pendukung: dokter dapat menggunakan terapi fisik atau mental untuk membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mengendalikan infeksi, serta kemampuan untuk mengatasi radang otak.
Nah, untuk mendapatkan penanganan yang tepat, maka ada baiknya kamu segera melakukan tanya jawab dengan dokter melalui aplikasi Halodoc saat mengalami gejala radang otak. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!
Baca Juga: