Ketahui Prosedur Pembedahan Saat Operasi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   31 Agustus 2018
Ketahui Prosedur Pembedahan Saat OperasiKetahui Prosedur Pembedahan Saat Operasi

Halodoc, Jakarta - Operasi bedah adalah metode pengobatan yang paling sering dilakukan untuk mengobati suatu kondisi medis atau penyakit. Tapi tentu enggak semua penyakit atau gangguan fungsi tubuh dapat disembuhkan dengan cara operasi. Setiap jenis prosedur bedah punya maksud, tata pelaksanaan, dan tujuan yang berbeda. Berikut yang perlu kamu ketahui seputar macam-macam jenis operasi bedah, sebagai bekal informasi kalau-kalau suatu saat nanti dokter menyarankan untuk menjalani pembedahan.

 

Beda Jenis Operasi Bedah, Beda Pula Tujuannya

Prosedur bedah pada dasarnya terbagi dalam tiga kelompok besar, yang di dalamnya masih akan terbagi lagi sesuai kategorinya, yaitu:

1. Kelompok Operasi Berdasarkan Tujuan

Kelompok pertama ini menggolongkan prosedur bedah berdasarkan tujuan dari tindakan medis ini dilakukan. Pada dasarnya operasi dianggap sebagai metode pengobatan, namun tindakan medis ini juga dapat digunakan untuk:

    1. Mendiagnosis. Operasi yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit tertentu, seperti operasi biopsi yang sering dilakukan untuk memastikan dugaan adanya kanker padat atau tumor pada bagian tubuh tertentu.
    2. Mencegah. Tak hanya mengobati, bedah dilakukan juga untuk mencegah suatu kondisi yang lebih buruk lagi. Misalnya, operasi pengangkatan polip usus yang bila tak ditangani akan dapat tumbuh menjadi kanker.
    3. Menghilangkan. Operasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengangkat sejumlah jaringan dalam tubuh. Biasanya, operasi jenis ini memiliki akhiran -ektomi. Misalnya saja masketomi (pengangkatan payudara) atau histerektomi (pengangkatan rahim)
    4. Mengembalikan. Operasi juga dilakukan untuk dapat mengembalikan suatu fungsi tubuh menjadi normal kembali. Contohnya, pada payudara yang dilakukan oleh orang yang telah melakukan mastektomi.
    5. Paliatif. Jenis operasi ini ditujukan untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh pengidap yang biasanya mengalami penyakit kronis stadium akhir.

 

2. Kelompok Operasi Sesuai Tingkat Risiko

Setiap operasi bedah pasti memiliki risiko, tetapi tingkat risikonya tentu berbeda-beda. Berikut adalah pengelompokkan operasi berdasarkan tingkat risikonya:

 

  • Bedah mayor, merupakan operasi yang dilakukan di bagian tubuh seperti kepala, dada, dan perut. Salah satu contoh operasi ini adalah operasi cangkok organ, operasi tumor otak, atau operasi jantung. Pengidap yang menjalani operasi ini biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk kembali pulih.
  • Bedah minor, kebalikan dari tindakan bedah mayor, operasi ini tidak membuat pengidap harus menunggu lama untuk pulih kembali. Bahkan dalam beberapa jenis operasi, pengidap diperbolehkan pulang pada hari yang sama. Contoh operasinya seperti biopsi pada jaringan payudara.

3. Kelompok Operasi Berdasarkan Teknik

Pembedahan itu sendiri dapat dilakukan dengan beragam teknik berbeda, tergantung dari bagian tubuh mana yang harus dioperasi dan penyakit apa yang diidap. Lalu apa saja teknik operasi yang ada?

 

  • Operasi bedah terbuka. Metode ini biasanya disebut dengan operasi konvensional, yaitu tindakan medis yang membuat sayatan pada bagian tubuh dengan menggunakan pisau khusus. Contohnya adalah operasi jantung, dokter menyayat pada bagian dada pengidap dan membukanya agar organ jantung terlihat jelas.
  • Laparoskopi. Jika sebelumnya operasi dilakukan dengan menyayat pada bagian tubuh, pada laparoskopi, ahli bedah hanya akan menyayat sedikit dan membiarkan alat seperti selang masuk ke dalam lubang yang telah dibuat, untuk mengetahui masalah yang terjadi di dalam tubuh.

 

Demikian pembahasan tentang prosedur bedah, tata pelaksanaan dan tujuan dari macam-macam operasi. Atau untuk lebih jelasnya, kamu bisa ngobrol langsung lho, dengan dokter yang berpengalaman di aplikasi Halodoc, dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Caranya dengan download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play.

Baca juga: