Ketahui Pola Hidup Sehat untuk Cegah Kanker Rahim
Halodoc, Jakarta – Kanker rahim adalah salah satu jenis penyakit yang mengintai kaum hawa. Sebagian besar kasus kanker rahim disebabkan oleh human papilloma virus yang ditularkan melalui kontak seksual. Virus ini memicu sel-sel serviks berkembang menjadi tidak terkendali yang kemudian berujung menjadi penyakit kanker rahim.
Awal kemunculan gejalanya mungkin tidak begitu jelas sampai kanker rahim sudah mencapai stadium lanjut. Itulah mengapa wanita perlu melakukan skrining rahim sesekali sebagai bentuk pencegahan penyakit ini.
Baca Juga: 10 Pantangan Makanan bagi Pengidap Kanker Serviks
Saat penyakitnya semakin berkembang, tanda yang muncul adalah perdarahan pada vagina. Perdarahan ini bisa diperoleh melalui aktivitas seks, menstruasi atau setelah mengalami menopause. Apabila gejala ini telah muncul, kamu disarankan untuk bertemu dokter guna mendapatkan perawatan sesegera mungkin sebelum penyakit mencapai stadium lanjut.
Gejala lain dari kanker serviks mungkin termasuk rasa sakit dan ketidaknyamanan saat berhubungan intim, keputihan yang berwarna tidak normal dan berbau menyengat, serta rasa sakit di punggung bagian bawah atau panggul. Lantas, bagaimana cara mencegah terjadinya kanker rahim? Salah satu langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan pola hidup sehat seperti ini.
Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Kanker Rahim
1. Melakukan Vaksin HPV
Salah satu langkah pencegahan utama dari kanker rahim adalah melakukan vaksin HPV. Vaksin ini bisa mulai diberikan pada anak perempuan berusia 12–13 tahun dengan 2 dosis diberikan selama periode 6 bulan. Anak perempuan yang berusia di atas 15 tahun tetap bisa melakukan vaksin HPV, tapi dengan 3 dosis.
2. Melakukan Skrinning Serviks
Wanita yang masih aktif berhubungan intim sebaiknya lakukan skrining serviks secara rutin untuk mengidentifikasi adanya perubahan sel-sel serviks pada tahap awal. Wanita dengan rentang usia 25–49 disarankan untuk melakukan skrining setidaknya setiap tiga tahun sekali. Sedangkan di atas 50 tahun, boleh dilakukan setiap lima tahun sekali. Hal ini tetap berlaku untuk wanita yang telah melakukan vaksin HPV. Mengapa? Ini karena vaksin tetap tidak menjamin perlindungan penuh terhadap human papiloma virus.
Baca Juga: 6 Jenis Penyakit yang Sering Menyerang Wanita
Wanita yang telah mempunyai sel serviks abnormal sangat dianjurkan untuk melakukan skrining lebih sering selama beberapa tahun selama masa perawatan. Seberapa teratur skrining tergantung pada seberapa parah perubahan sel yang dialami.
3. Hindari Merokok
Pasti kamu bertanya-tanya apa hubungan antara merokok dengan risiko kanker rahim, padahal penularan kanker rahim umumnya dilakukan melalui kontak seksual. Perlu diketahui bahwa tubuh seorang perokok aktif kurang mampu menangkal infeksi HPV dari tubuh yang dapat berkembang menjadi kanker. Selain itu, merokok juga memberikan peluang kanker lain, seperti kanker esofagus, kanker paru-paru dan jenis penyakit berbahaya lainnya.
4. Menerapkan Seks Aman
Sebagian besar kasus kanker rahim disebabkan oleh infeksi virus human papilloma yang menular melalui hubungan intim tanpa kondom. Maka dari itu, penggunaan kondom sangat penting guna mengurangi risiko terkena infeksi. Kamu juga perlu tahu bahwa virus HPV tidak hanya ditularkan melalui penetrasi, melainkan juga bisa ditularkan melalui semua jenis kontak seksual. Kontak kulit ke kulit antara alat kelamin, seks oral, anal dan menggunakan mainan seks juga bisa menjadi perantara masuknya virus human papiloma.
Risiko terkena infeksi HPV semakin meningkat ketika seseorang melakukan hubungan intim secara teratur dan semakin banyak pasangan seksual yang dimiliki. Maka dari itu, para wanita perlu memastikan pasangannya benar-benar setia atau hindari melakukan hubungan intim dengan pria yang berbeda-beda.
Baca Juga: Ini Bahaya Tidak Membersihkan Menstruasi dengan Bersih
Masih ingin tahu lebih dalam seputar kanker rahim? Diskusi saja sama dokter Halodoc! Tinggal klik Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan