Ketahui Manfaat Memberikan Imunisasi pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 Juni 2019
Ketahui Manfaat Memberikan Imunisasi pada AnakKetahui Manfaat Memberikan Imunisasi pada Anak

Halodoc, Jakarta - Imunisasi merupakan cara paling simpel untuk menjaga kesehatan anak. Oleh sebab itu ingatlah jadwal imunisasinya. Ikatan Dokter Anak Indonesia merekomendasikan imunisasi polio, DPT ulangan MR, Campak, Hepatitis A, influenza, varisela, dan PCV pada anak-anak di usia 12–18  bulan.

Nah, berbicara imunisasi pastinya juga membicarakan vaksinasi. Banyak orang beranggap kalau kedua hal ini adalah sama. Padahal, keduanya memiliki makna yang berbeda. Vaksinasi merupakan proses pemberian vaksin melalui disuntikan atau diteteskan ke dalam mulut. Tujuannya untuk meningkatkan produksi antibodi guna menangkal penyakit tertentu.

Sedangkan imunisasi, lain lagi ceritanya. Imunisasi merupakan proses dalam tubuh agar seseorang memiliki kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Imunisasi sendiri terbagi menjadi imunisasi aktif dan pasif. Nah, vaksinasi termasuk dalam imunisasi aktif sebagai upaya untuk memicu tubuh mengeluarkan antibodi terhadap penyakit tertentu.

Lalu, apa sih manfaat pemberian vaksin pada anak?

Baca juga: Ini Manfaat Vaksin Rotavirus untuk Si Kecil

Manfaat Sesuai Macamnya

Di Indonesia, ada beberapa vaksin yang wajib diberikan pada bayi, yaitu vaksin hepatitis B, BCG, polio, DTP, dan campak. Nah, manfaat vaksin ini tentunya terkait dengan macam vaksin yang diberikan.

  1. Vaksin Polio
    Vaksin polio oral (OPV-0) biasanya diberikan saat bayi baru lahir dan saat bayi berusia dua, empat, serta enam bulan dan bisa diberikan lagi saat anak berusia satu setengah tahun dan terakhir di usia lima  tahun. Vaksin polio bisa diberikan dalam bentuk OPV melalui mulut atau IPV yang diberikan dengan cara disuntikkan dalam otot. Efek samping dari vaksin ini yang biasanya terjadi adalah demam dan kehilangan nafsu makan.

  2. Vaksin Campak
    Biasanya vaksin campak diberikan sebanyak tiga kali, yaitu usia sembilan bulan, dua tahun, dan enam tahun.

  3. Vaksin DTP
    Vaksin DTP adalah jenis vaksin gabungan dengan kegunaan untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, dan pertusis atau batuk rejan. Vaksin DTP diberikan dengan ketentuan sebanyak lima kali, yaitu pada usia dua bulan, empat bulan, enam bulan, satu setengah tahun, dan lima tahun. Efek samping yang sering muncul adalah demam, rasa nyeri, dan mual.

Baca juga: Ketahui Prosedur dan Pentingnya Imunisasi MR untuk Anak

  1. Vaksin Hepatitis B
    Waktu yang paling baik untuk memberikan vaksin ini, yaitu setelah bayi lahir dengan terlebih dahulu memberi vitamin K, gunanya untuk mencegah terjadinya pendarahan akibat defisiensi vitamin K. Pemberian vaksin hepatitis B bisa kembali dilakukan saat si bayi berusia satu bulan dan dikisaran usia 36 bulan. Biasanya efek samping yang akan dirasakan oleh bayi adalah demam dan rasa lelah.

  2. Vaksin BCG
    Gunanya vaksin BCG untuk bayi adalah mencegah terserang penyakit tuberkulosis atau yang dikenal dengan nama TBC. Pemberian vaksin BCG hanya satu kali, ketika anak baru dilahirkan sampai ia berusia dua bulan. Efek samping yang dapat ditimbulkan dari vaksin ini adalah timbulnya benjolan bekas suntik di kulit.

Sebenarnya sampai kini masih banyak perdebatan mengenai perlukan melakukan imunisasi pada anak atau tidak. Akan tetapi, bila ditelusuri, anak-anak yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap, akan terlindungi dari penyakit berbahaya. Alasannya jelas, sebab sistem kekebalan tubuhnya akan meningkat setelah mendapatkan imunisasi.

Yang perlu ibu ingat, untuk memaksimalkan efek imunisasi pada anak, upayakan untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisinya. Baik melalui ASI maupun makanan pendamping yang sehat.

Nah, mau tahu lebih jauh mengenai manfaat dan jenis imunisasi lainnya? Atau Si Kecil memiliki keluhan kesehatan lainnya? Untuk melakukan pemeriksaan, ibu bisa langsung membuat janji dengan dokter pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.