Ketahui Lebih Lengkap Cara Mendiagnosis Hipoksia
Halodoc, Jakarta - Oksigen akan diangkut oleh darah dari paru-paru menuju jantung, saat sedang bernapas. Jantung akan memompa darah yang kaya akan oksigen ke seluruh sel tubuh melalui pembuluh darah. Nah, hipoksia akan terjadi jika ada gangguan dalam sistem transportasi oksigen dari proses bernapas, hingga oksigen tersebut diedarkan dan digunakan oleh sel-sel dalam tubuh.
Baca juga: Ini Akibatnya Kalau Tubuh Kehabisan Oksigen (Anoksia)
Hipoksia, Kondisi Berbahaya bagi Tubuh
Hipoksia merupakan suatu kondisi ketika kurangnya pasokan oksigen dalam sel dan jaringan tubuh untuk menjalankan fungsi normalnya. Hipoksia merupakan kondisi yang berbahaya, karena dapat mengganggu fungsi otak, hati, dan organ lainnya.
Ini Gejala yang Muncul pada Pengidap Hipoksia
Gejala pada pengidap hipoksia bisa muncul dan bertambah parah dalam waktu yang cepat. Beberapa gejala yang muncul, antara lain detak jantung cepat, napas pendek dan cepat, warna kulit menjadi agak kebiruan atau menjadi merah terang, batuk, berkeringat, dan kehilangan kesadaran.
Nah, gejala hipoksia pada bayi dan anak-anak akan berbeda. Pada bayi dan anak-anak, gejala meliputi gusar, tidak fokus, rewel, lesu, dan gelisah. Jika terjadi gejala-gejala hipoksia, segera diskusikan dengan dokter. Karena gejala yang dibiarkan akan menimbulkan komplikasi yang membahayakan nyawa.
Baca juga: Disebabkan oleh Gagal Hati, Inilah 8 Komplikasi dari Ensefalopati Hepatik
Ini Penyebab Terjadinya Hipoksia
Penyakit ini disebabkan oleh adanya kelainan pada fungsi serta struktur pernapasan dan sirkulasi darah. Beberapa kondisi yang bisa jadi penyebab terjadinya hipoksia, antara lain:
-
Bronkitis, yaitu peradangan yang terjadi pada saluran utama pernapasan atau bronkus.
-
Emfisema, yaitu penyakit kronis akibat kerusakan kantung udara atau alveolus pada paru-paru.
-
Penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK), yaitu penyakit peradangan paru yang berkembang dalam jangka waktu panjang. Penyakit ini menghalangi aliran udara dari paru-paru karena terhalang pembengkakan dan lendir atau dahak, sehingga pengidapnya sulit bernapas.
-
Edema paru, yaitu adanya cairan di paru-paru.
-
Anemia, yaitu rendahnya jumlah sel darah merah yang membawa oksigen.
Begini Cara Mendiagnosis Hipoksia
Biasanya dokter akan melakukan beberapa cara untuk mendiagnosis hipoksia, seperti:
-
Pemasangan alat pada jari dan telinga untuk mendeteksi kadar oksigen dalam darah. Alat ini disebut dengan pulse oximetry.
-
Pemeriksaan analisis gas darah dengan mengambil sampel darah dari pembuluh arteri.
Hal yang terpenting adalah menentukan penyebab dari hipoksia yang dialami. Beberapa tes penunjang juga bisa dilakukan guna membantu dalam mendiagnosis, seperti tes fungsi paru dan pemeriksaan kadar sianida atau CO dalam darah.
Nah, jika sudah mengidap hipoksia, beberapa gaya hidup rumahan yang bisa membantu kamu mengatasi penyakit ini, yaitu:
-
Berolahraga secara teratur. Karena latihan rutin bisa meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh.
-
Berhenti merokok dan hindari menjadi perokok pasif. Karena asap rokok dapat menyebabkan banyak kerusakan paru-paru yang lebih parah.
-
Jika kamu mengidap asma, cari tahu pemicunya. Lalu, temukan cara untuk menghindarinya.
Baca juga: 4 Kondisi Ini Bisa Ditangani oleh Terapi Hiperbarik
Jika kamu punya pertanyaan seputar masalah kesehatan, Halodoc bisa jadi solusinya! Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan. Tanpa perlu repot, pesanan kamu akan diantar ke tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan