Ketahui Lebih Jauh Penyebab Nekrosis Avaskular
Halodoc, Jakarta - Avascular necrosis atau nekrosis avaskular, adalah kondisi saat jaringan tulang mati akibat kekurangan pasokan darah. Pada tahap awal, penyakit ini tidak menunjukkan gejala. Namun seiring waktu, sendi yang terpengaruh akan terasa nyeri.
Nyeri ini bisa terjadi saat pengidapnya tengah berbaring. Area sendi yang terkena biasanya sendi yang kerap menahan berat tubuh seperti di area pangkal paha atau bokong. Selain itu, nyeri bisa terasa di bahu, lutut, tangan, dan kaki dengan tingkat nyeri ringan hingga berat.
Penyakit ini bisa terjadi pada pria maupun wanita, tapi lebih sering menyerang pria. Selain itu, mereka dengan rentang usia 30 hingga 50 tahun lebih berisiko mengalaminya.
Baca Juga: Osteoporosis Bisa Terjadi Sejak Kecil, Benarkah?
Penyebab Avascular Necrosis
Nekrosis avaskular bisa terjadi karena gangguan yang mengakibatkan berkurangnya pasokan darah ke tulang. Beberapa kondisi yang membuat pasokan darah ke tulang berkurang, antara lain:
- Cedera pada sendi atau tulang. Cedera seperti dislokasi sendi atau trauma tulang berat bisa merusak pembuluh darah di sekitarnya.
- Menumpuknya lemak di pembuluh darah. Lemak menutup pembuluh darah kecil dan berakibat pada berkurangnya pasokan darah ke tulang. Hal ini dapat terjadi pada orang yang menggunakan kortikosteroid jangka panjang atau yang kecanduan alkohol.
- Penyakit. Penyakit anemia sel sabit atau penyakit Gaucher, bisa mengurangi pasokan darah ke tulang. Selain itu, penyakit lainnya yang bisa menyebabkan nekrosis avaskular adalah pankreatitis, diabetes, lupus, HIV/AIDS, dan penyakit pembuluh darah perifer.
- Tindakan medis. Tindakan medis, seperti radioterapi melemahkan tulang dan merusak pembuluh darah. Selain itu, tindakan transplantasi ginjal juga dikaitkan dengan nekrosis avaskular.
Namun, penyebab nekrosis avaskular tidak selalu pasti, karena penyakit ini bisa terjadi pada individu yang sehat tanpa memiliki faktor risiko di atas.
Baca Juga: Menangkal Keropos Tulang Lewat Latihan Beban
Langkah Mengatasi Nekrosis Avaskular
Biasanya, pada tahap awal penyakit nekrosis avaskular, dokter menggunakan metode perawatan tanpa operasi. Metode ini membantu mengurangi nyeri dalam waktu singkat, meski sayangnya tidak bisa sepenuhnya pulih. Metode ini termasuk:
- Pemberian Obat. Dokter meresepkan obat anti radang nonsteroid (NSAID) untuk nyeri dan bengkak. Untuk kasus nekrosis avaskular karena penggumpalan darah yang menghalangi jalur aliran darah, dokter dapat memberikan obat pengencer darah.
- Membatasi Penggunaan Sendi. Dokter mungkin meminta untuk menggunakan kruk dan membatasi aktivitas yang mempengaruhi sendi untuk mengurangi cedera yang dapat membuat pemulihan lebih lama. Kombinasi dengan obat-obatan lainnya bisa membantu pemulihan dan menghindari operasi.
- Serangkaian olahraga untuk meningkatkan fungsi sendi.
- Rangsangan Listrik. Penelitian menunjukkan bahwa cara ini membantu pertumbuhan tulang.
Pada sebagian besar kasus nekrosis avaskular, pasien sering memerlukan operasi agar mampu pulih total. Saat ini ada beberapa jenis operasi yang biasanya berguna untuk mengobati nekrosis avaskular, antara lain:
- Operasi yang meredakan inti yang terjepit guna mengurangi tekanan di dalam tulang agar sirkulasi darah menjadi lebih efektif.
- Operasi osteotomi untuk mengubah bentuk tulang guna mengurangi tekanan pada cedera tulang.
- Operasi cangkok tulang dengan menggunakan tulang yang sehat dari bagian tubuh lainnya untuk menggantikan tulang yang rusak.
- Operasi penggantian tulang seluruhnya dengan cara menggantikan tulang yang rusak dengan tulang buatan.
Tidak hanya itu, selama proses pengobatan kamu juga wajib melakukan hal-hal berikut guna membantu mengatasi nekrosis avaskular. Caranya antara lain:
- Mengurangi konsumsi alkohol.
- Menjaga kadar kolesterol dalam darah tetap rendah karena molekul kolesterol sering kali menyumbat pembuluh darah.
- Atur penggunaan steroid.
Baca Juga: Cegah Keropos Tulang untuk Perempuan, Lakukan Hal Ini
Jika ada gejala aneh yang tubuh kamu alami, jangan ragu untuk langsung bertanya pada dokter, agar bisa segera ditangani dan tidak berujung pada terjadinya komplikasi. Kamu bisa download aplikasi Halodoc dan memilih layanan Talk to A Doctor. Yuk, pakai Halodoc sekarang!