Ketahui Kelebihan dan Kekurangan dari Diet Sup Kol
Halodoc, Jakarta - Apakah kamu pernah mendengar diet sup kol? Diet ini adalah program makan yang dirancang untuk membantu menurunkan berat badan dengan cepat. Makan banyak sup kol selama tujuh hari diyakini mampu menurunkan berat badan sebanyak 4,5 hingga 7 kilogram.
Tertarik mencobanya? Namun, jangan buru-buru langsung mencobanya. Meskipun disebut-sebut sebagai cara untuk menurunkan berat badan yang ampuh dalam waktu singkat, ahli gizi dari Mayo Clinic menganggap diet sup kol sebagai jenis diet yang tidak bekerja sebaik metode penurunan berat badan jangka panjang. Belum lagi, banyak larangan yang ditetapkan oleh diet ini, sehingga dikhawatirkan saat menjalaninya kamu malah kehilangan nutrisi penting dan mengganggu metabolisme.
Namun, bukan berarti diet ini tidak boleh dicoba sama sekali. Jika kamu tertarik mencoba diet sup kol, simak dulu kelebihan dan kekurangannya berikut!
Baca juga: Benarkah Diet Golongan Darah Ampuh Turunkan Berat Badan?
Apa itu Diet Sup Kol?
Diet sup kol atau diet sup kubis adalah diet tujuh hari rendah lemak tetapi tinggi serat. Diet ini meminta seseorang untuk makan sup kubis beberapa kali sehari selama satu minggu. Menurut Mayo Clinic, diet ‘iseng’ seperti diet sup kubis tidak memasukkan olahraga sebagai bagian dari rencana mereka. Padahal, aktivitas fisik secara teratur penting untuk membantu mempertahankan berat badan yang rendah.
Tujuan dari diet sup kubis adalah untuk membatasi kalori dengan sangat membatasi asupan makanan. Diet rendah kalori yang dikombinasikan dengan kandungan serat yang tinggi dari sayuran, buah, dan kubis yang mengenyangkan membantu seseorang untuk buang air besar lebih sering dari biasanya. Pada akhir minggu, ada penurunan berat badan terutama karena berat air, dan sebagian besar karena pembatasan kalori.
Selama menjalani diet ini, kamu hanya makan 1.000 kalori atau kurang selama beberapa hari pertama diet sup kubis. Sepanjang sisa minggu, kamu secara bertahap meningkatkan asupan kalori menjadi sekitar 1.200 kalori per hari. Mengingat terbatasnya kalori yang dikonsumsi selama diet, maka kamu secara teknis bisa kehilangan 1,8 kilogram atau lebih. Namun, ini jauh dari yang direkomendasikan yakni 0,5 hingga 1 kilogram per minggu. Jadi, memang diet ini tidak disarankan untuk dilakukan dalam jangka panjang.
Baca juga: Begini Cara Diet Mediterania Bisa Turunkan Berat Badan
Manfaat Kesehatan dari Diet Sup Kol
Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa diet sup kubis aman dan efektif untuk menurunkan berat badan, mengonsumsi sup kol saja sebagai bagian dari diet seimbang mungkin bermanfaat.
Selain serat, kol dan sayuran kubis menawarkan nutrisi yang mungkin berperan penting dalam penurunan berat badan dan upaya manajemen berat badan. Menurut ulasan di Functional Foods in Health and Disease, bahan-bahan tertentu dalam kubis bersifat anti-inflamasi, dan dapat membantu mengatur metabolisme dan kadar gula darah. Ada beberapa komponen anti-inflamasi yang bermanfaat dalam kubis meliputi apigenin, lutein, kaempferol, quercetin, vitamin C, dan zeaxanthin.
Dalam satu porsi 1 cangkir kubis mentah parut mengandung 1,75 gram (g) serat dan menyediakan 25,6 miligram (mg) vitamin C, menjadikannya sumber nutrisi yang sangat baik. Ketika dikonsumsi dengan makanan nabati dan protein tanpa lemak lainnya, sup kol dapat melengkapi diet sehat.
Baca juga: Menu Diet Sehat yang Cepat Turunkan Berat Badan
Kekurangan Diet Sup Kol
Diet ini juga dapat menimbulkan efek samping jangka pendek, dan kemungkinan konsekuensi yang lebih serius jika kamu memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya. Karena kandungan natrium yang tinggi dari diet sup kol, dehidrasi adalah salah satu efek samping jangka pendek. Diet tersebut juga dapat berbahaya bagi pengidap diabetes karena dapat mengganggu kadar gula darah.
Karena sup itu sendiri juga sangat rendah kalori, karbohidrat, protein, dan lemak, ada beberapa efek samping yang sangat mungkin terjadi, antara lain:
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Sakit kepala ringan.
- Mual.
- Kelemahan.
- Kelelahan.
- Masalah gastrointestinal, seperti sembelit dan perut kembung.
- Kehilangan konsentrasi.
- Kehilangan otot.
- Batu empedu.
Jika kamu hendak melakukan diet ini, sebaiknya diskusikan dahulu dengan dokter di Halodoc ya. Tanyakan apakah diet ini tergolong aman, atau mungkin dokter bisa merekomendasikan jenis diet lain yang mungkin jauh lebih aman. Ambil smartphone-mu sekarang dan manfaatkan fitur di Halodoc untuk bicara dengan dokter, kapan dan di mana saja!