Ketahui Jenis MPASI yang Paling Cocok untuk Si Kecil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 Maret 2019
Ketahui Jenis MPASI yang Paling Cocok untuk Si KecilKetahui Jenis MPASI yang Paling Cocok untuk Si Kecil

Halodoc, Jakarta - Saat bayi memasuki usia enam bulan, ini tandanya ibu dapat memberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Hal ini karena kebutuhan gizi bayi sudah tidak bisa dipenuhi melalui ASI saja. Namun, ibu menyusui tetap harus memberikan ASI hingga bayi menginjak usia 2 tahun.

MPASI dibutuhkan untuk memenuhi gizi harian demi pertumbuhan yang optimal. Jenis MPASI yang diberikan harus yang mudah dicerna oleh bayi dan pastinya berisi nutrisi seperti vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat.

MPASI wajib diperkenalkan ke bayi pada waktu yang tepat, tidak terlalu cepat, dan tidak terlalu terlambat. Karena hal ini memengaruhi pola makan dan kesehatan bayi.

Meski umumnya usia enam bulan adalah waktu yang paling tepat untuk memberikan MPASI, namun perkembangan bayi bisa berbeda-beda. Beberapa bayi bisa diperkenalkan dengan jenis MPASI lebih dini sebelum memasuki usia enam bulan, namun sebagian lain lebih lambat.

Tanda-tanda yang menunjukkan bayi siap diberi MPASI antara lain:

  • Bayi tertarik dengan makanan, seperti sering memerhatikan orang sekitarnya yang makan, ingin meraih makanan, atau membuka mulutnya ketika makanan mendekat.

  • Bayi bisa mengangkat dan menahan kepalanya dengan baik.

  • Bayi sudah bisa duduk tanpa bantuan.

  • Bayi sudah menggerakan mulut dengan baik, yang artinya ia bisa mengunyah dan tidak memuntahkan makanannya tetapi menelannya.

  • Bayi sudah mempunyai koordinasi yang baik seperti mengambil makanan dan kemudian memasukkan ke dalam mulut sendiri.

  • Bayi sudah mempunyai berat badan sebesar dua kali dari berat badan lahir.

Baca Juga: Ingin Beri MPASI Ikuti Dulu Tips Ini

Jenis Makanan MPASI Paling Baik

Dalam proses pengenalan MPASI kepada bayi, kamu dapat memulainya dari makanan dengan konsistensi ringan sampai lebih kental, dan kemudian ke makanan yang agak bertekstur sampai makanan padat. Ibu menyusui dapat memberikan sereal bayi dan mencampurkannya dengan ASI. Beberapa jenis makanan MPASI lain yang sangat disarankan antara lain:

  • Sayuran tumbuk seperti wortel, labu, kentang, ubi.

  • Buah tumbuk, seperti apel, pir, pisang, pepaya.

  • Bubur susu atau biskuit yang dihaluskan.

Setelah mulai terbiasa dengan makanan di atas, ibu dapat meningkatkan jenis makanan seperti:

  • Daging tumbuk.

  • Kacang-kacangan tumbuk.

  • Sayuran dicampur dengan kentang atau beras yang ditumbuk.

  • Sayuran hijau tumbuk, yang berisi kacang polong, kol, bayam atau brokoli.

  • Susu full cream, yogurt, krim keju. Usahakan susu formula bukan menjadi minuman utama bayi sampai bayi berusia satu tahun. Ibu menyusui wajib memberikan ASI sebagai makanan utama bayi.

Perlu diingat bahwa  lauknya juga tidak harus selalu menggunakan daging ayam. Ibu bisa variasikan dengan ati ayam/sapi, ikan, telur, daging, tempe, tahu, kacang hijau, atau kacang merah yang dihaluskan. Untuk menu sayuran, tidak harus sawi atau brokoli. Ibu bisa menggunakan bayam, labu kuning, wortel, kangkung, dan sebagainya.

Jika hendak memberikan telur, ibu wajib berhati-hati. Ibu dapat memberikan bagian kuning terlebih dahulu untuk memeriksa apakah bayi memiliki alergi telur atau tidak. Jika tidak maka ibu mulai menambahkan telur sebagai MPASI.

Cara menambahkan rasa pada menu makan bayi bisa menggunakan sedikit garam, gula, bawang putih, atau bawang merah agar bayi mulai belajar mengenal rasa. Namun, jangan berikan bahan kimia seperti penyedap rasa atau MSG ke dalam makanan bayi.

Ibu dapat memberikan MAPSI 2 hingga 3 kali sehari mengikuti jam makan orang dewasa. Sementara jika bayi sudah menginjak usia sembilan bulan, ibu memberikannya makanan yang padat yang bisa ia genggam guna melatihnya untuk makan sendiri.

Baca Juga: Resep MPASI untuk Bayi Usia 6-8 Bulan

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai jenis MPASI yang sehat, ibu bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.