Ketahui Ini Gejala yang Terjadi ketika Terkena Parafimosis
Halodoc, Jakarta – Parafimosis adalah suatu kondisi yang hanya memengaruhi laki-laki yang tidak disunat. Ini berkembang ketika kulup tidak bisa lagi ditarik ke depan di ujung Mr P. Ini menyebabkan kulup menjadi bengkak dan macet yang dapat memperlambat atau menghentikan aliran darah ke ujung Mr P. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati.
Gejala utama parafimosis adalah ketidakmampuan untuk mengembalikan kulup ke posisi normal di ujung Mr P. Kulup dan ujung Mr P mungkin bengkak dan sakit. Ujung Mr P juga bisa berwarna merah gelap atau biru karena kurangnya aliran darah.
Baca juga: Tidak Disunat Dapat Sebabkan Parafimosis, Ini Alasannya
Parafimosis dapat disebabkan oleh salah satu dari kondisi atau aktivitas berikut:
-
Kulup yang dibiarkan memanjang cukup lama untuk menyebabkan pembengkakan
Ini dapat terjadi selama pemeriksaan medis, setelah pembersihan, ataupun setelah buang air kecil.
-
Kulup yang kencang ditarik menyebabkan Mr P membengkak
Ini menyebabkan kulup tidak dapat bergerak kembali ke posisi aslinya.
-
Aktivitas seksual yang kuat
Ini termasuk saat penetrasi dan penggunaan cincin Mr P yang menyempit untuk meningkatkan ereksi dengan kompresi.
Parafimosis juga dapat dihasilkan dari kondisi atau prosedur medis berikut:
-
Infeksi, karena berbagai faktor, termasuk kebersihan pribadi yang buruk.
-
Bekas luka, disebabkan oleh infeksi berulang pada kulup atau oleh penarikan paksa kulup pada anak laki-laki.
-
Sunat yang belum dilakukan dengan benar.
-
Pembengkakan pada Mr P dan kulup, karena gigitan serangga atau laba-laba.
Sedangkan parafimosis pada pria yang lebih tua sering disebabkan oleh diabetes, di mana menyebabkan peradangan kronis pada Mr P dan kulup. Kateterisasi juga bisa menjadi pemicu ketika kulup tidak dikembalikan ke posisi semula.
Baca juga: 5 Fakta Mengenai Sunat yang Perlu Diketahui
Pada anak-anak, kulup tidak menarik sama sekali sampai sekitar 2 tahun. Kebanyakan anak laki-laki akan memiliki kulup yang dapat ditarik pada usia 10 tahun, dan menarik kulup dengan paksa sebelum siap untuk melakukannya, sehingga dapat menyebabkan jaringan parut yang dapat menyebabkan parafimosis.
Merawat Parafimosis
Tekanan diberikan pada Mr P yang bengkak selama 5–30 menit, biasanya dengan cairan saline. Es juga bisa digunakan. Perawatan ini dapat mengompres pembengkakan, sehingga lebih mudah untuk mendorong Mr P sambil menarik kulup kembali ke tempatnya.
Jika manipulasi manual tidak berhasil, maka teknik tusukan mungkin diperlukan. Perawatan ini biasanya memerlukan beberapa bentuk anestesi lokal atau sedasi. Jarum digunakan untuk menusuk kulup di tempat yang berbeda. Ini memungkinkan cairan yang terbentuk dilepaskan dan untuk manipulasi manual kulup pada Mr P menjadi lebih mudah.
Baca juga: Seks Tidak Sehat Bisa Sebabkan Kanker Mr P?
Kasus yang lebih parah mungkin memerlukan sayatan kecil atau celah di kulup untuk menghilangkan pembatasan dan untuk memungkinkan pembengkakan mereda. Prosedur ini membutuhkan anestesi lokal. Dalam beberapa kasus, sunat pada akhirnya mungkin diperlukan.
Kebersihan juga membantu mencegah parafimosis. Penting untuk membersihkan dengan benar kulup yang bisa ditarik. Kulup harus selalu dikembalikan ke posisi semula setelah dibersihkan. Sunat bila dilakukan dengan benar dapat mencegah terjadinya parafimosis.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai gejala yang terjadi ketika terkena parafimosis seperti apa, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to a Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan