Ketahui Cara Radioterapi Atasi Tumor Otak
Halodoc, Jakarta - Radioterapi atau terapi radiasi merupakan metode untuk mengatasi kanker atau tumor, seperti misalnya tumor otak dengan menggunakan energi kuat untuk membunuh sel kanker. Terapi ini paling sering menggunakan sinar-X, tetapi penggunaan proton atau jenis energi lainnya memungkinkan untuk digunakan.
Terapi radiasi merusak sel dengan menghancurkan materi genetik yang mengontrol bagaimana sel tumbuh dan membelah. Sementara sel sehat dan kanker dirusak oleh radiasi, tujuan utama dari pengobatan ini untuk menghancurkan sesedikit mungkin sel normal dan sehat.
Ada 2 (dua) jenis terapi radiasi, yaitu:
-
Terapi radiasi sinar eksternal, sinar radiasi difokuskan ke area perawatan oleh mesin dari luar tubuh.
-
Terapi radiasi sinar internal, seperti brakiterapi, ketika zat radioaktif ditempatkan pada atau dekat dengan jaringan kanker dalam implan sementara atau permanen.
Berbagai bentuk terapi radiasi sinar eksternal memiliki efek spesifik yang paling sesuai dengan jenis tumor tertentu. Sinar-X berenergi tinggi, dapat mencapai sel tumor maupun kanker yang letaknya lebih dalam. Terapi eksternal lebih umum digunakan, sementara terapi internal digunakan ketika mencoba membatasi paparan radiasi pada jaringan yang tidak rusak di sekitar sel kanker atau tumor.
Baca juga: Sering Diabaikan, Ini Gejala Tumor Otak yang Harus Diwaspadai
Bagaimana prosedur Radioterapi?
Sebelum prosedur dilaksanakan, ahli onkologi akan menentukan terlebih dulu dosis dan jenis radiasinya. Biasanya, ini berlangsung hingga beberapa sesi dalam beberapa minggu, umumnya 5 (lima) perawatan per minggu. Tetapi, bisa saja terjadi perubahan bergantung pada stadium dan jenis kankernya.
Perawatan lain yang dianjurkan sebelum memulai radioterapi adalah CT Scan untuk menentukan lokasi dan ukuran tumor yang tepat. Tanda kecil dibuat pada kulit setelah dilakukan pemindaian untuk memastikan bahwa radiasi telah ditargetkan secara akurat. Berbagai jenis terapi radiasi diberikan dengan cara yang berbeda.
Pada terapi radiasi eksternal, mesin yang disebut akselerator linier akan digunakan untuk memancarkan sinar-X dalam rentang energi tertentu. Mesin lain tersedia menggunakan bentuk energi lain, termasuk elektron, proton, sinar gamma, atau kombinasi di antara sinar-sinar tersebut.
Baca juga: 3 Jenis Infeksi Otak yang perlu Diketahui
Kamu diradiasi di atas tempat tidur tipis, kemudian petugas akan mulai mengoperasikan mesin dari jarak jauh. Kamu akan terhubung dengan petugas melalui interkom, sehingga apa saja yang kamu rasakan bisa langsung kamu katakan kepada petugas melalui interkom tersebut.
Petugas terus melakukan pemantauan selama proses berlangsung melalui kamera. Prosedur ini terbilang singkat dan cenderung tidak menimbulkan rasa sakit. Kamu bisa langsung pulang setelah prosedur dinyatakan selesai.
Terapi radiasi internal melibatkan implan tabung logam atau kabel yang dapat dimasukkan dalam tubuh tanpa perlu adanya tindakan pembedahan. Namun, operasi mungkin dilakukan jika memungkinkan untuk menempatkan implan lebih dekat ke titik kanker.
Implan tetap berada di dalam tubuh untuk waktu yang cukup lama, mulai dari beberapa menit hingga bahkan sepanjang usia. Pasien dengan implan kemungkinan tinggal di rumah sakit, karena implan bisa menimbulkan risiko radiasi bagi orang lain. Implan yang dipasang permanen melepaskan dosis radiasi yang jauh lebih kecil dan dianggap aman bagi orang-orang yang menerima pengobatan.
Baca juga: Ini 3 Faktor Risiko Terkena Tumor Otak yang Sering Diabaikan
Itu tadi bagaimana prosedur radioterapi untuk mengurangi dampak bahaya tumor atau kanker, seperti misalnya tumor otak. Namun, kamu tetap perlu bertanya langsung pada dokter sebelum menjalani prosedur ini. Kamu bisa pakai aplikasi Halodoc, karena layanan Tanya Dokter siap membantu kamu setiap waktu. Download aplikasi Halodoc, yuk!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan