Ketahui Cara Mendeteksi Tetralogy of Fallot pada Bayi yang Baru Lahir
Halodoc, Jakarta - Bayi merupakan sebuah anugerah bagi tiap orangtua. Walau begitu, ada beberapa bayi yang mengalami kelainan pada jantungnya ketika lahir, salah satu kelainan tersebut adalah Tetralogy of Fallot (ToF). Kondisi tersebut merupakan sebuah gangguan yang terjadi pada bayi karena penyakit jantung bawaan dengan empat kombinasi ketika lahir.
Kelainan ini menyebabkan darah yang dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh mengalami kekurangan oksigen. Tetralogy of Fallot dapat memengaruhi alirah darah normal yang melewati jantung. Hal ini terjadi karena jantung yang pada bayi tidak terbentuk dengan normal ketika bayi berada di dalam rahim ibu saat kehamilan.
Kombinasi dari empat kelainan jantung tersebut menyebabkan bercampurnya darah yang mengandung banyak oksigen dari ventrikel kiri dengan ventrikel kanan yang kekurangan oksigen. Akibatnya, kinerja jantung pun jadi terbebani. Kondisi tersebut pun dapat menyebabkan tubuh seseorang kekurangan oksigen, sehingga dapat membuat gagal jantung.
Kombinasi dari empat kelainan jantung bawaan yang menyebabkan Tetralogy of Fallot adalah:
-
Stenosis pulmonal. Terjadinya penyempitan katup pulmonal dan arteri pulmonalis utama.
-
defek septum ventrikel. Terdapat lubang di antara dua bilik bawah jantung atau ventrikel.
-
Hipertrofi ventrikel. Dinding otot dari ventrikel kanan menjadi lebih tebal.
-
Katup aorta mengalami pembesaran dan terbuka di kedua ventrikel, tidak hanya dari ventrikel kiri yang terjadi pada jantung yang normal.
Karena hal ini, bayi mengalami kekurangan oksigen. Akibatnya, bayi yang mengidap Tetralogy of Fallot akan memiliki kecenderungan warna kulitnya kebiruan, karena kadar oksigen yang kurang.
Bayi dengan ToF yang warna kulitnya mengalami kebiruan atau sianosis dapat mengalami kelainan, antara lain:
-
Meningkatnya risiko untuk mengidap aritmia atau ritme jantung yang tidak teratur.
-
Meningkatnya risiko terserang infeksi lapisan jantung atau endokarditis.
-
Karena kekurangan oksigen pada tubuh, dapat mengalami pusing, pingsan, atau kejang.
-
Lambatnya pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Cara Mendeteksi Tetralogy of Fallot pada Bayi yang Baru Lahir
Cara mendeteksi bayi yang mengidap ToF pada saat lahir adalah dengan melihat gejala-gejala yang ditimbulkan. Umumnya, bayi yang mengidap Tetralogy of Fallot akan mengalami sianosis atau tubuh terlihat biru. Bayi yang sehat juga terkadang dapat mengalami sianosis, tetapi bibir dan lidahnya tetap terlihat merah jambu. Bayi yang kadar oksigen tubuhnya rendah akan mengalami bibir dan lidahnya kebiruan. Kulitnya pun akan menjadi biru.
Tanda-tanda lainnya adalah:
-
Sesak napas.
-
Cerewet.
-
Suara berdesis pada jantung atau murmur.
-
Denyut jantung lebih cepat.
-
Kulit atau tulang di sekitar jari terlihat bulat (clubbing).
Umumnya, apabila dokter telah mendiagnosis tanda-tanda bayi mengalami ToF, dokter akan dilakukan pengecekan lebih lanjut. Dokter akan melakukan satu atau lebih tes untuk mengkonfirmasi kelainan ini.
Tes yang paling umum dilakukan adalah ekokardiogram. Tes ini adalah USG jantung yang digunakan untuk mengecek apakah terdapat masalah pada struktur jantung dan cara kerja jantung.
Selain ekokardiogram, dokter mungkin akan melakukan pendeteksian dengan pulse oximetry atau pulse ox. Pulse oximetry adalah tes yang digunakan untuk memperkirakan jumlah oksigen pada darah bayi. Tingkat oksigen yang rendah pada darah dapat menjadi salah satu tanda jika bayi mengidap Tetralogy of Fallot.
Berikut adalah cara mendeteksi Tetralogy of Fallot pada bayi yang baru lahir. Apabila kamu mempunyai pertanyaan perihal kelainan ToF ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya hanya dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!
Baca juga: