Ketahui 6 Pemicu Kejang pada Pengidap Epilepsi
“Sebagian pengidap epilepsi tidak mengetahui pemicu kejang yang dialaminya. Umumnya, kejang pada pengidap epilepsi dipicu oleh tidak minum obat secara teratur, kurang tidur, dan stres.”
Halodoc, Jakarta – Epilepsi adalah gangguan pada sistem saraf pusat yang membuat pengidapnya mengalami kejang berulang. Kondisi tersebut biasanya didiagnosis setelah seseorang mengalami kejang sebanyak lebih dari satu kali.
Kejang pada pengidap epilepsi terjadi karena aktivitas listrik abnormal di otak. Terkadang, pemicu kejang tidak dapat diprediksi. Namun, beberapa individu memiliki pemicu kejang yang dapat diprediksi. Menyadari pemicu dapat bermanfaat untuk membantu mengurangi kemungkinan munculnya kejang.
Lantas, apa saja pemicu kejang pada pengidap epilepsi yang perlu diketahui?
Pemicu Kejang pada Pengidap Epilepsi
Beberapa pengidap epilepsi atau orang yang pernah mengalami kejang berulang, mungkin dapat memperhatikan bahwa kejang terjadi dalam pola atau situasi tertentu. Faktor-faktor atau pemicu kejang dapat membuat kejang lebih mungkin terjadi.
Namun, beberapa pengidap epilepsi mungkin tidak memiliki pemicu apa pun. Hanya saja, beberapa pemicu kejang yang umum dilaporkan, yaitu:
1. Tidak meminum obat secara teratur
Minum obat anti-epilepsi secara teratur dapat memastikan tingkat obat yang stabil dalam tubuh pengidap. Sementara itu, lupa minum obat atau melewatkan dosis, dapat meningkat risiko kejang. Bahkan, dapat menyebabkan kejang menjadi lebih intens atau sering terjadi.
Tidak meminum obat sesuai resep dapat menyebabkan status epileptikus, yaitu kejang berkepanjangan yang dianggap ahli sebagai keadaan darurat medis.
2. Kurang tidur dan kelelahan
Sebuah studi pada National Institute of Health menunjukkan bahwa kejang dan tidur memiliki hubungan dua arah. Kejang dapat menyebabkan kurang tidur, dan kurang tidur dapat memicu kejang. Perubahan aktivitas listrik dan hormonal otak terjadi selama siklus tidur-bangun secara normal. Hal tersebut dapat menyebabkan kejang dan mengubah intensitas dan durasinya.
3. Stres
Stres adalah pemicu kejang yang sering dilaporkan pengidap epilepsi. Namun, hubungan pasti antara keduanya belum diketahui. Sebab setiap orang mengalami stres secara berbeda dan stres datang dalam berbagai bentuk. Misalnya, seseorang bisa merasa stres akibat peristiwa besar dalam hidup, atau aktivitas sehari-hari yang menumpuk dan merepotkan.
Stres juga dapat berdampak buruk pada tubuh dan menyebabkan kurang tidur, perubahan kebiasaan makan, yang semuanya dapat memicu kejang pada pengidap epilepsi.
4. Lampu berkedip
Pada pengidap epilepsi fotosensitif, lampu berkedip atau pola kontras dapat memicu kejang. Jenis epilepsi ini jarang terjadi, karena hanya sekitar 3 persen pengidap epilepsi yang mengalaminya. Bukti studi menunjukkan bahwa jenis ini lebih sering terjadi pada wanita dan orang berusia muda.
Untuk mencegah kejang akibat epilepsi, dokter atau psikiater biasanya akan meresepkan obat clonazepam. Nah, Ini Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Clonazepam.
5. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan vitamin dan mineral juga dapat memicu kejang pada pengidap epilepsi. Perubahan kadar mineral seperti kalsium, natrium, kalium, dan magnesium dapat memengaruhi aktivitas listrik pada sel otak sehingga menyebabkannya kejang.
6. Penyakit dan infeksi
Penyakit juga dapat memicu kejang pada beberapa pengidap epilepsi. Hal tersebut mungkin karena stres fisik yang ditimbulkan penyakit pada tubuh, kurang tidur, kebiasaan makan yang buruk, obat-obatan tertentu, atau dehidrasi.
Selain itu, infeksi virus pada sistem saraf pusat juga dapat memicu kejang. Dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit umum seperti infeksi sinus atau pilek juga dapat memicu kejang pada pengidap epilepsi.
Kabar baiknya kejang epilepsi dapat diatasi dengan terapi obat-obatan. Contoh obat untuk mengatasi kejang epilepsi adalah gabapentin dan phenytoin. Gabapentin merupakan jenis obat resep dalam kategori antikonvulsan yang bermanfaat untuk mengobati epilepsi.
Itulah yang perlu diketahui tentang pemicu kejang pada pengidap epilepsi. Jika belum mengetahui pemicu kejang yang kamu alami, sebaiknya periksakan pada dokter. Kamu bisa membuat janji medis di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Epilepsy Action. Diakses pada 2022. Seizure triggers
Epilepsy Scotland. Diakses pada 2022. 12 most common seizure triggers
WebMD. Diakses pada 2022. Causes of Epilepsy
Medical News Today. Diakses pada 2022. How can people identify potential seizure triggers?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan