Ketahui 5 Komplikasi yang Disebabkan oleh Eksim Atopik
Halodoc, Jakarta - Dermatitis atopik atau eksim atopik adalah kondisi yang membuat kulit menjadi merah dan gatal. Kondisi ini cukup umum terjadi pada anak-anak, tetapi tidak menutup kemungkinan pada semua golongan umur. Eksim atopik umumnya berlangsung lama (kronis) dan cenderung kambuh secara berkala. Kondisi ini bahkan bisa terjadi dengan disertai asma atau alergi serbuk bunga.
Sayangnya, tidak ada obat yang ditemukan untuk atasi eksim atopik. Namun, dengan melakukan perawatan dan tindakan perawatan diri dapat meredakan gatal dan mencegah menjadi semakin parah. Ini semua juga dilakukan agar pengidapnya terhindar dari komplikasi yang bisa menurunkan kualitas hidup pengidapnya.
Baca juga: Alasan Pengidap Dermatitis Atopik Rentan Alami Alergi Telur
Ini Komplikasi Akibat Eksim Atopik
Ada beberapa jenis komplikasi dari eksim atopik yang mungkin, misalnya:
- Asma dan Demam. Eksim terkadang mendahului kondisi ini. Lebih dari setengah anak kecil dengan eksim atopik mengalami asma dan demam pada usia 13 tahun.
- Kulit Bersisik dan Gatal Kronis. Kondisi kulit yang disebut neurodermatitis (lichen simpleks kronik) dimulai dengan bercak kulit yang gatal. Jika pengidapnya menggaruk area tersebut, rasa gatal akan semakin parah. Akibat sering digaruk, kulit bisa berubah warna, tebal dan kasar.
- Infeksi Kulit. Goresan berulang yang merusak kulit dapat menyebabkan luka terbuka dan retakan. Ini meningkatkan risiko infeksi dari bakteri dan virus, termasuk virus herpes simpleks.
- Iritasi Tangan Dermatitis. Kondisi ini terutama memengaruhi orang-orang yang pekerjaannya mengharuskan tangan mereka sering basah dan terkena sabun, deterjen, dan desinfektan yang keras.
- Masalah Tidur. Siklus gatal-garuk dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk.
Untuk menghindari komplikasi ini, maka penting untuk selalu mendiskusikan dengan dokter di Halodoc mengenai perawatan yang tepat untuk mencegah gatal. Dokter di Halodoc akan selalu siaga memberikan saran kesehatan yang kamu butuhkan untuk mengatasi kondisi ini.
Baca juga: Kulit Bisa Mulus Kembali setelah Terkena Eksim?
Lantas, Apa Penyebab Eksim Atopik?
Kulit yang sehat membantu mempertahankan kelembapan dan melindungi tubuh dari bakteri, iritan, dan alergen. Eksim ini terkait dengan variasi gen yang memengaruhi kemampuan kulit untuk memberikan perlindungan. Kondisi ini juga akan dipengaruhi oleh faktor lingkungan, iritan, dan alergen.
Pada beberapa anak, alergi makanan bahkan bisa menyebabkan eksim atopik. Sementara itu, beberapa faktor risiko utama untuk eksim atopik adalah memiliki riwayat pribadi atau keluarga yang alami eksim atopik, memiliki alergi, atau asma.
Baca juga: Perawatan Rumahan untuk Mengobati Eksim Atopik
Gatal Akibat Eksim Atopik Bisa Dicegah
Untungnya ada beberapa langkah mencegah serangan dermatitis (flare) yang bisa kamu lakukan, antara lain:
- Melembapkan kulit setidaknya dua kali sehari. Krim, salep, dan losion akan menjaga kelembapan kulit. Jika kamu mengidap eksim atopik, maka pilih produk yang paling cocok untuk dipakai setiap hari. Menggunakan petroleum jelly pada kulit bayi juga dapat membantu mencegah perkembangan dermatitis atopik.
- Cobalah untuk mengidentifikasi dan menghindari pemicu yang memperburuk kondisi. Hal-hal yang dapat memperburuk reaksi kulit antara lain keringat, stres, obesitas, sabun, deterjen, debu, dan serbuk sari. Jika sudah mengetahui apa pemicunya, maka segera kurangi ekspos terhadap pemicu tersebut.
- Bayi dan anak-anak mungkin mengalami flare karena makan makanan tertentu, termasuk telur, susu, kedelai, dan gandum. Bicarakan dengan dokter anak untuk mengidentifikasi potensi alergi makanan.
- Batasi waktu mandi menjadi 10 hingga 15 menit, dan gunakan air hangat, bukan air panas.
- American Academy of Dermatology merekomendasikan untuk mempertimbangkan mandi dengan campuran pemutih untuk membantu mencegah gatal. Mandi dengan cairan pemutih mengurangi bakteri pada kulit dan infeksi terkait. Tambahkan 1/2 cangkir (118 mililiter) pemutih rumah tangga, bukan pemutih pekat, ke dalam bak mandi berukuran 40 galon (151 liter) berisi air hangat. Rendam dari leher ke bawah atau hanya di area kulit yang terkena selama sekitar 10 menit. Lakukan tidak lebih dari dua kali seminggu.
- Gunakan hanya sabun lembut. Pasalnya sabun deodoran dan sabun antibakteri dapat menghilangkan lebih banyak minyak alami dan mengeringkan kulit.
- Keringkan diri dengan hati-hati. Setelah mandi, tepuk-tepuk kulit dengan lembut menggunakan handuk lembut dan gunakan pelembab saat kulit masih lembap.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. What Is Atopic Dermatitis?
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Atopic Dermatitis.
National Eczema Association. Diakses pada 2020. Atopic Dermatitis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan