Ketahui 4 Jenis Radang yang Bisa Menyerang Mata
Halodoc, Jakarta – Radang mata alias uveitis adalah penyakit yang terjadi karena peradangan pada uvea atau lapisan tengah mata. Uvea merupakan lapisan yang ada di bagian tengah mata, di mana bagian ini terdiri atas selaput pelangi mata (iris), lapisan pembuluh darah mata (koroid), dan jaringan ikat antara iris dan koroid yang disebut sebagai badan siliar.
Uvea terletak di antara bagian putih mata yang disebut sklera dan retina, yaitu bagian belakang mata yang menangkap cahaya. Radang mata bisa terjadi pada siapa saja, namun umumnya menyerang orang dewasa antara usia 20–50 tahun. Uveitis ditandai dengan perubahan pada salah satu atau kedua mata menjadi terlihat sangat merah.
Baca juga: Bukan Cuma Paru-Paru, Asap Rokok Bisa Mengganggu Kesehatan Mata
Secara umum, radang mata dibagi ke dalam beberapa jenis. Jenis radang mata alias uveitis tergantung di mana lokasi terjadinya peradangan. Berikut beberapa jenis radang mata yang perlu diketahui:
-
Uveitis Anterior
Radang mata yang satu ini memengaruhi bagian iris, yaitu bagian berwarna pada mata yang ada di bagian depan. Itu yang menyebabkan jenis radang mata yang satu ini sering disebut sebagai “iritis”. Kondisi ini menjadi jenis uveitis yang paling umum dan ringan, dibanding jenis radang mata lainnya.
Uveitis anterior bisa menyebabkan gangguan pada penglihatan, namun bisa juga tidak. Gejala lain yang sering muncul karena kondisi ini adalah mata merah, sakit dan nyeri, serta sensitif terhadap cahaya.
-
Intermediate Uveitis
Jenis radang mata yang satu ini bisa terjadi pada siapa saja, namun paling sering ditemukan pada dewasa muda. Intermediate uveitis adalah kondisi yang sering dikaitkan dengan penyakit autoimun, seperti multiple sclerosis dan sarcoidosis. Kondisi ini melibatkan uvea bagian tengah dan disebut juga iridocyclitis. Gejala yang dirasakan umumnya adalah penglihatan kabur atau tidak jelas yang disertai timbulnya floaters.
-
Uveitis Posterior
Uveitis posterior juga disebut sebagai koroiditis, sebab memengaruhi koloid yang berisi jaringan pembuluh darah mata. Tipe uveitis ini biasanya dipicu karena adanya infeksi virus, parasit, atau jamur. Koroiditis juga dapat terjadi pada orang dengan penyakit autoimun.
Salah satu gejala dari penyakit ini adalah penglihatan kabur. Uveitis posterior cenderung lebih berat dibanding uveitis anterior, sebab bisa melukai jaringan retina dan meningkatkan risiko gangguan penglihatan atau kebutaan.
-
Panuveitis
Panuveitis adalah jenis radang mata yang paling serius. Kondisi ini bisa memengaruhi seluruh uvea dan bagian-bagian penting pada mata, meliputi iris, badan siliaris, dan koroid. Panuveitis dapat disebabkan oleh infeksi, penyakit radang kronis, atau penyebab lainnya yang tidak diketahui.
Pengobatan Uveitis
Untuk mendiagnosis radang mata, dokter akan melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan dan menanyakan gejala apa saja yang dirasakan. Setelahnya, baru akan dilakukan pemeriksaan secara fisik, terutama pada mata. Jika dibutuhkan, mungkin akan dilakukan pemeriksaan lanjutan, meliputi tes darah, analisis cairan mata, angiografi mata, hingga pemeriksaan pencitraan fotografi fundus mata. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur ketebalan retina dan mengetahui ada atau tidaknya cairan di dalam retina.
Pengobatan perlu dilakukan untuk menghindari komplikasi akibat uveitis. Ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi karena penyakit ini, misalnya katarak, glaukoma, ablasio retina, edema makula kistoid, hingga sinekia posterior. Selain mencegah komplikasi, pengobatan penyakit ini juga bertujuan untuk mengurangi peradangan pada mata. Ada dua cara pengobatan pada uveitis, yaitu konsumsi obat-obatan dan operasi.
Cari tahu lebih lanjut seputar radang mata alias uveitis dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan