Ketahui 4 Faktor yang Tingkatkan Munculnya Kalazion
Halodoc, Jakarta - Pernah dengar tentang kalazion? Penyakit ini terjadi ketika kelenjar kecil dalam mata mengalami penumpukan cairan dan membentuk benjolan. Kelenjar tersebut bernama kelenjar meibom, yang terletak di permukaan bagian dalam kelopak mata. Kelenjar ini bertugas memproduksi cairan yang kemudian bercampur dengan air mata, yang berfungsi untuk melindungi dan melembapkan mata.
Kalazion bermula ketika kelenjar meibom mengalami penyumbatan, yang kemudian berkembang menjadi munculnya benjolan. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya, yaitu:
-
Kondisi kulit tertentu, seperti rosacea atau dermatitis seboroik.
-
Blefaritis, yaitu peradangan pada tepi kelopak mata.
-
Diabetes.
-
Pernah mengidap kalazion sebelumnya.
Baca juga: Si Kecil Alami Kalazion, Apakah Berbahaya?
Gejala yang Mengganggu
Benjolan yang terbentuk dalam kasus kalazion dapat muncul pada kelopak mata bagian bawah, atau bahkan kedua mata. Benjolan biasanya berukuran kecil sekitar 2-8 milimeter. Terkadang, jumlah benjolan yang tumbuh di kelopak mata bisa lebih dari satu, sehingga kelopak mata terlihat mengalami pembengkakan yang tidak merata. Kondisi ini disebut dengan kalazion.
Selain benjolan, gejala lain yang juga bisa menyertai adalah:
-
Kelopak mata membengkak.
-
Rasa mengganjal atau tidak nyaman.
-
Kulit di sekitar kelopak mata memerah.
-
Mata berair.
-
Nyeri atau iritasi ringan.
-
Benjolan yang cukup besar dapat menekan bola mata dan menyebabkan penglihatan kabur.
Jika kamu mengalami berbagai gejala tersebut, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter, agar penanganan bisa dilakukan sesegera mungkin. Sekarang, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan juga bisa dilakukan di aplikasi Halodoc, lho. Lewat fitur Talk to a Doctor, kamu bisa obrolkan langsung gejalamu melalui Chat atau Voice/Video Call.
Meski jarang menyebabkan komplikasi, jika cairan dalam benjolan mengalami infeksi dan menyebar ke seluruh kelopak mata dan jaringan di sekitarnya, kondisi ini dapat memicu terjadinya selulitis orbita. Kondisi ini menyebabkan kelopak mata memerah dan sangat bengkak, sehingga pengidap tidak dapat membuka mata, merasakan nyeri hebat, dan demam.
Baca juga: Sama-Sama Menyerang Mata, Ini Perbedaan Bintitan dan Kalazion
Dapat Diatasi dengan Perawatan Rumahan
Kalazion jarang membutuhkan penanganan medis secara khusus. Sebagian besar pengidap kalazion dapat sembuh tanpa perawatan dalam waktu 2-6 bulan. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu proses penyembuhan kalazion, yaitu:
-
Kompres air hangat. Gunakan kain flanel atau handuk kecil yang telah direndam air hangat, kemudian kompres dengan lembut ke kelopak mata selama 5-10 menit. Lakukan kompres secara rutin sebanyak 3-4 kali sehari. Rasa hangat dan sedikit tekanan ke benjolan dapat mengurangi rasa mengganjal pada kelopak mata dan melembapkan permukaan benjolan.
-
Pijatan lembut. Lakukan pijatan lembut pada benjolan setelah dikompres air hangat. Langkah ini dilakukan untuk mengeluarkan cairan dari dalam benjolan. Pastikan tangan sudah bersih sebelum melakukan pemijatan, atau gunakan cotton bud.
-
Bersihkan kelopak mata sedikitnya 2 kali sehari untuk menghilangkan minyak dan sel kulit mati yang menyebabkan pembentukan cairan di dalam benjolan.
Jika benjolan tidak hilang dengan perawatan rumah, dokter mungkin akan menganjurkan operasi kecil. Prosedur operasi kalazion ini dilakukan di bawah anestesi, biasanya anestesi lokal. Setelah kelopak mata mati rasa, dokter mata akan membuat sayatan kecil di area permukaan benjolan untuk mengeluarkan cairan. Dokter akan memberikan resep obat tetes atau salep mata berisi antibiotik untuk digunakan selama masa penyembuhan pasca operasi.
Baca juga: Mengalami Kalazion, Inilah Cara Mengobatinya
Nah, resep dari dokter itu bisa kamu tebus melalui aplikasi Halodoc, lho. Cukup foto dan unggah resepmu di aplikasi, dan pesan obatnya. Kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan