Ketahui 3 Jenis Kusta dan Gejala yang Dialami oleh Pengidapnya
Halodoc, Jakarta – Penyakit kusta yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae dapat menyerang kulit, jaringan saraf perifer, serta mata dan selaput pelapis bagian dalam hidung. Gejala kusta biasanya timbul beberapa waktu setelah infeksi terjadi, sekitar 6 bulan hingga 40 tahun. Itu sebabnya penyakit kusta sering tidak disadari pengidapnya.
Baca Juga: Disebut Penyakit Mematikan, Inilah Awal Mula Penyakit Kusta
Berikut Jenis Kusta yang Perlu Diketahui
-
Kusta Tuberkuloid
Kusta jenis ini tergolong ringan dan bentuknya tidak begitu parah. Kusta tuberkuloid tidak begitu menular dibandingkan jenis kusta lainnya. Biasanya kusta jenis ini ditandai dengan bercak datar di kulit dan area yang terinfeksi mati rasa akibat kerusakan saraf di bawahnya. Gejala lainnya berupa:
-
Otot tangan dan kaki melemah.
-
Kulit menjadi kaku dan kering.
-
Gangguan penglihatan hingga kebutaan.
-
Pembesaran saraf di daerah siku (saraf ulnaris) dan lutut (saraf peroneal).
-
Cacat pada jari tangan dan kaki jika tidak segera diobati.
-
Kusta Lepromatosa
Kusta lepromatosa dikenal sebagai multibacillary leprae. Gejalanya berupa benjolan kulit yang luas dan ruam simetris di area wajah, telinga, pergelangan tangan, siku, lutut, dan bokong. Area kulit yang terinfeksi biasanya mati rasa dan otot melemah. . Hidung, ginjal, dan organ reproduksi laki-laki mungkin bisa terpengaruh.
Kusta jenis ini lebih menular daripada kusta tuberkuloid. Gejala kusta lepromatosa lain yang perlu diwaspadai adalah:
-
Penipisan alis dan bulu mata
-
Hidung tersumbat.
-
Laringitis.
-
Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan dan ketiak.
-
Adanya jaringan parut di testis yang mengarah ke infertilitas.
-
Pembesaran payudara pada laki-laki.
Baca Juga: Ibu Hamil Terkena Kusta, Dapatkah Menular pada Bayinya?
-
Kusta Borderline
Pengidap kusta borderline memiliki gejala gabungan dari kusta tuberkuloid dan lepromatosa. Apabila kusta terdeteksi lebih awal, gejalanya bisa diatasi segera. Banyak kasus kusta borderline yang bisa dicegah karena telah melakukan pengobatan lebih dini. Beberapa pengidap kusta dengan tipe tuberkuloid bahkan dapat sembuh tanpa perlu melakukan pengobatan.
Begini Cara Pengobatan Kusta
Pengidap kusta rentan mengalami kecacatan. Risiko ini dapat dicegah dengan menghindari cedera dan infeksi yang berpotensi memperparah kondisi kusta. Itu sebabnya pengidap kusta perlu mendapatkan penanganan medis segera.
Pengobatan kusta bertujuan untuk memutus mata rantai penularan, menurunkan insiden penyakit, mengobati pengidap, dan mencegah timbulnya kecacatan. Di antaranya menggunakan kombinasi beberapa antibiotik (multi drug treatment/ MDT) yang diberikan selama 6 bulan hingga 2 tahun. Selain konsumsi obat, pengidap kusta yang tergolong parah juga dianjurkan menjalani prosedur pembedahan. Tindakan ini bertujuan untuk menormalkan fungsi saraf yang rusak, memperbaiki bentuk tubuh yang cacat, dan mengembalikan fungsi tubuh.
Baca Juga: Jangan Dijauhi, Pengidap Kusta Bisa Sembuh Tuntas
Kalau kamu punya keluhan pada kulit, jangan ragu berbicara pada dokter Halodoc. Gunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan