X-Ray
DAFTAR ISI
- Apa Itu X-Ray?
- Kenapa Melakukan Pemeriksaan X-Ray?
- Kapan Harus Melakukan Pemeriksaan X-Ray?
- Bagaimana Melakukan Tes X-Ray?
- Cara Kerja Tes X-Ray?
- Di mana Melakukan X-Ray?
- Apa Persiapan untuk Pemeriksaan X-ray?
- Apa yang Dilakukan Setelah Pemeriksaan X-ray?
Apa Itu X-Ray?
Sinar-X merupakan jenis radiasi gelombang elektromagnetik. Pencitraan X-ray akan menciptakan gambar bagian dalam tubuh. Gambar-gambar ini akan menunjukkan bagian-bagian tubuh dalam berbagai nuansa hitam dan putih.
Gambar hitam putih ini dihasilkan karena jaringan-jaringan tubuh menyerap jumlah radiasi yang berbeda. Misalnya, kalsium dalam tubuh menyerap sinar-X paling banyak, sehingga tulang tampak putih. Sementara lemak dan jaringan lunak lainnya menyerap lebih sedikit, sehingga terlihat abu-abu.
Prosedur X-ray ini dilakukan dengan cepat dan tanpa rasa sakit. Pemeriksaan X-ray bertujuan untuk membantu dokter mendiagnosis dan memantau beberapa kondisi tubuh. Misalnya, keluhan seperti infeksi, pembusukan gigi, patah tulang, radang sendi, osteoporosis, ataupun kanker tulang.
Kenapa Melakukan Pemeriksaan X-Ray?
Meski tujuan utama X-ray digunakan untuk menelisik kondisi tulang dan sendi, tapi terkadang prosedur ini juga dipakai untuk mendeteksi masalah kesehatan lainnya. Contohnya, jaringan lunak, seperti organ internal.
Selain itu, prosedur ini juga digunakan untuk memeriksa adanya penyakit atau infeksi paru-paru, kanker payudara, masalah saluran pencernaan, pembesaran jantung, pembuluh darah yang tersumbat, bentuk tulang belakang yang abnormal, masalah ketika menelan, hingga benda yang tak sengaja tertelan ke dalam tubuh.
Kapan Harus Melakukan Pemeriksaan X-Ray?
Pemeriksaan X-ray merupakan salah satu pemeriksaan penunjang dari penegakkan diagnosis di samping pemeriksaan laboratorium. Metode ini digunakan untuk melihat tulang dan sendi hingga mendeteksi masalah yang terjadi pada jaringan lunak, seperti organ dalam.
Masalah yang mungkin terdeteksi selama X-ray, meliputi:
- Patah tulang.
- Masalah gigi, seperti gigi goyang dan abses gigi.
- Skoliosis, atau kelengkungan tulang belakang yang tidak normal.
- Tumor tulang non-kanker dan kanker.
- Masalah paru-paru, seperti pneumonia dan kanker paru-paru.
- Disfagia atau masalah menelan.
- Masalah jantung, seperti gagal jantung.
- Kanker payudara.
X-ray juga dapat digunakan untuk memandu dokter atau ahli bedah pada prosedur tertentu.
Bagaimana Melakukan Tes X-Ray?
Ketika menjalani pemeriksaan X-ray, kamu akan diminta untuk berbaring, berdiri, atau melakukan posisi tertentu. Posisinya disesuaikan dengan bagian tubuh yang akan difoto. Contohnya, rontgen dada. Dalam Rontgen ini, kamu biasanya akan diminta untuk berdiri. Film foto berupa plat nantinya akan diolah menjadi gambar, lalu diletakkan sesuai dengan bagian tubuh yang ingin difoto.
Kemudian, alat foto rontgen yang menyerupai tabung dan dilengkapi cahaya, lalu diarahkan ke bagian tubuh yang akan diperiksa. Alat inilah yang akan memproduksi sinar-X untuk mengambil gambar dalam film foto khusus.
Dalam prosedur ini, dirimu akan diminta untuk tidak bergerak dan menahan napas agar gambar tidak kabur. Oleh sebab itu, untuk anak-anak terkadang membutuhkan penyangga sebagai penahan posisi agar anak tidak bergerak. Selama pengambilan foto ini, dirimu tak akan merasakan apa pun. Namun, bila mengalami patah tulang, biasanya akan merasakan nyeri atau rasa tidak nyaman ketika harus memindah-mindahkan posisi tubuh.
Prosedur foto rontgen ini hanya berlangsung selama beberapa menit. Namun, untuk foto Rontgen tertentu, seperti penggunaan kontras, bisa memakan waktu hingga satu jam.
Cara Kerja Tes X-Ray?
Ketika kali pertama ditemukan, X-ray digunakan untuk memeriksa tubuh. Radiasi ini pertama kali ditemukan oleh seorang profesor asal Jerman di tahun 1895 yang bernama Wilhelm Conrad Röntgen.
X-ray adalah jenis radiasi yang dapat menembus tubuh. Sinar radiasi ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan tidak dapat dirasakan.
Saat sinar tersebut melewati tubuh, energi dari sinar-X diserap pada tingkat yang berbeda oleh bagian tubuh yang berbeda. Sebuah detektor di sisi lain tubuh mengambil sinar-X setelah melewatinya dan mengubahnya menjadi sebuah gambar. Hasil gambar tersebut terdiri dari warna putih, abu-abu, dan hitam.
Berikut cara kerja X-ray yang menampakkan perbedaan warna dari putih, abu-abu, hingga hitam.
- Warna hitam menandakan bahwa X-ray mengenai udara.
- Bila mengenai logam atau bagian tubuh yang padat, seperti tulang, sebagian besar partikel X-ray terblokir. Hasil X-ray pun akan tampak berwarna putih.
- Jika sinar X-ray mengenai otot, lemak, dan cairan, hasilnya akan memunculkan warna abu-abu.
Di mana Melakukan X-Ray?
Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter atau tenaga medis lainnya, umumnya dilakukan di rumah sakit. Di samping itu, pemeriksaan X-ray juga bisa dilakukan di berbagai laboratorium yang bekerja sama dengan rumah sakit.
Apa Persiapan untuk Pemeriksaan X-ray?
Tidak ada persiapan khusus sebelum pemeriksaan ini dilakukan. Setiap orang bisa makan dan minum seperti biasa sebelum pemeriksaan, bahkan konsumsi obat. Namun, jika pemeriksaan yang dilakukan menggunakan zat kontras, konsumsi obat tertentu serta menghindari makan dan minum selama beberapa jam perlu dilakukan.
Pada wanita hamil, pastikan untuk memberitahu pihak rumah sakit terkait hal ini. Pemeriksaan X-ray biasanya tidak dianjurkan pada seseorang yang hamil, kecuali benar-benar darurat.
Disarankan untuk menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman. Sebab, kamu mungkin dapat tetap menggunakannya selama pemeriksaan dilakukan. Cobalah untuk menghindari perhiasan dan sesuatu yang mengandung logam karena perlu dilepas.
Apa yang Dilakukan Setelah Pemeriksaan X-ray?
Jika setelah pemeriksaan ini tidak timbul efek samping, maka diperbolehkan segera pulang. Bahkan bisa melanjutkan aktivitas normal seperti biasa.
Meski begitu, ada beberapa orang yang mengalami efek samping sementara dari zat kontras yang digunakan selama pemeriksaan ini. Beberapa di antaranya adalah kotoran berubah menjadi warna putih selama beberapa hari, serta masalah penglihatan selama beberapa jam.
Gambar X-ray seringkali diperiksa oleh ahli radiologi di awal. Setelah itu, temuan yang ada dikabarkan ke dokter umum dan didiskusikan. Untuk hasil akhir, kamu akan mendapatkannya beberapa hari kemudian.
Kapan Harus ke Dokter?
Pemeriksaan ini bisa dilakukan saat mengalami masalah di dalam tubuh yang butuh kepastian lebih lanjut. Nah, pemesanan untuk pemeriksaan ini bisa dilakukan melalui aplikasi Halodoc. Dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone di tangan!